Air Mata Ibu dan Sempat Positif Covid-19 Iringi Prestasi Windy Cantika Aisah di Olimpiade 2020

Windy Cantika Aisah mempersembahkan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 bagi Indonesia.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 24 Jul 2021, 20:43 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2021, 20:42 WIB
Olimpiade Tokyo 2020
Windi Cantika Aisah saat beraksi di Olimpiade Tokyo 2020 (NOC Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Doa dan air mata Siti Aisah mengiringi perjuangan sang putri Windy Cantika Aisah untuk mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.

Kendati hanya mampu menyaksikan lewat layar televisi, Siti Aisah turut memberikan dukungan melalui doa yang dilafalkan dari rumah. Dia pun terharu hingga berurai air mata saat Cantika dipastikan meraih perunggu Olimpiade Tokyo di kelas 49kg putri.

“Saya terus berdoa selama Cantika tampil. Dada saya berdetak sangat sangat kencang apalagi melihat Cantik sempat dua kali mengalami kegagalan di angkatan Snatch. Begitu Cantika meraih medali perunggu tak terasa air mata deras mengalir pipi saya,” kata Siti Aisah dalam pernyataan kepada KOI.

“Begitu juga suami dan adik-adiknya yang sengaja berkumpul di rumah juga ikut meneteskan air mata kebahagiaan," tambahnya.

Siti Aisah mengenang perjuangan putrinya hingga bisa meraih kesuksesan seperti sekarang. Dia mengaku sangat bangga karena dalam debutnya di Olimpiade, lifter berusia 19 tahun itu harus menghadapi lawan-lawan kelas dunia.

Belum lagi Cantika sempat terpapar Covid-19 pada akhir tahun lalu sehingga harus menjalani isolasi mandiri selama sebulan.

Saksikan Video Berikut Ini

'Hanya Medali Perunggu'

Windy Cantika Aisah
Gadis berusia 19 tahun, Windy Cantika Aisah membuka jalan kesuksesan bagi Indonesia pada ajang Olimpiade Tokyo 2020. (NOC Indonesia)

Keinginan Siti Aisah yang pernah mengoleksi berbagai medali di kejuaraan internasional agar Cantika bisa lebih sukses darinya meniti karier di dunia angkat besi kini telah terpenuhi.

Perasaan sukacita itu kian membuncah ketika sang ibu melihat raut muka bahagia yang ditunjukkan putrinya sesaat selepas meraih medali perunggu Olimpiade lewat video call.

“Mama. Cantika mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan mama, papa serta kakak dan adik. Neng hanya bisa meraih peringkat ketiga. Itu kalimat yang diucapkan Cantika saat video call. Dan, saya langsung saja jawab. Alhamdulillah neng bisa meraih perunggu di tengah pandemi Covid-19. Video call-nya tidak bisa lama karena Cantika ingin menjawab telepon dari pak Menpora Zainudin Amali," cerita Siti Aisah.

Barbel Semen untuk Latihan

Windy Cantika
Reaksi lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah usai bertanding dalam cabang angkat besi nomor 49 kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Sabtu (24/7/2021). Windy Cantika mempersembahkan medali perunggu dengan total angkatan 194 Kg. (Vincenzo PINTO/AFP)

Berbicara soal kesuksesan Cantika, Siti Aisah kembali teringat dengan barbel dari semen yang pernah jadi alat latihan sang putri saat masih kecil.

"Cantika memang pernah menanyakan tentang barbel semen itu kok masih ada. Ya, itu barbel dari semen akan tetap saya simpan sebagai kenangan," ungkapnya.

Infografis

Infografis Windy Cantika Aisah Peraih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo
Infografis Windy Cantika Aisah Peraih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya