Liputan6.com, Jakarta - Mulai George Weah hingga Neymar, dengan Ronaldinho dan Jay-Jay Okocha juga sempat menghibur, Paris Saint-Germain (PSG) kerap mengoleksi bintang eksotis dalam beberapa dekade terakhir.
Raksasa Prancis itu sudah mengalami peningkatan besar sejak merekrut pemain asing pertama pada 1970, seorang pesepak bola dari Yugoslavia bernama Zivko Lukic.
Baca Juga
Nama Lukic asing terdengar. Wajar karena klub sudah mengubur sosoknya dalam-dalam di buku sejarah. Pasalnya, Lukic sudah membuat PSG malu.
Advertisement
Lukic tercatat hanya merumput selama 53 menit sebelum ditendang keluar. Dia cuma tampil sekali di laga resmi pertama klub pada 29 Agustus 1970 melawan Quevilly di Ligue 2. Ketika itu PSG baru sebulan berdiri, hasil merger dari Paris FC dan Stade Germain FC.Â
Memiliki identitas baru, PSG mencari pemain asing demi mendongrak tim. Yugoslavia jadi salah satu pasar bidikan. Kala itu Prancis memang banyak meminang pemain asal negara yang sudah pecah tersebut karena mudah beradaptasi, punya teknik tinggi, dan biaya murah.
Saksikan Video PSG Berikut Ini
Bujukan Lukic
Ambisi buta Les Parisiens, yang belum terlalu terorganisir karena baru berdiri, dimanfaatkan Lukic. Dia mengaku kepada manajemen sebagai bagian penting bagi Partizan Belgrade, tim yang sukses mencapai final Piala Champions 1966. Untuk lebih meyakinkan, dia juga mengklaim sebagai saudara Ilija Lukic, striker tajam milik Stade Rennais.
PSG percaya dan merekrut sang pemain. Namun mereka bukan satu-satunya pihak. France Football, publikasi sepak bola tenar yang memprakarsai penganugerahan Ballon d'Or, juga tertarik. Mereka membuat profil Lukic sebelum melakoni debut bagi PSG.
Redaksi majalah itu sama sekali melewatkan fakta yang seharusnya memunculkan tanda tanya. Meski ukuran tidak selalu jadi patokan, Lukic memiliki postur mini yang mempersulit usahanya meredam serangan lawan. Tingginya hanya 169 cm dan berat 65 kg.
Advertisement
Terbongkar di Lapangan
Penipuan Lukic akhirnya terungkap usai penampilan pertama. Beroperasi di lini tengah, dia gagal menjalankan tugas meredam pemain paling berbahaya lawan, Daniel Horlaville.
"Kami mendatangkan pemain Yugoslavia bernama Lukic. Rekornya di tanah kelahiran sepertinya impresif. Menghadapi Horlaville, dia bermain seperti gurita menggenggam batu," tulis mantan presiden PSG Guy Crescent dalam otobiografinya.
"Namun, Horlaville kemudian dengan mudah melewatinya. Itu terjadi berkali-kali meninggalkan Lukic di belakang."
Sejak itu Lukic tidak pernah membela PSG lagi. Meski cuma tampil sekali, dia tetap mendapat medali karena PSG jadi juara Ligue 2 dan promosi ke kasta tertinggi.
Ada Jujurnya
Faktanya, Lukic memang sempat terlibat dengan Partizan Belgrade dan membela klub di level junior. Namun, hubungan keduanya sudah lama berakhir. Lukic gagal membangun karier sebagai pemain. Kalah bersaing, dia mulai menimba ilmu untuk menjadi dokter gigi.
Tidak banyak anggota tim 1966 Partizan Belgrade yang ingat dengannya. Branko Rasovic dan Vladica Kovacevic lupa pernah punya teman bernama Lukic. Hanya Dimitrije Davidovic yang memiliki kenangan samar karena keinginan Lukic berpaling ke dunia medis. "Dia akrab dipanggil Zare," ujar Dadidovic.
Menurut penelusuran, Lukic membela Partizan B pada Juni 1963 pada laga persahabatan melawan SV Merbeck 1912. Setelah itu tidak ada dokumentasi apa yang dilakukannya dalam kurun tujuh tahun hingga membela PSG.
Setelah penipuannya, Lukic menghabiskan sisa hidup dengan tenang menjalankan klinik gigi di Beograd. Dia meninggal dunia di usia 71 tahun pada 2015.
Advertisement