Jangan Salah Beli, Ini 3 Bahan Bikin Hand Sanitizer untuk Perangi Covid-19

Selain mencuci tangan, penggunaan hand sanitizer juga masih dianjurkan untuk mencegah penularan virus Corona Covid-19.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 30 Mar 2020, 17:45 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2020, 17:45 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta Mencuci tangan dengan sabun dengan air yang mengalir masih dianggap sebagai cara paling ampuh dalam melindungi diri dari penularan virus Corona Covid-19. Namun bila terpaksa, penggunaan hand sanitizer yang berungsi sebagai antiseptik juga dianjurkan saat harus beraktifitas di luar rumah. 

Meski demikian, di tengah pandemi pandemi virus Corona Covid-19 saat ini, mendapatkan hand sanitiser bukan perkara mudah. Seperti halnya masker dan alat perlindungan diri (APD), cairan ini juga ikut langka di pasaran. Kalaupun ada, harganya relatif jauh lebih tinggi ketimbang harga normal. 

Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan panduan dalam membuat hand sanitizer secara mandiri. Caranya bisa Anda lihat di situs resmi WHO.  

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga mengeluarkan edaran cara membuat hand sanitizer sesuai anjuran WHO. Hand Sanitizer sendiri adalah antiseptik berbentuk cair yang berfungsi menghambat atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan tubuh, termasuk kulit.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Jangan Salah Beli

Hand Sanitizer
Hand sanitizer. (iStock)

Seperti dilansir dari situs resmi BNPB, antiseptik dapat digunakan untuk mencuci tangan, membersihkan permukaan kulit yang terluka, dan mengobati infeksi di rongga mulut.

Ketua Tim Pakar Gugur Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 , Wiku Adisasmito dalam keterangannya di Media Center Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan bahwa, hand sanitizer bisa dibuat sendiri menggunakan bahan-bahan yang telah direkomendasikan BPOM dari WHO.

Adapun bahan-bahan tersebut meliputi etanol 96 persen, gliserol 98 persen, hidrogen peroksida tiga persen, dan air steril atau aquades. Dalam hal ini, penggunakaan hand sanitizer diharapkan tidak berlebihan karena dapat menimbulkan iritasi.

 "Dalam rangka pencegahan Covid-19, penggunaan antiseptik seperti hand sanitizer dapat digunakan tapi tidak berlebihan agar tidak menimbulkan iritasi kulit," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3).

 

Cuci Tangan Tetap Lebih Efektif

FOTO: KPK Sediakan Fasilitas Cuci Tangan untuk Antisipasi Penyebaran COVID-19
Tamu mencuci tangan sebelum memasuki Gedung KPK, Jakarta, Senin (30/3/2020). KPK menyediakan fasilitas cuci tangan bagi pengunjung, karyawan, serta petugas keamanan sebelum memasuki gedung guna mencegah penyebaran virus corona COVID-19. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Meski penggunaan hand sanitizer dianjurkan, namun mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir masih menjadi cara paling ampuh untuk membunuh virus.  

Dalam hal ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mengoptimalkan upaya pencegahan penyebaran virus corona penyebab COVID-19 melalui berbagau langkah.

 "Di antaranya adalah dengan menganjurkan kampanye mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer dan langsung mandi setelah beraktivitas di luar rumah," tutup Wiku.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya