Perjuangan Kakek Antar Cucu Sekolah Sambil Mengarungi Banjir

Seorang pria tua terlihat menggunakan baskom kayu besar untuk mengantarkan tiga cucu perempuan ke sekolah.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 30 Jun 2016, 18:59 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2016, 18:59 WIB
Perjuangan Kakek Antar Cucu Sekolah Sambil Mengarungi Banjir
Seorang pria tua terlihat menggunakan baskom kayu besar untuk mengantarkan tiga cucu perempuan ke sekolah.

Liputan6.com, Jakarta - Pendidikan memang penting bagi setiap orang. Maka tak heran jika para orangtua rela melakukan berbagai hal agar anak-anaknya menduduki bangku sekolah setinggi-tingginya.

Sayangnya, di beberapa negara sumber daya untuk pendidikan masih sangat minim. Tak hanya guru dan buku penunjang, transportasi juga masih menjadi kendala bagi siswa untuk sampai ke sekolah.

Baru-baru ini seorang pria tua terlihat menggunakan baskom kayu besar untuk mengantarkan tiga cucu perempuan ke sekolah. Dilansir shanghaiist, Kamis (30/6/2016), sudah lebih dari seminggu pria bermarga Tan ini melakukan aksi tersebut karena hujan deras membuat daerahnya mengalami banjir.

dok: shanghaiist.com

Sebagian besar jalan di lingkungan Tan memang mengalami banjir, sehingga lebih dari 15 ribu warga terjebak tanpa transportasi.http://www.lhttp://www.liputan6.com/dashboard/articles/2543561/edit#iputan6.com/dashboard/articles/2543561/edit#

Meski banjir sedalam pinggang orang dewasa, tapi Tan tak menginginkan cucunya melewatkan materi pelajaran dalam satu hari. Maka tak heran jika ia rela mendorong ketiga cucunya melalui jalan-jalan banjir setiap hari.

dok: shanghaiist.com

Aksi sang kakek kontan menarik perhatian warga setempat. Mereka pun memberikan dukungan untuk sang kakek agar tetap semangat untuk mengantar dan menjemput cucunya sekolah sambil mengarungi banjir.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya