Johor - Pemain dan ofisial klub elite Malaysia, Johor Darul Ta'zim FC, akan menyumbangkan sebagian gaji untuk penanggulangan wabah virus Corona. Mereka menyetujui pemotongan gaji sebesar 33 persen.
Pihak klub membuat kebijakan potong gaji karena kompetisi Liga Super Malaysia ditangguhkan akibat pandemi virus Corona. Pemerintah Malaysia juga menerapkan lockdown hingga 14 April.
Manajemen dan pemain sepakat untuk mendukung pemerintah bagian Johor dalam menanggulangi wabah COVID-19 ini.
Advertisement
"Karena tuntutan kemanusiaan di tengah wabah COVID-19 yang menimpa semua lapisan masyarakat, para pemain, pelatih dan staf klub JDT telah sepakat dengan pemotongan gaji 33% dan menyumbangkan sebagian dari gaji mereka ke dana bencana Johor," demikian pernyataan klub via Facebook.
"Ini untuk masyarakat meringankan beban mereka selama masa berat ini."
Malaysia adalah satu di antara negara Asia Tenggara dengan pasien virus Corona terbanyak. Hingga Senin (30/3/2020), ada 2.626 kasus dan 37 di antaranya meninggal dunia.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Liga Disetop
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan operator Liga Sepak bola Malaysia (MFL) menangguhkan seluruh kompetisi mulai Senin (16/3/2020). Keputusan itu diambil untuk menekan penyebaran virus Corona di Negeri Jiran.
Turnamen Piala Presiden, Piala Belia, dan Malaysia Premier Futsal League (MFL) yang berada di bawah naungan FAM tidak akan dihelat karena khawatir ancaman virus corona.
Sementara itu, liga yang dikelola MFL, Malaysia Super League dan Malaysia Premier League dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Keputusan penundaan tersebut diambil setelah FAM dan MFL melakukan pertemuan dengan Institut Sukan Negara (ISN), Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM), Majelis Sukan Negara (MSN), dan juga sponsor pada Jumat (3/3/2020).
Sumber: JDT, FAM
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Wiwig Prayugi, published 31/3/2020)
Advertisement