Guardiola: Hegemoni Manchester City Sulit Ditandingi

Manchester City berhasil menjuarai Piala Liga Inggris setelah mengalahkan Aston Villa. Torehan itu mempertegas dominasi City di kompetisi domestik.

oleh Rizki Hidayat diperbarui 03 Mar 2020, 08:40 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2020, 08:40 WIB
Manchester City
Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mencium trofi Piala Liga Inggris setelah mengalahkan Aston Villa pada laga final di Stadion Wembley, London, Minggu (1/3/2020) (AP/Ian Walton)

Manchester - Manchester Cityberhasil menjuarai Piala Liga Inggris setelah mengalahkan Aston Villa. Manajer The Citizens, Pep Guardiola, merasa dominasi timnya di kompetisi domestik dalam beberapa tahun terakhir sulit ditandingi.

Menjalani laga final Piala Liga di Stadion Wembley, Minggu (1/3/2020) malam WIB, Man City menang atas Aston Villa dengan skor 2-1. Hasil tersebut membuat The Citizens menjuarai Piala Liga Inggris dalam tiga musim terakhir.

Selain tiga trofi Piala Liga itu, Guardiola telah menuntun Manchester City meraih dua gelar Premier League, satu titel Piala FA, dan dua Community Shields. Artinya, ada delapan trofi domestik yang diraih Man City sejak ditangani Guardiola pada musim panas 2016.

Pep Guardiola tahu torehan itu spesial, meski tanpa Liga Champions. Man City sangat dominan di Premier League dalam tiga musim terakhir dengan meraih dua trofi beruntun, plus tiga gelar juara Piala Liga Inggris tiga kali berturut-turut.

"Sejak kami mulai juara, dari sembilan kompetisi domestik terakhir yang kami mainkan, kami menjuarai delapan di antaranya," ujar Guardiola kepada BBC.

"Itu luar biasa. Sebelumnya tidak ada klub dalam sejarah kompetisi domestik, tanpa menghitung kompetisi Eropa, yang telah meraih jumlah gelar beruntun sebanyak Manchester City," lanjutnya.

 

Video

Hasil dari Kerja Keras

Sergio Aguero
(AP Photo/Dave Thompson)

Bagi Guardiola, keberhasilan Man City ini sudah menunjukkan konsistensi dan kerja keras mereka. Bahkan, tim-tim terkuat dalam sejarah sepak bola Inggris tidak bisa menjaga dominasi domestik seperti Manchester City saat ini.

"Bahkan Liverpool terkuat pada era 80-an tidak bisa melakukannya, Manchester United bersama Sir Alex Ferguson, atau Jose Mourinho (Chelsea), atau Arsene Wenger (Arsenal)," sambung manajer asal Spanyol itu.

"Klub-klub itu luar biasa, tetapi mereka tidak bisa meraih sembilan gelar juara beruntun, delapan di antaranya domestik," tuturnya.

Memang Guardiola menghitung Community Shield yang merupakan duel sebelum musim benar-benar dimulai. Namun, tetap saja pertandingan itu sulit karena mempertemukan dua tim terkuat musim sebelumnya dalam kondisi belum ideal.

"Saya kira luar biasa, meraih delapan trofi dari sembilan edisi terakhir. Dan bakal sulit bagi siapa pun untuk melakukannya lagi, tidak hanya kami, tapi lawan-lawan kami," jelas Guardiola.

Sumber: BBC

Disadur dari: Bola.net (Penulis: Richard Andreas/Published: 02/03/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya