Kondisi Michael Schumacher belum juga membaik pascakecelakaan ski yang dialaminya di Meribel, Prancis, akhir tahun lalu. Tujuh kali juara Formula One (F1) tersebut masih terbaring di Rumah Sakit Grenoble, Prancis dengan kondisi koma akibat mengalami trauma otak yang serius.
Banyak kalangan menilai kalau mantan pembalap berusia 45 tahun itu bakal mengalami koma selamanya. Kendati demikian menurut dokter ahli bedah Colin Shieff, terlalu dini menilai Schumi mengalami koma permanen.
Schumi ditenggerai menderita penyakit kritis bernama Apallic Syndrome, yakni kerusakan otak secara menyeluruh dengan batang otak yang masih normal. Namun menurut Shieff, Apallic Syndrome baru bisa diketahui kalau sudah berbulan-bulan setelah trauma awal.
"Berdasarkan pengalaman saya, terlalu dini kalau mengatakan Michael Schumacher telah mengalami koma permanen. Tapi ada beneranya juga karena bagi dokter ini untuk memperingatkan pihak keluarga atas kemungkinan buruk yang bakal dialami," kata Shieff seperti dilansir Mirror, Rabu (22/1/2014).
Shieff menambahkan, menurut sebagian besar dokter cedera apapun yang dialami seseorang selalu ada kemungkinan sembuh. Akan tetapi responsif penderita bakal menurun.
"Penderita jelas dalam kondisi hidup namun memiliki respon cukup mendasar. Mereka tidak membutuhkan bantuan pernafasan atau sirkulasi darah. Pastinya, orang dengan Apallic Syndrome tidak menunjukkan respon yang setara dengan orang normal," ucap Shieff. (lul)
Baca Juga:
[VIDEO] Aksi Model Seksi Juggling Bola Pakai Hak Tinggi
Banding Ditolak, Vidic Tetap Diskorsing Tiga Pertandingan
Kalah Lawan Radwanska, Azarenka Gagal Pertahankan Gelar
Jaring Penonton, NBA Gelar Program Khusus Imlek
Mancini: MU Butuh Pemain Baru
Banyak kalangan menilai kalau mantan pembalap berusia 45 tahun itu bakal mengalami koma selamanya. Kendati demikian menurut dokter ahli bedah Colin Shieff, terlalu dini menilai Schumi mengalami koma permanen.
Schumi ditenggerai menderita penyakit kritis bernama Apallic Syndrome, yakni kerusakan otak secara menyeluruh dengan batang otak yang masih normal. Namun menurut Shieff, Apallic Syndrome baru bisa diketahui kalau sudah berbulan-bulan setelah trauma awal.
"Berdasarkan pengalaman saya, terlalu dini kalau mengatakan Michael Schumacher telah mengalami koma permanen. Tapi ada beneranya juga karena bagi dokter ini untuk memperingatkan pihak keluarga atas kemungkinan buruk yang bakal dialami," kata Shieff seperti dilansir Mirror, Rabu (22/1/2014).
Shieff menambahkan, menurut sebagian besar dokter cedera apapun yang dialami seseorang selalu ada kemungkinan sembuh. Akan tetapi responsif penderita bakal menurun.
"Penderita jelas dalam kondisi hidup namun memiliki respon cukup mendasar. Mereka tidak membutuhkan bantuan pernafasan atau sirkulasi darah. Pastinya, orang dengan Apallic Syndrome tidak menunjukkan respon yang setara dengan orang normal," ucap Shieff. (lul)
Baca Juga:
[VIDEO] Aksi Model Seksi Juggling Bola Pakai Hak Tinggi
Banding Ditolak, Vidic Tetap Diskorsing Tiga Pertandingan
Kalah Lawan Radwanska, Azarenka Gagal Pertahankan Gelar
Jaring Penonton, NBA Gelar Program Khusus Imlek
Mancini: MU Butuh Pemain Baru