Cinta Langgeng Bukan Sekadar Kriteria Fisik, Lalu Apa?

Ciri fisik yang tak sesuai dengan kriteria yang dianggap menarik oleh pasangan bukan sesuatu yang perlu dijadikan alasan untuk merasa rendah diri.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 29 Jun 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 13:00 WIB
Pasangan
Ilustrasi kemesraan pasangan. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Percaya atau tidak, ada masalah sering dialami oleh banyak wanita, "Pasanganku suka perempuan mungil berkulit putih yang feminin...dan aku sangat jauh dari tipe idealnya."

Merasa minder karena penampilan mereka jauh dari kriteria fisik idaman pacar atau suami. Masalah yang sama juga membuat sejumlah lelaki merasa inferior.

Lalu apakah menjadi masalah jika kita tidak memiliki ciri fisik yang sesuai dengan tipe ideal pasangan? Menurut pakar percintaan dan seks, Tracey Cox, jawabannya adalah tidak.

Fakta bahwa ciri fisik kita tidak sesuai dengan kriteria yang dianggap menarik oleh pasangan bukan sesuatu yang perlu dijadikan alasan untuk merasa rendah diri. Hanya saja ada beberapa kasus di mana kita perlu bersikap waspada.

Berikut ini penjelasan selengkapnya dari Tracey Cox yang telah kami rangkum.

1. Makhluk Dengan Banyak Dimensi

Bodo Amat Soal Ganteng, Cowok Begini Kalau jadi Pacar Bikin Susah
Tipe pacar idaman nggak selalu berbanding lurus dengan kebutuhan rohani. (Foto: unsplash.com/Kelly Sikkema)

Memiliki tipe tertentu bukan berarti orang yang tidak masuk kriteria tidak bisa bikin kepincut. Manusia adalah makhluk multidimensional dengan pikiran yang kompleks.

Ketika seseorang memutuskan bahwa mereka tertarik secara estetika dengan tipe wanita atau pria tertentu, bukan berarti mereka tidak bisa tertarik dengan lawan jenis yang berada di luar kriteria tersebut.

Ketika seseorang bertemu dengan sosok yang sesuai dengan tipe fisik idealnya, besar kemungkinannya ia akan merasakan ketertarikan instan. Tetapi perlu diingat, ini adalah ketertarikan sesaat yang dipicu oleh impresi pertama.

Masih ada banyak faktor lain dan jauh lebih berpengaruh untuk membuat ketertarikan tersebut bertahan dan lalu berkembang menjadi perasaan yang lebih dalam.

Seperti halnya sebuah buku, penampilan adalah kulit muka yang memancing calon pembaca untuk membuka halaman-halamannya. Sementara kepribadian adalah kualitas yang membuat si pembaca terus-menerus terpikat dan memutuskan buku tersebut bagus setelah membuka semua halamannya.

2. Lebih Dari Sekadar Fisik

Bodo Amat Soal Ganteng, Cowok Begini Kalau jadi Pacar Bikin Susah
Tipe pacar idaman nggak selalu berbanding lurus dengan kebutuhan rohani. (Foto: unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Kebanyakan orang tidak menjadikan kriteria fisik sebagai pedoman utama dalam memilih pasangan. Mengagumi fisik seseorang tidak berarti secara otomatis tertarik untuk menjalin hubungan dengan pemilik fisik mengagumkan tersebut, apalagi untuk menghabiskan sisa hidup dengannya.

Kenyataannya tidak banyak manusia dewasa yang menjadikan tipe fisik sebagai kriteria utama untuk mencari pasangan serius. Barangkali hal seperti itu hanya kita lihat di dunia selebriti. Sementara para pesohor itu hanya mewakili segelintir populasi manusia.

Kebanyakan orang yang berkutat dengan realitas kehidupan umumnya menyadari risiko yang harus mereka terima jika memutuskan untuk mengejar lawan jenis dengan fisik idaman mereka.

Mungkin mereka akan berurusan dengan pikiran dangkal, sifat narsisistik, ego tinggi, atau pribadi materialistik. Karena itu mereka memutuskan untuk mengesampingkan fisik dari kriteria pemilihan pasangan.

3. Lebih Daripada Para Mantan

[Bintang] Sumpah Para Jomblo: Aku Berjanji Nggak Nangis kalau Mantan Nikah!
Jomblo bahagia. (Ilustrasi: krochetkids-wpengine.netdna-ssl.com)

Sadarilah bahwa kamu istimewa jika penampilanmu jauh berbeda dari deretan mantannya. Sebenarnya normal-normal saja kamu merasa sedikit tidak percaya diri jika fisikmu jauh berbeda dengan mantan-mantannya.

