Liputan6.com, Manchester - Manchester United atau MU berisiko melewati musim keempat berturut-turut tanpa satu pun trofi. Liga Europa menjadi peluang terbaik Setan Merah untuk memenangkan trofi musim ini.
Sementara peluang MU di Liga Inggris sangat kecil. Sebab, MU tertinggal 14 poin dari Manchester City yang memuncaki klasemen.
Baca Juga
Menurut laporan terbaru, Ole Gunnar Solskjaer sudah melakukan cukup banyak untuk mengubah MU hingga seperti saat ini. Juru strategi asal Norwegia itu akan mendapatkan perpanjangan kontrak tiga tahun dari yang ada saat ini, berakhir pada Juni 2022.
Advertisement
Legenda MU Paul Scholes mendukung Solskjaer mendapatkan kontrak baru. "Saya pikir dia mungkin pantas mendapatkannya. Sudah ada kemajuan dari manajer sebelumnya," katanya di saluran YouTube Webby & O’Neill.
"Saya pikir tim terlihat jauh lebih baik, itu jauh lebih menarik, ada gol dalam tim - yang selalu Anda harapkan dari tim United."
Â
Â
Saksikan Video Manchester United di Bawah Ini
Masalah trofi
Namun, Scholes memperingatkan Solskjaer. Pasalnya, mantan rekan setimnya di MU itu belum juga memenangkan trofi sebagai manajer di Old Trafford sejak Desember 2018.
"Saya pikir satu-satunya masalah adalah: memenangkan sesuatu. Sedikit khawatir. Kalah di perempat final (FA Cup) dari Leicester, itu tidak bagus," ucap Scholes.
"Khususnya untuk para penggemar, Liga Europa sulit di Milan, saya pikir para pemain tampak agak letih - khususnya Bruno Fernandes."
"Dia mungkin memang membutuhkan istirahat melawan Leicester, tetapi di sisi lain, saya tidak berpikir United berada dalam posisi untuk mengistirahatkan orang untuk pertandingan besar," ujar Scholes menambahkan.
Â
Advertisement
Skuat bagus
Scholes mengatakan MU saat ini memiliki skuat yang cukup bagus. Karena itu, dia meminta Solskjaer untuk tidak merotasi skuatnya saat menghadapi laga besar.
"Saya pikir mereka memiliki 12 atau 13 pemain yang cukup bagus untuk pergi dan memenangkan banyak pertandingan," ucap Scholes yang pernah memenangkan 11 gelar Liga Inggris bersama MU dan dua trofi Liga Champions.
"Apakah skuatnya cukup dalam saat Anda meninggalkan para pemain besar ini untuk maju dan memenangkan pertandingan yang lebih besar?" pungkasnya.