Brisbane Tuan Rumah Olimpiade 2032, Begini Respons NOC Indonesia

Brisbane memupus harapan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

oleh Thomas diperbarui 22 Jul 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2021, 16:00 WIB
logo olimpiade
Logo Olimpiade. (AFP/Raphael Alves)

Liputan6.com, Jakarta- Indonesia gagal menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Rabu (21/7/2021) telah menetapkan Brisbane, Australia sebagai penyelenggara ajang empat tahunan itu pada 2032.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari langsung menanggapi tentang penetapan Brisbane sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Menurutnya, segala kemungkinan bisa terjadi karena waktu penyelenggaraan masih cukup panjang.

Okto, sapaan karib Raja Sapta, menyebut 2032 masih menyisakan waktu 11 tahun lagi. Segala kemungkinan, tambahnya, masih bisa terjadi dan pihaknya siap dengan hal tersebut.

“Ibarat peribahasa genggam bara api, biar menjadi arang. Artinya, lakukan segala sesuata dengan kesabaran. Penetapan (Brisbane) tidak membuat kami mundur (menjadi tuan rumah Olimpiade),” kata Okto di Tokyo, Rabu (21/07).

Seperti diketahui, Brisbane terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 melalui pemungutan suara oleh anggota IOC pada IOC Session di Jepang pada Rabu sore.

Saksikan Video Menarik Ini

Cara Baru

Ilustrasi logo Olimpiade
Ilustrasi logo Olimpiade. (Photo by Kyle Dias on Unsplash)

Sebelum dibawa dalam rapat IOC, Ibu Kota Queensland ini ditetapkan menjadi satu-satunya kandidat yang berstatus targeted dialogue.

Bidding Olimpiade 2032 memang menggunakan format baru. Negara yang berminat menjadi penyelenggara pesta olahraga terakbar empat tahunan di dunia harus melewati sejumlah tahapan, Interested Party, Continuous Dialogue, Targeted Dialogue yang kemudian menjadi Preferred Host.

Kali ini IOC meninggalkan pemilihan tuan rumah dengan cara lama berupa voting terhadap proposal beberapa negara peminat. Pasalnya ada dugaan jual-beli suara pada penentuan tuan rumah.

Penetapan Rio de Janeiro sebagai tuan rumah Olimpiade 2016 dan Tokyo 2020 masih dalam investigasi soal dugaan jual-beli suara saat voting.

Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan (Future Host Commission) menjadikan waktu apply dokumentasi legal menjadi indikator penting dalam penetapan tahapan. Perlu diketahui, Brisbane sudah mulai menyiapkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 sejak 2015.

Edisi Selanjutnya

Sementara Indonesia dimulai setelah sukses menyelenggarakan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dan Asian Para Games Jakarta.

“Indonesia statusnya Continuous Dialogue, dan hanya satu Targeted Dialogue saja yang dipilih oleh Future Host Commission yaitu Brisbane. Kami tidak akan mundur dan ingin tetap berjuang menjadi tuan rumah Olimpiade dengan menjadi satu-satunya Targeted Dialogue untuk Olimpiade 2036,” terang Okto.

Dalam jumpa pers Juli lalu, Presiden IOC Thomas Bach menjelaskan kandidat negara yang saat ini menjalani proses bidding berpotensi mengambil bagian melanjutkan proses untuk menjadi tuan rumah 2036 atau 2040.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya