Liputan6.com, Jakarta - Saat mengandung anak bungsunya pada tahun 2015, wanita berusia 39 tahun ini menemukan satu kejanggalan yang ada di wajahnya yang berupa titik gelap di kulitnya  Dia mengabaikannya dengan keyakinan bahwa ini ada kaitannya dengan perubahan hormon. Terlebih ketika ketika ia memberanikan diri untuk periksa, dokter kulit meyakinkan bahwa itu hanya flek hitam biasa.
Baca Juga
Advertisement
18 bulan kemudian, flek hitam yang menyerupai tahi lalat yang menyakitkan muncul dan sebuah biopsi menunjukkan bahwa itu adalah bentuk dari kanker kulit yang disebut desmoplastic melanoma. Dokter berhasil menghilangkan tahi lalat, tapi setelah itu baru di ketahui bahwa kanker tersebut telah menyebar ke tulang dan kelenjar getah beningnya.
Pada saat radiasi di mulai,wanita asal Texas ini mengeluh kesakitan dan tak mampu untuk mencicipi makanan. Ibu satu anak ini mengungkapkan bahwa tenggorokannya saki dan suaraknya serak.
Wanita yang akrab di anggil Bethany ini pun kehilangan berat badan mencaai 40 pon atau sekitar 18kg karena memang untuk selera makan pun tidak ada. Saat ini Bethany hampir sembuh total, dari radiasi yang secara permanen merusak satu kelenjar ludah dan mengubah garis rambutnya. Saat dia mengetahui penyakitnya ini, dia tidak merasa heran karena memang ibunya juga mengidap penyakit yang sama pada usia yang sama pula.
Berikut catatan harian atau dokumentasi perjuangannya melawan melanoma. Aksi Ibu dua anak ini dalam misi untuk memperingatkan orang-orang tentang realitas kanker kulit
Berawal saat Bethany sadar akan flek hitam yang ada di dahinya
Saat ia berbaring di rumah sakit untuk melawan kankerÂ
Bethany bertahan dengan membuat catatan harian dan dokumentasi tentang dirinya
Proses Pemulihan Bethany
Bethany sempat kehilangan rambutnya akibat radiasi
(nd)
Nuraida S Mizanto
STMM MMTC Yogyakarta
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6