Update Kasus Covid-19, Senin 23 Mei 2022: 14 Provinsi Tidak Ada Kasus Baru

Sebanyak 14 provinsi berdasarkan data harian sebaran Covid-19 per 23 Mei 2022 tidak memiliki penambahan baru kasus Covid-19.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 23 Mei 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2022, 21:00 WIB
FOTO: Stasiun Pasar Senen Sediakan Tes PCR Untuk Calon Penumpang KA Jarak Jauh
Calon penumpang menjalani tes swab PCR di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (24/12/2021). PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menghadirkan layanan tes PCR seharga Rp 195.000 di sejumlah stasiun selama periode Natal dan Tahun Baru mulai 23 Desember 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Data harian sebaran Covid-19 per Senin, 23 Mei 2022, menunjukkan 14 provinsi tanpa penambahan kasus baru. Provinsi itu di antaranya Aceh, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara.

Sementara provinsi dengan penambahan jumlah kasus Covid-19 terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. DKI Jakarta melaporkan 58 kasus baru dan 115 orang telah sembuh. Sementara Jawa Barat 31 kasus positif baru dan 114 sembuh.

Sedangkan Banten mencatat 28 kasus baru dan 30 sembuh. Data sebaran juga menunjukkan penambahan kasus positif sebanyak 174 sehingga akumulasi kasus positif Covid-19 menjadi 6.052.754.

Sebelumnya Minggu 22 Mei 2022, penambahan kasus positif sebanyak 227. Dengan demikian, penambahan kasus baru hari ini lebih renda dengan selisih 53 kasus.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh, yakni 929 sehingga akumulasinya menjadi 5.893.340. Namun, kasus meninggal juga bertambah walau tidak sesignifikan dalam beberapa bulan ke belakang. Hari ini, kasus meninggal sebanyak 12 orang sehingga akumulasinya menjadi 156.534.

Untuk kasus aktif hari ini menurun sebanyak 767 sehingga akumulasinya menjadi 2.890. Data sebaran juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 81.197 dan suspek sebanyak 2.610.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Data sebaran sebelumnya

Tes Antigen Acak ke SD dan SMP Usai Muncul Covid-19 di Dua Sekolah Kota Malang
Tenaga kesehatan mengambil sampel dengan metode antigen ke seorang siswa SMP Negeri 6 Kota Malang guna memastikan PTM aman bebas Covid-19 (Humas Pemkot Malang)

Data sebaran Covid-19 per Minggu, 22 Mei 2022, menunjukkan penambahan kasus sembuh sebanyak 285 sehingga akumulasinya menjadi 5.892.411. Namun, kasus meninggal juga bertambah tiga orang sehinggga akumulasinya menjadi 156.522.

Sedangkan kasus aktif menurun sebanyak 61 sehingga totalnya menjadi 3.657. Sedangkan jumlah spesimen sebanyak 62.661 dan suspek sebanyak 2.477.

Laporan juga merinci lima provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

DKI Jakarta melaporkan 110 kasus baru dan 89 sembuh. Banten 27 kasus positif baru dan 100 orang sembuh.Jawa Timur dengan 25 kasus baru dan 26 sembuh.

Sementara Jawa Barat ada 19 kasus baru dan 17 sembuh. Adapun Jawa Tengah 10 kasus baru dan 14 sudah sembuh.

Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus baru yang terlalu signifikan. Bahkan ada 14 provinsi tanpa penambahan kasus sama sekali.

Provinsi-provinsi itu adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.

 


Capaian Vaksinasi

Vaksin Moderna untuk Vaksinasi Dosis Ketiga bagi Tenaga Kesehatan
Vaksinator memberikan penjelasan kepada tenaga kesehatan yang akan di vaksin dosis ketiga atau booster di RSUD Matraman, Jakarta, Jumat (6/8/2021). Pemberian vaksin dosis ketiga kepada tenaga kesehatan di Indonesia ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021 (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Data yang dibagikan Satgas Penanganan Covid-19 juga menunjukkan capaian vaksinasi COVID-19 per 22 Mei 2022. Ada penambahan pada vaksinasi dosis pertama, kedua, dan ketiga alias booster dengan rincian sebagai berikut:

Vaksinasi pertama bertambah 39.277 sehingga akumulasinya menjadi 199.883.553. Sementar vaksinasi kedua bertambah 72.895 sehingga akumulasinya menjadi 166.837.615.

Sedangkan vaksinasi ketiga menigkat 188.452 sehingga akumulasinya menjadi 44.099.737. Total penambahan capaian vaksinasi kemarin adalah 300.624 sehingga jumlah akumulasinya menjadi 410.820.905.

Vaksinasi Covid-19 masih dinilai penting. Menurut peneliti di School of Medicine, Dentistry and Biomedical Sciences, Queen's University of Belfast, Inggris, Lindsay Broadbent, vaksin tidak hanya mengurangi risiko penyakit parah tetapi juga mengurangi kemungkinan penularan.

"Kita tahu dari beberapa penelitian bahwa vaksin tidak hanya mengurangi risiko penyakit parah tetapi juga mengurangi kemungkinan penularan SARS-CoV-2 di rumah hingga sekitar setengahnya. Jadi tentu saja vaksinasi dapat membantu beberapa kontak dekat agar tidak terinfeksi," katanya mengutip CNA.

 


Kebal terhadap Covid-19

FOTO: Vaksinasi Massal untuk Warga Lansia
Warga lanjut usia (lansia) menerima suntikan vaksin Sinovac dari petugas medis di Alun-Alun Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/2/2022). Sebanyak 600 dosis vaksin Sinovac disiapkan pemerintah setempat untuk warga lansia guna mencegah penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pandemi COVID-19 sudah melanda dunia lebih dari dua tahun. Selama periode ini banyak yang telah terinfeksi bahkan hingga dua kali. Namun, ada pula sebagian orang yang tidak terinfeksi sama sekali.

Lindsay Broadbent mengatakan lebih dari 60 persen orang di Inggris telah dites positif Covid-19 setidaknya satu kali. Tapi, jumlah orang yang benar-benar terinfeksi SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, diperkirakan lebih tinggi. Kasus infeksi tanpa gejala juga ditemukan pada banyak orang.

Kemungkinan besar ada pula orang yang pernah terkena Covid-19, tetapi tidak menyadarinya. Di sisi lain, bisa saja ada sekelompok orang yang benar-benar tidak pernah terinfeksi sama sekali.

"Alasan mengapa beberapa orang tampak kebal terhadap Covid-19 adalah satu pertanyaan yang terus ada selama pandemi. Seperti banyak hal dalam sains, (belum) ada satu jawaban sederhana," ujar Broadbent.

"Kita mungkin bisa mengabaikan teori kekuatan super Marvel-esque. Tetapi sains dan keberuntungan sepertinya memiliki peran untuk dimainkan."

Kemungkinan lain adalah manfaat vaksinasi, virus tidak membentuk infeksi, dan gaya hidup sehat.

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya