Blackout Tuesday Jadi Viral, Apa Artinya?

Belakangan tagar Blackout Tuesday (#BlackoutTuesday) menjadi viral di media sosial, terutama Instagram.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jun 2020, 11:21 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2020, 11:21 WIB
Blackout Tuesday
Blackout Tuesday

Liputan6.com, Jakarta- Belakangan tagar Blackout Tuesday (#BlackoutTuesday) menjadi viral di media sosial, terutama Instagram.

Pantauan Tekno Liputan6.com, Selasa (2/6/2020) malam, ada sekitar 12,8 juta postingan dengan tagar Blackout Tuesday di Instagram.

Lalu, apa itu Blackout Tuesday?

Mengutip laman USA Today, gerakan ini dimulai oleh eksekutif musik Jamila Thomas dan Brianna Agyemang, yang menulis di sebuah situs bahwa Selasa, 2 Juni 2020, akan menjadi hari di mana semua industri berhenti, termasuk industri musik, untuk menentang 'rasisme dan ketidaksetaraan'.

Gerakan ini dilakukan sebagai tanggapan atas kematian seorang warga kulit hitam di Minneapolis, Amerika Serikat, George Floyd, yang menjadi korban kekerasan polisi.

Blackout Tuesday menyerukan semua orang untuk mem-posting gambar hitam ke Instagram dan platform media sosial lainnya.

Siapa Saja yang berpartisipasi?

Penampilan Memukau Mick Jagger di Konser Rolling Stones
Mick Jagger (Photo by Rob Grabowski/Invision/AP)

Musisi dari Quincy Jones hingga Mick Jagger, bersama perusahaan musik dan studio, semuanya mengumumkan akan berpartisipasi sebelum tanggal 2 Juni.

Mereka mem-posting kotak hitam di media sosial, seperti yang dilakukan sejumlah perusahaan, tim olahraga, dan selebritas, dengan tagar #BlackoutTuesday atau #TheShowMustBePaused.

Perusahaan musik Columbia Records adalah yang pertama yang secara terbuka mengutuk ketidaksetaraan dan ketidakadilan.

Daftar Perusahaan yang Meramaikan Blackout Tuesday

Beyonce
Beyonce ternyata mengalami kejadian tak menyenangkan saat menggelar konser. ( Andrew Harmik/AP Photo)

Columbia Records sendiri merupakan rumah bagi Beyonce, Lil Nas X, Tyler the Creator, dan Polo G.

Perusahaan lain yang meramaikan gerakan ini adalah UMPG, Interscope Records, Motown, Caroline, Kobalt, Electric Feel Management, LVRN, Warner Music Group, dan Sony/ATV.

Diikuti pebisnis Ebro Darden yang memiliki program khusus di Apple Music, BMG, eks direktur pemrograman musik Hot 97 Karlie Hustle, label rekaman asal Inggris Dirty Hit, distributor independen Empire, dan masih banyak lagi.

 

Agnez Mo Ikut Ramaikan

Agnez Mo
Agnes Monica alias Agnez Mo tampil dalam "Christmas Concert The Greatest Love" di Studio 6 Emtek City, Daan Mogot, Jakarta, Kamis (19/12/2019). Selain Agnez Mo, beberapa penyanyi ternama di Indonesia juga mengisi acara tersebut antara lain, Delon, Joy Tobing, Judika dan Nikita . (Liputan6.com/Johan

Sementara itu, dari Indonesia, penyanyi Agnez Mo turut menyuarakan keragaman dalam ikatan cinta di akun Instagram terverifikasi miliknya.

Agnez Mo mengunggah foto tokoh legendaris yang juga korban politik pembedaan warna kulit, Nelson Mandela. Bersama foto hitam putih Nelson Mandela, Agnez Mo mengingatkan dunia pentingnya cinta kasih tanpa memandang warna kulit.

 

Warna Kulit dan Agama

Bersama foto Nelson Mandela, Agnez Mo mengutip pernyataan sang tokoh. “No one is born hating another person because of the color of his skin, or his background, or his religion (Tak ada seorang pun yang dilahirkan untuk membenci orang lain karena warna kulit, latar belakang atau agamanya),” tulisnya.

Pelantun “Cinta Di Ujung Jalan” dan “Tanpa Kekasihku” melanjutkan pernyataan Nelson Mandela dari buku monumental Long Walk To Freedom.

(Iskandar/Yus/Wayan Diananto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya