Gen Z Perlu Kuatkan Literasi untuk Beraktivitas di Ruang Siber

Generasi Z, terutama pelajar saat ini perlu adanya pembekalan diri dengan pemahaman mengenai literasi beraktivitas di ruang siber.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Des 2022, 21:30 WIB
Diterbitkan 16 Des 2022, 21:30 WIB
Antisipasi Kebocoran Data Pribadi, Ini Saran Pakar Siber
Pakar siber ungkap tips mencegah dan mengatasi kebocoran data pribadi. (pexels/pixabay).

 

Liputan6.com, Jakarta - Generasi Z, terutama pelajar saat ini perlu adanya pembekalan diri dengan pemahaman mengenai literasi untuk beraktivitas di ruang siber. Tujuannya, agar mampu mengantisipasi hal-hal rawan di dunia maya.

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dalam kampanye “Jaga Ruang Siber Negara” yang diselenggarakan di SMK Negeri 2 Surakarta, Jawa Tengah, menyampaikan, ruang siber saat ini merupakan dunia baru. Maka itu. harus diberikan pemahaman luas agar bisa beradaptasi dengan dunia baru.

Ia juga menyampaikan mengenai pentingnya beradaptasi, pemahaman budaya dan tata karma di ruang siber agar dalam situasi kehidupan tetap harmonis.

Baginya, ruang siber terbentuk dari tiga lapisan, yaitu lapisan fisik yang mencakup GPS, satelit dan data senter. Lapisan kedua disebut dengan jaringan logika atau perangkat lunak yang mengoperasikan penukaran dan memproses data terkoneksi dengan lapisan pertama.

Dan kedua lapisan tersebut juga terkoneksi dengan lapisan ketiga atau sosial yang mencakup manusia dan identitas atau siber personel.

“Hal itu sebenarnya tujuan kenapa kita melakukan literasi. Karena, kita dengan dunia nyata sudah ribuan tahun telah beradaptasi, tetapi ketika di dunia siber perlu penyesuaian,” ucapnya yang dikutip dari Antaranews.

Ia menambahkan, dalam ruang siber, nila-nilai budaya harus tetap dijaga dan dipelihara. Nilai-nilai budaya, berbangsa dan bernegara harus juga diaplikasikan dalam kehidupan. Jika tidak, hal tersebut menjadi ancaman dalam ruang siber bagi masyarakat luas.

Gloria Natali/Universitas Multimedia Nusantara

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya