Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto orang mengalami kelumpuhan wajah setelah divaksin corona covid-19.
Foto orang mengalami kelumpuhan wajah setelah divaksin corona, diunggah akun Facebook Enagoubo YK, pada 10 Januari 2021.
Baca Juga
Klaim [foto](https://www.liputan6.com/cek-fakta "") yang diunggah tangkapan layar artikel berjudul "4 Orang Alami Kelumpuhan Wajah Setelah Disuntik Vaksin Corona" yang di dalamnya terdapat foto tiga orang dengan bibir yang miring.
Advertisement
Foto unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Hasil dari suntikan Vaksin corona, 4 orang jadi kelumpuhan wajah....Pemimpin Negara harus tauh arti dari suntikan Vaksin...."
Benarkah foto orang mengalami kelumpuhan wajah setelah divaksin corona? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Simak Video Berikut
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto orang mengalami kelumpuhan wajah setelah divaksin corona, dengan menjadikan foto tersebut sebagai bahan penelusuran menggunakan Google Image.
Penelusuran Mengarah pada sejumlah situs, di antaranya annahar.com yang memuat artikel berjudul "صورة لـ"المتطوّعين الّذين أصيبوا بشلل في الوجه بعد تلقيهم لقاح كورونا"؟ إليكم الحقيقة FactCheck#" pada 14 Desember 2020.
Artikel situs annahar.com memuat penelusuran foto yang identik dengan klaim.
Dari penelusuran tersebut disimpulkan, foto yang diklaim orang mengalami kelumpuhan wajah setelah divaksin corona tidak terkait, foto tersebut beredar jauh lebih awal sebelum penyuntikan vaksin, bahkan sebelum penetapan Pandemi Covid-19.
Fakta terungkap dari hasil penelusuran foto yang diunggah sejumlah situs, di antaranya dalam video berjudul "Penyakit Bell's Palsy - Suatu Kondisi Otot Wajah Melemah hingga Lumpuh" yang diunggah akun YouTUbe TribunnewsWIKI Official, pada 23 Januari 2020.
Video yang diunggah Akun YouTube TribunnewsWIKI Official menampilkan cuplikan foto yang identik dengan klaim.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"TRIBUN-VIDEO.COM - Sebagian besar orang menganggap penyakit Bell's Palsy adalah stroke karena kemiripan pada gejalanya, yaitu kelumpuhan.
Namun, kenyataannya tidak, kedua penyakit tersebut berbeda.
Bell’s palsy hanya terbatas pada otot wajah dan sebagian besar penderita dapat pulih sepenuhnya dalam waktu enam bulan.
Bell’s palsy adalah suatu kondisi ketika otot-otot wajah menjadi lemah mengalami kelumpuhan.
Kondisi ini biasanya menyebabkan perubahan bentuk wajah hanya pada salah satu sisinya dalam periode waktu tertentu.
Penyakit ini terjadi ketika saraf yang mengontrol otot-otot wajah meradang, bengkak, atau tertekan.
Bell’s palsy disebabkan oleh trauma yang terjadi pada saraf kranial ke tujuh."
Penelusuran juga mengarah pada situs bestpractice.bmj.com, situs tersebut memuat foto yang identik dengan klaim, pada. 20 November 2019.
Situs dalam tulisan Mandarin tersebut mengulas tentang Bell's facial palsy adalah kelumpuhan saraf wajah perifer akut unilateral.
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto orang mengalami kelumpuhan wajah setelah divaksin corona covid-19 tidak benar.
Foto tersebut merupakan ilustrasi orang yang mengalami penyakit Bell's Palsy.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement