Liputan6.com, Jakarta Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan setidaknya 131 orang menjadi perhatian FIFA. Organisasi yang bermarkas di Zurich, Swiss tersebut rencananya akan mengawal transformasi sepak bola Indonesia.
Perwakilan FIFA yakni Niko Nhouvannasak yang notabene sebagai FIFA Development Project Coordinator telah berkunjung ke kantor PSSI di GBK Arena, Jakarta, Senin (10/10/2022). Pada kesempatan ini, Nhouvannasak bertemu dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Wakil Ketua Umum Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, dan Wasekjen Maaike Ira Puspita.
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Erick Thohir Menilai Timnas Indonesia Punya Kualitas yang Cukup untuk Tembus Semifinal Piala AFF 2024
Menurut Mochamad Iriawan, ini merupakan bagian dari rangkaian pendampingan oleh FIFA. Karena itu, pihaknya sangat menyambut baik dan mengapreseasi perwakilan dari otoritas sepak bola dunia itu.
Advertisement
"Kami menyambut baik dan mengapresiasi kedatangan FIFA pada hari ini di kantor PSSI. FIFA menyatakan bahwa akan terus melakukan pendampingan dan memberikan dukungan terbesar kepada PSSI setelah insiden tersebut," kata Iriawan seperti dilansir dari situs resmi PSSI.
"Langkah-langkah nyata dan solusi terbaik kedepan menjadi topik pembahasan pada rapat hari ini. Rapat ini, adalah rapat awal yang akan diikuti oleh serangkaian kegitan pendampingan oleh FIFA untuk meningkatkan perkembangan sepak bola di Indonesia,"Â tambah pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.Â
Â
Kunjungan Presiden FIFA
Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan telah menyita perhatian banyak pihak. Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah menerima surat dari Presiden FIFA, Gianni Infantino. Dalam surat tersebut FIFA mengkategorikan insiden ini sebagai kasus yang sangat berat dan berpotensi menerima sanksi penangguhan. FIFA kemudian memberikan lima langkah yang perlu diperbaiki agar kejadian serupa tidak terulang kembali. FIFA bahkan akan berkantor di Indonesia untuk mendampingi.Â
Presiden FIFA, Giann Infantino juga akan berkunjung ke Tanah Air pada 18 Oktober mendatang. Selanjutnya, AFC dan FIFA akan berkantor di Indonesia untuk membantu jalannya perbaikan itu.Â
"Tanggal 18 Oktober, Presiden FIFA (Giani Infantino) akan hadir di sini bertemu dengan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk menyepakati beberapa hal. Kita harapkan pertemuan tersebut memberikan hasil baik," kata Menteri BUMN, Erick Thohir dalam keterangannya, 9 Oktober 2022.
Advertisement
Penyelidikan Terus Berlanjut
Tragedi Kanjuruhan bermula dari keributan usai laga Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang pada lanjutan Liga 1, Sabtu 1 Oktober 2022. Bonek atau pendukung Persebaya tidak hadir dalam duel ini. Namun bentrok tidak terhindarkan saat pendukung Aremania menginvasi lapangan untuk meluapkan kekecewaannya terhadap tim Singo Edan.
Aksi ini dibalas tembakan gas air mata dari petugas. Akibatnya, sebanyak 130 orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk 39 anak-anak. Korban termuda tercatat berumur 3 tahun.
Di Indonesia, Tragedi Kanjuruhan tercatat sebagai kericuhan sepak bola paling mematikan sepanjang sejarah. Sementara di dunia, Tragedi Kanjuruhan berada di urutan kedua korban terbanyak setelah tragedi Estadion Nacional di Lima, Peru, tahun 1964. Kejadian ini menelan 328 korban jiwa.
Berbagai tim turun tangan untuk mengurus peristiwa ini. Mulai dari Komnas HAM hingga pemerintah lewat pembentukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menko Polhukam, Mahfud Md. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga sudah menetapkan 6 tersangka, termasuk Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita. Pria kelahiran Bandung itu dianggap lalai karena tidak melakukan verifikasi terhadap Stadion Kanjuruhan pada tahun 2022.
Selain itu, polisi juga menetapkan Ketua Panpel Arema, Abadul Haris sebagai tersangka bersama Security Officer, Suko Sutrisno. Sebelumnya, Komdis PSSI juga sudah lebih dulu menjatuhkan hukuman berupa larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia selama seumur hidup bagi keduanya.
PSSI juga menjatuhkan hukuman kepada Arema selaku penyelenggara berupa larangan menggelar partai kandang di Stadion Kanjuruhan hingga akhir musim 2022/2023, plus denda Rp 250 juta.
Tersangka selanjutnya adalah Kabag Ops Polres Malang Wahyu S. Dia mengetahui adanya aturan FIFA soal larangan penggunaan gas air mata, tapi tidak mencegah atau melarang pemakaian saat kejadian.
Selanjutnya Danyon Brimob Polda Jatim berinisial H dan Kasat Samapta Polres Malang Bambang Sidik Achmadi yang disebut memerintahkan anggota untuk menembakkan gas air mata. Sementara yang terbaru adalah pencopotan Kapolda Jawa Timur (Jatim), Nico Afinta dari jabatannya.Â
Tidak Kena Sanksi FIFA
FIFA telah memberikan lima langkah, yang perlu dibenahi untuk menghindari tragedi Kanjuruhan berulang lagi, yakni standar keamanan stadion, protokol dan prosedur pengamanan polisi, sosialisasi, penjadwalan, hingga pendampingan dan benchmarking. Langkah-langkah perbaikan selanjutnya bakal dilakukan oleh pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan AFC, FIFA, dan federasi atau PSSI.
Presiden Joko Widodo menyambut baik respons FIFA. Jokowi bersyukur Indonesia tidak mendapatkan sanksi dari FIFA. "Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," ujar Jokowi menanggapi surat FIFA tersebut.
Pemerintah Indonesia dan FIFA selanjutnya akan membentuk tim transformasi sepak bola. Rencananya, Gianni Infantino bakal turun langsung pada 18 Oktober mendatang. Menurut Jokowi, FIFA untuk sementara akan berkantor di Indonesia selama proses tersebut berjalan.
"Saya tidak tahu berapa lama (FIFA berkantor di Indonesia). Selama transformasi sudah berjalan, baru mereka pergi, bisa tiga bulan, enam bulan, atau selamanya," kata Erick pada kesempatan terpisah.
Advertisement