Pesan Berantai Hoaks Sepekan: Subsidi dari PT Pos Indonesia hingga Surat Rekrutmen Karyawan Catut Perum Bulog

Beberapa kabar hoaks melalui pesan berantai masih bermunculan. Berikut rangkumannya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Nov 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk pesan berantai.

Satu di antaranya klaim PT Pos Indonesia membagikan subsidi dari pemerintah Rp 10 juta, kabar tersebut dibagikan lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Klaim Pos Indonesia membagikan subsidi dari pemerintah Rp 10 juta yang dibagikan berupa tautan sebagai berikut.

"behaviororthodox.cn/Posinws/tb.php?qx=xp1668320543757"

Ketika tautan tersebut diklik mengarah pada halaman situs yang terdapat tulisan sebagai berikut.

"🎉Pos Indonesia National economic subsidy🎊

13 November, 2022

Congratulations!

Pos Indonesia National economic subsidy

Through the questionnaire, you will have a chance to get 10000000 Rupiah ."

Dalam situs tersebut penerima informasi diarahkan untuk menjawab sejumlah pertanyaan.

Namun setelah ditelusuri, klaim Pos Indonesia membagikan subsidi dari pemerintah Rp 10 juta adalah hoaks.

Faktanya, Pos Indonesia saat ini tidak memiliki program hadiah sebagaimana disampaikan oleh link yang saat ini beredar.

Selain klaim PT Pos Indonesia membagikan subsidi, terdapat pesan berantai hoaks lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

Hoaks Surel Rekrutmen Karyawan Catut Nama Perum Bulog

ilustrasi Hoax
ilustrasi Hoax {Liputan6.com/Abdillah)

Beredar di media sosial surat elektronik (surel) hoaks berisi panggilan interview perusahaan tersebut. Surel palsu tersebut beredar sejak beberapa waktu lalu.

Dalam surel tersebut terdapat panggilan interview di tempat tertentu dan juga daftar calon karyawan yang dipanggil. Selain itu terdapat logo yang tidak sesuai serta jabatan yang tidak ada dalam struktur organisasi Perum Bulog yang asli.

Setelah ditelusuri, Perum Bulog pun menegaskan surel yang beredar merupakan hoaks. Perum Bulog meminta masyarakat mewaspadai surel hoaks tersebut.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya