Ingin Tahu Strategi Penyebar Hoaks, Coba Mainkan Gim Ini

Ada empat level yang bisa dilalui dalam gim ini. Pemain disuguhkan teknik yang biasa dipakai penyebar hoaks. Peneliti sengaja membuatnya agar memungkinkan pemain bisa menemukan strategi yang sama di dunia nyata.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 11 Nov 2020, 10:51 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2020, 08:00 WIB
banner Hoax
banner Hoaks (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak cara untuk meningkatkan kesadaran publik pada bahaya hoaks atau informasi yang salah. Salah satunya yang menarik dilakukan oleh peneliti di Universitas Cambridge di Inggris dengan membuat gim berjudul Harmony Square.

Dalam gim online ini, pemain akan berperan sebagai "Chief Disinformation Officer" yang mencoba menyabotase pemilu di kota kecil yang terobsesi dengan demokrasi. Segala macam taktik bisa digunakan dalam gim ini seperti menyebarkan hoaks tentang kandidat, mengolok-olok, hingga memakai website palsu untuk menyudutkan stasiun televisi lokal.

Ada empat level yang bisa dilalui dalam gim ini. Pemain disuguhkan teknik yang biasa dipakai penyebar hoaks. Peneliti sengaja membuatnya agar memungkinkan pemain bisa menemukan strategi yang sama di dunia nyata.

Sebelum gim dirilis, peneliti merekrut 681 orang untuk melihat keefektifan gim. Setengah dari jumlah itu memainkan gim Harmony Square, sementara setengah lainnya bermain gim Tetris.

Hasilnya mereka yang menyelesaikan gim Harmony Square mampu mengurangi misinformasi yang diterima hingga 16 persen dibanding yang bermain Tetris. Selain itu mereka yang bermain Harmony Square juga tidak membagikan berita palsu hingga 11 persen dibanding kelompok yang bermain gim Tetris.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini

Komentar Peneliti

Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

"Gimnya sangat mudah, cepat dan tidak bertele-tele. Tetapi ini merupakan pembelajaran berdasar pengalaman sehingga orang yang melihat informasi yang salah di Facebook atau Youtube tidak langsung membagikannya," ujar Dr Jon Roozenbeek, psikolog dari Universitas Cambridge sekaligus penulis utama dalam studi ini.

"Berita palsu, hoaks, dan konspirasi di dunia maya akan terus mengikis proses demokrasi, sehingga kebutuhan untuk meningkatkan literasi media sangat serius. Gim seperti Harmony Square merupakan intervensi yang sangat menjanjikan," kata peneliti lain Sander Van der Linden menimpali.

Anda bisa mencoba gimnya dalam link berikut ini...

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya