Donald Trump Dilarang Main Medsos, Hoaks soal Kecurangan Pemilu AS Menurun Drastis

Berita palsu atau hoaks terkait kecurangan Pemilu Ameriksa Serikat (AS) menurun 73 persen setelah akun Donald Trump ditutup oleh sejumlah platform media sosial.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 19 Jan 2021, 15:56 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2021, 21:00 WIB
Ekspresi Donald Trump Saat Hadiri National Prayer Breakfast
Ekspresi Presiden AS Donald Trump saat menghadiri National Prayer Breakfast atau Sarapan Doa Nasional di sebuah hotel di Washington DC (8/2). (AFP Photo/Mandel Ngan)

Liputan6.com, Jakarta - Berita palsu atau hoaks terkait kecurangan Pemilu Ameriksa Serikat (AS) menurun 73 persen setelah akun Donald Trump ditutup oleh sejumlah platform media sosial. Hal ini disampaikan dari studi yang dilakukan oleh Zignal Labs.

Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan analitik itu menyebut percakapan terkait kecurangan pemilu AS turun dari 2,5 juta mentions menjadi hanya 688 ribu mentions di lintas platform media sosial sepekan setelah akun Trump dilarang oleh Twitter.

Padahal sebelum Pemilu AS yang digelar 3 November 2020, hoaks atau berita palsu terkait kecurangan pemilu menjadi subyek utama di semua platform media sosial. Tetapi pelarangan akun Donald Trump di FB, Instagram, Snapchat, Twitch, Spotify, dan platform media sosial mengubah semuanya.

"Tindakan pelarangan akun Trump jika dilakukan secara bersama oleh platform media sosial maka itu terbukti mengurangi hoaks dalam jangka pendek. Namun untuk jangka panjangnya kita belum tahu bagaimana," ujar Kate Starbird, peneliti disinformasi dari University of Washington dilansir Stuff.co.

Tak hanya mention, tagar #FightforTrump yang sempat viral di media sosial juga turun 95 persen setelah akun Donald Trump dilarang. Tagar lain yang juga berkaitan seperti #holdtheline dan 'March for Trump' juga turun lebih dari 95 persen.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya