Kabar Hoaks Bisa Mengguncang Ekonomi? Simak Penjelasannya

Ekonomi merupakan bidang yang sangat sensitif terhadap akurasi informasi

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Feb 2021, 14:54 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta- Informasi hoaks bisa berdampak pada berbagai sektor dan menjadi isu utama yang amat mengganggu jalannya pemerintahan di dunia ini di berbagai bidang, tidak terkecuali di Indonesia. Sementara pelaku dan pengambil keputusan di sektor ekonomi, baik level makro maupun mikro, sektor pasar saham dan riil, membutuhkan informasi akurat untuk mengambil keputusan.

Dikutip dari theconversation.com, ekonomi merupakan bidang yang sangat sensitif terhadap akurasi informasi. Karena informasi dijadikan patokan para pelaku ekonomi mengambil keputusan. Pelaku ekonomi sangat sensitif terhadap informasi yang mereka peroleh.

Contoh klasik yang sering dirujuk adalah peristiwa di pasar saham London pada 1800-an. Kala itu, tepatnya pada 1803, Inggris berselisih dengan Prancis dan bersiap-siap untuk berperang. Namun tiba-tiba Wali Kota London menerima surat yang mengabarkan bahwa perselisihan antar kedua negara telah diselesaikan. Ketika wali kota mengumumkan kabar yang belum jelas kebenarannya itu, seketika harga saham secara umum naik sebesar 5 persem.

Padahal, kabar tersebut adalah kebohongan, yang tidak jelas sumber dan kebenarannya. Namun kabar itu memberi keuntungan para pelaku pasar yang dapat memanfaatkannya.

Pelaku ekonomi senantiasa bereaksi dengan cepat terhadap informasi yang muncul, kadang-kadang tanpa melihat keakuratan informasi yang mereka dapat. Karena terlambat merespon suatu informasi bisa sangat berisiko bagi investasi dan bisnisnya.

Sebagai contoh, ketidakpastian ihwal kesepakatan Brexit baru-baru ini, telah memunculkan berbagai spekulasi liar tentang masa depan ekonomi Inggris, Eropa bahkan dunia. Perdebatan antara parlemen Inggris tentang masa depan Brexit telah melahirkan berbagai isu liar yang menambah ketidakpastian dalam bidang ekonomi.

Dalam konteks Indonesia, operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Bekasi dan anak buahnya yang diduga terkait suap proyek hunian Meikarta milik Grup Lippo, seketika ditanggapi negatif oleh pelaku pasar yang mengakibatkan saham Lippo anjlok. Tapi kasus ini bukan kabar bohong. Berita tersebut akurat.

Setiap hari, reaksi terhadap suatu informasi tertentu yang belum tentu kebenarannya membuat data tentang indikator ekonomi bergerak naik turun seperti roller coaster. Semakin hari semakin terlihat jelas harga saham atau nilai tukar mata uang semakin sering bergejolak ketika merespons informasi yang beredar di media massa dan ruang publik

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam  cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya