Milan - AC Milan belum mampu berbicara banyak meski dalam satu dekade belakangan sudah bergonta-ganti pemilik klub dan pelatih. Musim ini saja, Hakan Calhanoglu dkk. harus tertatih-tatih di tangga ke-12 klasemen sementara.
Parahnya, dari delapan pertandingan di Serie A, AC Milan hanya sanggup mencetak delapan gol saja. Gawang Gianluigi Donnarumma juga telah dibobol sebanyak 11 kali.
Baca Juga
Sejarah Bek Timnas Indonesia Jay Idzes di Liga Italia 2024: Napoli Bangkit Bersama Antonio Conte, Tim Papan Atas Alami Kesulitan
Media Korea Selatan Bandingkan Naturalisasi Pemain Keturunan di Indonesia dan Malaysia: Beberapa Sukses, Beberapa Tidak
Napoli Hanya Menang 1-0 Melawan Jay Idzes dan Timnya, Bikin Antonio Conte Ketar Ketir
Terakhir, Rossonerri ditahan Lecce dengan skor 2-2. Hasil tersebut memperburuk catatan Milan, yang baru memperoleh satu kemenangan dalam lima laga terakhir.
Advertisement
La Curva Sud Milano espone prima del riscaldamento della squadra lo stesso striscione mostrato a Genova: "Tempo scaduto...dimostrare!!!" #MilanLecce pic.twitter.com/RmZz3tiZ5o
— Thomas Rolfi (@TRolfi) October 20, 2019
Pada laga tersebut, ribuan spanduk dibentangkan di tribune Curva Sud atau tribun utara. Ada pesan keras bertuliskan, "Waktu sudah habis, buktikan!" yang diarahkan kepada manajemen klub.
Pekan depan, AC Milan akan bertamu ke markas AS Roma, tim sarat tradisi yang tentu saja bakal sulit dikalahkan. Jika kembali menelan hasil buruk, kabarnya suporter mengancam bakal melakukan demo dan boikot.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Cetak Rekor Kerugian Terparah Sepanjang Sejarah Klub
Menyebut tim sekelas AC Milan sebagai mantan klub raksasa Italia bakal terasa menohok buat pencintanya. Merosotnya pamor klub bukan cuma faktor prestasi, namun juga menyoal manajemen keuangan.
Pada 30 Juni silam, media kenamaan Italia, Gazzetta Dello Sport, mengklaim Milan mengalami kerugian mencapai 146 juta euro. Angka tersebut menjadi yang terburuk sepanjang sejarah klub.
Awalnya, Milan diprediksi 'hanya' akan merugi 90 juta euro, atau lebih baik dari tahun sebelumnya yang mengalami defisit mencapai 126 juta euro. Namun, absennya Lucas Biglia cs di kompetisi Eropa membuat pemasukkan klub berkurang drastis.
Sebenarnya Milan berhak untuk tampil di Europa League musim ini. Tetapi, keikutsertaan mereka dianulir setelah Financial Fair Play (FFP) menemukan manajemen Rossoneri gagal menunjukkan finansial yang sehat.
Pengusaha kaya asal Amerika Serikat, Elliott, diharapkan mampu mengembalikan kejayaan tim raksasa Italia itu setelah membeli kepemilikan klub dari pebisnis Cina, Li Yonghong.
Disadur dari: Bola.com (penulis Gregah N, editor Aning, published 21/10/2019)
Advertisement