3 Alasan Menyaksikan Ketangguhan Rodtang di ONE Fight Night 10

Rodtang Jitmuangnon akan kembali mencoba mempertahankan sabuk emasnya ONE Fight Night 10: Johnson vs Moraes III pada Sabtu (6/5/2023), dengan melawan Edgar Tabares.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 03 Mei 2023, 19:30 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2023, 19:30 WIB
ONE Super Series
Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang Jitmuangnon (dok. ONE Championship)

Liputan6.com, Jakarta NamaRodtang Jitmuangnon menjadi bintang berkat ketangguhannya di ONE Championship. Kini, ia siap kembali menampilkan aksi ciamik lain di ONE Fight Night 10.

Sang Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai akan kembali mencoba mempertahankan sabuk emasnyaONE Fight Night 10: Johnson vs Moraes III pada Sabtu (6/5/2023), dengan melawan Edgar Tabares.

Sang atlet berusia 25 tahun ini akan menunjukkan kemampuannya secara langsung di depan para fans di Denver, Colorado dalam perhelatan perdana ONE Championships di Amerika Serikat.

Dengan catatan hampir 300 kemenangan di sepanjang kariernya, Rodtang telah dianggap dewa dalam dunia seni bela diri. Dengan rahang besi dan pukulan baja, tak heran jika Rodtang dijuluki “The Iron Man”. Selain fakta bahwa ini adalah laga pertama Rodtang di Negeri Paman Sam, berikut adalah tiga alasan lain mengapa laga Rodtang di ONE Fight Night 10 tak boleh dilewatkan:

1. Selalu tunjukan aksi menghibur

Dari empat belas pertarungan yang pernah ia peragakan di ONE, Rodtang selalu memperlihatkan laga penuh aksi tanpa henti. Ia pun dikenal karena keisengannya mengolok-olok lawan, hingga menyerap serangan lawan tanpa memperlihatkan rasa sakit.

Rodtang juga selalu tampil dengan laga yang menghibur, dan tak pernah mengecewakan para penggemar yang menyaksikan aksinya.

 

 

2. Punya rahang besi

Rodtang Jitmuangnon
Rodtang Jitmuangnon berjaya atas Joseph Lasiri di ONE Fight Night 4 (ONE Championship)

Rodtang kerap membuktikan pada penonton bahwa dirinya memang patut menyandang nama tangguh seperti “The Iron Man.” Sang Raja divisi flyweight Muay Thai kerap membiarkan lawan-lawan menghantam dagunya, demi memperlihatkan diri yang tak dapat disakiti oleh serangan lawannya.

Bintang Thailand itu juga senang sekali memancing para lawan untuk mencoba menghajarnya. Hanya dari sekian banyak pesaing yang ia hadapi di ONE Championship, belum ada satu pun yang dapat membuatnya mundur.

 

 

3. Aksi yang agresif

Selain memiliki rahang yang luar biasa keras, sang juara dunia ONE tidak pernah membiarkan lawannya bernafas lega tiap kali bel berdering. Wakil Jitmuangnon Gym ini akan terus mendorong pesaingnya demi membuka celah, atau membuat sang rival kewalahan tanpa dapat mengerahkan perlawanan berarti.

Meskipun dirinya telah meraih status juara dunia, sang atlet Thailand tidak pernah membiarkan lawannya maju untuk menyerang. Ia akan langsung bermain menekan, seperti layaknya seorang penantang gelar yang memburu kemenangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya