Hoaks Terkini Seputar Swab Test, Simak Faktanya

Simak kumpulan hoaks terkini seputar swab test Covid-19.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Jun 2023, 06:58 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2022, 20:00 WIB
FOTO: Lokasi Tes COVID-19 Mulai Ramai Akibat Varian Omicron
Petugas melakukan tes usap PCR kepada warga di Laboratorium Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), Kamis (3/2/2022). Terkait meningkatnya kasus harian COVID-19 di Tanah Air, tren penambahan kasus di Indonesia secara konsisten cenderung meningkat dalam sepekan terakhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar swab test Covid-19 masih beredar meski saat ini temuan kasus penularannya penyakit tersebut tidak signifikan. Kondisi ini harus tetap diwaspadai sebab dapat menimbulkan keresahan.

Untuk memudahkan masyarakat membedakan informasi benar dan hoaks terkait swab test Covid-19, Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar swab test Covid-19.

Simak kumpulan hoaks terkini seputar swab test Covid-19.

 Swab Test Suntikkan Vaksin untuk Masukan Partikel Nano ke Otak

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim swab test Covid-19 suntikan vaksin untuk memasukan partikel nano ke otak. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 23 Mei 2022.

Unggahan klaim swab test Covid-19 suntikan vaksin untuk memasukan partikel nano ke otak berupa video bertuliskan "Israeli News Live" yang menampilkan dua layar wawancara satu orang bertuliskan Jana Bennun dan seorang yang ada di layar lainnya bertuliskan DR. Lorraine Day.

Dalam vidoe tersebut seorang yang ada di dalam layar bertuliskan DR. Lorraine Day mengeluarkan pernyatakan, berikut transkripnya.

"Anyway, so can go through it. So when they take that swab and they put back there and twist it that doing depositing things back there this you can't see this but this shows they have nanoparticles that are actually on the ends of the Q-tips that they're putting in there that can get into your brain.

They can be hooked up to the cloud. So they they are already vaccinated you with the test with the chest. This is the beginning. So when you go get tested you are actually being vaccinated an implanted with nanoparticles.

A lot of people don't believe that Satan exists. He doesn't he is erecting these people to do this when when all of this is said and done people will recognize it seem really does exist."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Interview dr.Lorraine DayAnda sudah divaksin saat anda terima Swab (Pcr, Rapid atau Tcm)"

Benarkah klaim swab test Covid-19 suntikan vaksin untuk memasukan partikel nano ke otak? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berikut ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Swab Test Covid-19 Suntikkan Vaksin Mengubah DNA Otak

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim swab test Covid-19 menyuntikkan vaksin merusak DNA otak, informasi tersebut diunggah salah satu akin Facebook, pada 23 Mei 2022.

Unggahan klaim swab test Covid-19 menyuntikkan vaksin merusak DNA otak berupa video pembahasan sebuah konfirmasi dari Johns Hopkins tentang benda kecil yang diklaim sebagai nanobot dan dimasukan menggunakan alat yang ujungnya terdapat kapas dengan narasi sebagai berikut.

"Direktur John hopskin universitas memimpin tim peneliti dan biomediak dalam tes perangkat ini, cara perangkat ini melekat pada saluran intential organisme

Permukaan logam tipis dan tajam berlapis lilin parafin dan sebesar debu berpotensi mengangkut obat dan melepaskan obat itu secara bertahap ke tubuh, ilmuan mempublikasi hasil studi minggu ini pada jurnal sains."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Nanobot ini menyemprotkan vaksin secara berkala ke otak dalam swab, jika vaksin ubah DNA maka swab potensi ubah DNA otak langsung."

Benarkah swab test Covid-19 menyuntikkan vaksin merusak DNA otak? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

 

Minuman Red Bull Positif Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video minuman Red Bull positif Covid-19. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 20 April 2022.

Unggahan klaim video minuman Red Bull positif Covid-19 menampilkan seorang pria menggunakan pakaian pelindung melakukan pengujian Red Bull menggunakan tes antigen dan meneteskan cairan Red Bull ke alat tes antigen, selang beberapa waktu alat tersebut memperlihatkan garis merah pada huruf T dan samar pada huruf C.

Dalam video tersebut terdapat tulisan "RED BULL-Positive for CooVIDD"

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"WHAT..????

Minuman Red Bull positif C19..??? 🤣🤣🤣😅"

Benarkah klaim video minuman Red Bull positif Covid-19? Simak hasil penelusurannya dalam artikel berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya