Liputan6.com, Wina- Pembalap Formula 1 (F1) diyakini bakal bermasalah dengan leher mereka saat balapan jet darat dimulai. Saat ini kapan F1 dimulai masih belum jelas menyusul belum redanya pandemi corona covid-19.
F1 ditunda hingga paling tidak hingga Juli. Mantan pembalap F1, Carlos Sainz meyakini para pembalap bakal menderita dengan leher mereka saat kembali menjalani balapan.
Baca Juga
"Ini bakal mempengaruhi Anda, utamanya di leher. Tak peduli betapa kerasnya Anda latihan di rumah, tak mungkin bisa sesuaikan dengan kekuatan gravitasi dalam kokpit mobil F1," ujarnya seperti dikutip motorsport.
Advertisement
"Sirkuit pertama yang dipilih bakal jadi penentu seberapa besar pembalap akan menderita setelah berbulan-bulan tidak balapan. Ini tantangan berat."
F1 seperti MotoGP mengalami penundaan beberapa kali karena corona covid-19. Hingga kini belum jelas kapan akan dimulai lagi.
Â
Balapan di Austria
Balapan F1 kemungkinan bakal dimulai di sirkuit Red Bull Ring pada 5 Juli. Tak hanya sekali sirkuit ini juga bakal menggelar seri kedua pada 12 Juli.
Balapan disini ditembuh 71 lap dengan panjang satu lap 4,318.
"Ini salah satu sirkuit paling berat, tapi kita akan menderita pada tikungan cepat," ujar pembalap asal Spanyol itu.
"Kalau balapan dimulai di Hungaria atau Singapura, saya bisa pastikan banyak pembalap yang hampir pingsan."
Â
Â
Advertisement
Jaga Keselamatan
Â
Maka itu, Sainz mengingatkan penyelenggara F1 agar memastikan keselamatan pembalap. Utamanya untuk staf dan orang-orang dimana F1 diselenggarakan.
"Mereka tak bisa pindah dari satu negara ke negara lain tanpa garansi keselamatan. Saya yakin ada beberapa ide yang akan dipakai saat balapan dimulai," ujarnya.