Tetapi bukankah sama-sama mengkhawatirkannya jika penampilanmu terlihat sama persis dengan mantannya yang nomor satu sampai sepuluh?

Kalau yang menjadi prioritasnya adalah wanita berparas imut dengan rambut panjang dan kamu memenuhi kriteria tersebut seperti mantan-mantannya, bukankah berarti dia bisa menggantikanmu dengan si imut berambut panjang lainnya?

Menemukan seseorang yang setipe itu lebih mudah daripada mendapatkan seseorang yang tiada duanya. Jadi cobalah untuk menghapus rasa rendah diri itu.

4. Pilihan Secara Dewasa

[Bintang] Ilustrasi Relationship
Sudah menahun ia pergi, namun si mantan kini kembali lagi. (Via: Toronto Love Doctor)

Manusia dewasa mencintai individu, bukan tipe. Menurut Cox, kebanyakan kliennya yang memiliki kehidupan percintaan jangka panjang yang sehat dan membahagiakan menjalaninya dengan pasangan yang sama sekali tidak sesuai bayangan mereka.

Dalam banyak kasus, pasangan mereka bekerja di bidang yang selama ini tidak mereka sukai atau memiliki kondisi yang dulunya tidak akan bisa mereka terima. Misalnya pernah bercerai, tidak memiliki penghasilan di atas rata-rata, atau fisik yang jauh dari tipe ideal.

Semua itu bisa terjadi karena manusia yang berpikir dewasa cenderung jatuh cinta kepada seseorang secara keseluruhan, bukan sederet kriteria. Yang dicintai adalah individunya, bukan cuma satu atau dua atribut yang melekat pada dirinya.

Ketika kamu jatuh cinta kepada seseorang, kamu secara tidak sadar belajar untuk jatuh cinta kepada keseluruhannya sebagai seorang manusia. Hal-hal yang selama ini kamu anggap penting dan tidak ada padanya menjadi tak penting lagi.

5. Kriteria Lain yang Langgeng

True Story! Kakek Ini Belajar Makeup Demi Dandani Istri yang Hampir Buta, Begitukah Cinta?
Belajar cinta dari kakek yang belajar makeup demi istrinya yang hampir buta. (Ilustrasi: pexels.com)

Apa yang membuatnya tertarik kepadamu bertahan lebih lama daripada daya tarik fisik semata. Rasanya semua orang yang memiliki kecerdasan bakal menyadari kalau fisik seseorang berubah lebih banyak daripada kepribadian mereka.

Kecantikan atau ketampanan dan fisik yang muda akan tergerus waktu. Sementara inti kepribadian kita cenderung lebih stabil.

Memilih pasangan dengan mengesampingkan kriteria fisik merupakan tanda kedewasaan dab keseriusan. Jika kamu hanya dilihat dari penampilan luarmu, kemungkinan besar niatnya kepadamu juga tidak jauh-jauh dari urusan fisik. Jangan berharap banyak soal masa depan.

6. Tetap Perlu Waspada

[Bintang] Si Dia Hobi Banget Marah? 3 Hal Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Mendinginkannya
Berantem itu adalah sebuah persoalan yang biasa dihadapi setiap pasangan. Saat si dia marah, kamu bisa membuatnya tak marah lagi kok. (Ilustrasi: Kelas Cinta)

Tetapi kamu perlu waspada. Dalam beberapa kasus, seseorang memutuskan untuk memilih pasangan dengan ciri-ciri fisik yang sama sekali berbeda dengan kriteria idealnya secara impulsif karena sederet kegagalan dengan tipe tersebut.

Dalam hal ini dia memutuskan untuk berhubungan dengan pria atau wanita dengan fisik sama sekali berbeda tanpa mempertimbangkan kualitas lainnya. Dengan kata lain pasangan barunya hanya kelinci percobaan.

Juga perlu diwaspadai jika pasangan kita masih belum bisa melepaskan ketertarikan kuat terhadap lawan jenis dengan kriteria fisik yang sudah terbukti tidak cocok itu. Terutama kalau pikiran pasangan kita masih belum benar-benar matang.

Ada kemungkinan besar mereka akan menjalin hubungan dengan kita untuk mencari kestabilan sembari mengejar hiburan sesaat dari lawan jenis yang fisiknya lebih membuat mereka tertarik.

Jadi intinya adalah ketahui terlebih dahulu alasan utama dia memilihmu yang jauh dari tipe fisik idealnya sebagai pasangan. Jangan sampai kamu menjalin hubungan dan menggantungkan harapan besar dengan alasan yang tidak tepat.

Reporter:

Tantri Setyorini

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya