Liputan6.com, Jakarta - Abu Bakar Baasyir merupakan terpidana teroris yang divonis 15 tahun penjara atas kasus pendirian kelompok radikal di Aceh dan dianggap mendukung terorisme di Indonesia.
Advertisement
Sebelumnya ia pernah divonis 2,5 tahun penjara terkait kasus Bom Bali pada 2002.
Kabar Beredar di Sosial Media
Sebuah pesan yang menyebutkan bahwa Abu Bakar Baasyir meninggal di tahanan sempat ramai beredar di media sosial.
Pesan tersebut berawal dari komentar terhadap sebuah artikel. Dalam komentar tersebut terdapat ucapan belasungkawa dan doa terhadap keluarga yang ditinggalkan.
Kesalahan Membaca Konten Artikel
Kabar hoaks yang beredar berupa komentar sebuah artikel di sebuah situs. Artikel tersebut menyebutkan bahwa Ustadz Basri wafat dalam tahanan. Basri merupakan narapidana terorisme yang ditahan di Lapas Nusakambangan.
Tidak ada yang salah dalam konten artikel tersebut, namun diduga orang yang berkomentar salah membaca judul. Sehingga beranggapan yang meninggal adalah Abu Bakar Baasyir.
Kesalahpahaman ini membuat kabar tidak benar terlanjur tersebar.
Bantahan Orang Terdekat
Kabar meninggalnya Abu Bakar Baasyir juga dibantah oleh tangan kanannya, Hasyim.
"Tidak benar itu. Itu berita mlintir, hoax," kata tangan kanan Abu Bakar Baasyir, Hasyim, ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa 10 Juli 2018.
Menurut dia, Abu Bakar Baasyir dalam kondisi sehat. Informasi tersebut didapat Hasyim dari rekannya yang membesuk di Rutan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Selasa pagi.
"Tadi pagi baik-baik saja kok," ujar Hasyim.
Bukan sekali ini Abu Bakar Baasyir dikabarkan meninggal dunia. Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 17 Agustus 1938 itu juga pernah dikabarkan meninggal beberapa tahun silam. Namun Abu Bakar Baasyir dalam kondisi sehat.
Meski demikian Baasyir harus mendapatkan perawatan rutin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Dia mengeluhkan sakit pada kedua kakinya. Kedua kakinya bengkak, nyeri, dan sering kesemutan.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 53 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta@liputan6.com.
Advertisement