Kans Praveen / Melati Akhiri Kutukan Juara All England di Olimpiade

Sejak nomor ganda campuran dipertandingkan di Olimpiade pada 1996, tidak ada pasangan yang mampu memasangkan gelar All England dengan medali pesta olahraga tersebut.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 24 Mar 2020, 21:10 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 21:10 WIB
Praveen / Melati
Pasangan Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti coba memutus kutukan juara All England di Olimpiade. (AP/Rui Vieira)

Liputan6.com, Jakarta - Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti coba menghapus kutukan juara All England di Olimpiade. Untuk itu, keduanya harus menjaga konsistensi dan memperbaiki kekurangan.

Sejak nomor ganda campuran dipertandingkan di Olimpiade pada 1996, tidak ada pasangan yang mampu memasangkan gelar All England dengan medali pesta olahraga tersebut.

Praveen sendiri merasakan fenomena ini. Dia memenangkan All England 2016 bersama Debby Susanto. Namun keduanya tersisih di perempat final Olimpiade Rio de Janeiro.

Kini Praveen berkesempatan membayar kegagalan di Tokyo usai menjuarai All England 2020 bersama Melati. Keduanya pun bersiap menyambut ajang yang rencananya berlangsung 24 Juli hingga 9 Agustus mendatang.

"Kami terus evaluasi kelemahan dan kelebihan mereka. Praveen ada masalah di nonteknis, sementara Melati dari segi pertahanannya. Namun di All England hampir kelemahan mereka tidak terlihat," kata asisten pelatih ganda campuran Indonesia Nova Widianto.

Sengaja Mengalah?

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja
Ganda campuran Tiongkok, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. (Bola.com/Yoppy Renato)

Kegagalan juara All England mengulang kesuksesan di Olimpiade saat kedua ajang berlangsung di tahun yang sama sudah memengaruhi mental sejumlah pasangan.

Salah satu yang diduga terkena adalah duet nomor satu dunia Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Duet asal Tiongkok ini disinyalir 'sengaja' melepas gelar All England agar bisa juara di Olimpiade.

Asumsi ini menguat karena Zheng/Huang disingkirkan pasangan nomor 20 dunia Robin Tabeling/Selena Piek asal Belanda pada turnamen di Birmingham. Padahal Zheng/Huang begitu mendominasi.

Sebelum All England, mereka selalu masuk final lima turnamen terakhir yang diikuti. Sebanyak tiga teranyar berbuah gelar yakni BWF World Tour Finals 2019, Malaysia Masters 2020, dan Indonesia Masters 2020.

Hanya di Ganda Campuran

Uniknya, kutukan juara All England di Olimpiade hanya berlaku pada nomor ganda campuran. Beberapa nama sukses menguasai dua ajang tersebut. 

 

Juara All England dan Olimpiade di Tahun yang Sama

Tunggal Putra: Poul-Erik Hoyer Larsen (1996), Lin Dan (2012)

Tunggal Putri: Bang Soo-hyun (1996), Gong Zhichao (2000), Li Xuerui (2012)

Ganda Putra: Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1996)

Ganda Putri: Ge Fei/Gu Jun (1996, 2000), Tian Qing/Zhao Yunlei (2012), Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (2016)

 

Juara Ganda Campuran

Tahun | All England | Olimpiade

1996 | Park Joo-bong/Ra Kyung-min | Kim Dong-moon/Gil Young-ah

2000 | Kim Dong-moon/Ra Kyung-min | Zhang Jun/Gao Ling

2004 | Kim Dong-moon/Ra Kyung-min | Zhang Jun/Gao Ling

2008 | Zheng Bo/Gao Ling | Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung

2012 | Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir | Zhang Nan/Zhao Yunlei

2016 | Praveen Jordan/Debby Susanto | Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

2020 | Praveen Jordan/Melati Daeva | ???

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya