Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar dari kalian tentu sudah sering melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat, bukan? Ya, baik pergi ke luar kota atau ke luar negeri kita tentu sering memilih moda transportasi udara, yaitu dengan pesawat terbang.
Baca Juga
Advertisement
Ketika naik pesawat kita sudah akrab dengan perintah yang diberikan pramugari untuk mematikan ponsel ketika pesawat hendak lepas landas. Mulai sekarang sebaiknya kalian tak menganggap sepele hal tersebut ya.
Dalam sebuah tulisan di Airline Updates seorang pilot mengatakan bahwa transmisi ponsel dapat menganggu komunikasi antara pilot dengan Air Traffic Contollers (ATC). Tak hanya itu, menurut sumber informasi yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting System) ponsel juga mempunyai kontribusi yang besar terhadap keselamatan penerbangan.
Meski begitu pada tahun 2014, European Aviation Safety Agency (Federal Aviation Administration Eropa) menyatakan perangkat elektronik tidak menimbulkan risiko kecelakaan pesawat. Risiko gangguan ini dikatakan semakin berkurang drastis karena teknologi yang kian modern.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Buka tutup jendela dan tegakkan sandaran kursi
Tak hanya untuk mematikan ponsel, pramugari juga kerap mengingatkan penumpang untuk membuka penutup jendela, melipat meja serta meluruskan sandaran kursi ketika pesawat akan lepas landas. Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya untuk apa hal tersebut dilakukan?
Nyatanya hal ini merupakan salah satu bagian dari prosedur standar darurat untuk menjaga keamanan dan keselamatan penumpang. Berdasarkan keterangan FAA (Federal Aviation Administration), dalam keadaan darurat penumpang hanya memiliki total waktu sekitar 90 detik saja untuk menyelamatkan diri.
Dalam waktu yang sangat singkat tersebut, penumpang tak akan memiliki waktu untuk sekedar menegakkan sandaran kursi.
Sementara alasan penutup jendela harus selalu dibuka ketika pesawat hendak lepas landas dan mendarat adalah untuk memudahkan awak kabin untuk melihat situasi di luar dari jendela pesawat.
Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan sayap maupun mesin pesawat penumpang atau awak kabin bisa dengan mudah menyadarinya dan dengan sigap melakukan proses evakuasi. Ada baiknya mulai sekarang kalian mematuhi aturan tersebut ketika menaiki pesawat demi keselamatan diri ya.Â
Â
Advertisement