Jangan Lewatkan, Ini Jadwal Gerhana Matahari Sebagian di 31 Provinsi Indonesia

Gerhana Matahari Cincin tidak terlihat di Indonesia. Hanya mendapat Gerhana Matahari Sebagian. Meski demikian fenomena ini tetap menarik disaksikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jun 2020, 07:03 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2020, 07:03 WIB
Momen Indah Gerhana Matahari Cincin di Berbagai Negara
Bulan bergerak menutupi matahari saat fase gerhana matahari parsial di Bangkok, Thailand, Kamis (26/12/2019). Gerhana matahari cincin yang terjadi pada hari ini dapat diamati dari sejumlah wilayah mulai Afrika timur, seluruh Asia, Samudera India, dan Australia utara. (AP Photo/Sakchai Lalit)

Liputan6.com, Jakarta - Gerhana Matahari Cincin tidak terlihat di Indonesia. Hanya mendapat Gerhana Matahari Sebagian. Meski demikian fenomena ini tetap menarik disaksikan.

Menurut Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Rhorom Priyatikanto, Indonesia hanya bisa melihat Itu pun berupa Gerhana Matahari Sebagian, saat negara lain menyaksikan Gerhana Matahari Cincin.

"Akan terjadi Gerhana Matahari Cincin pada 21 Juni 2020, tapi tak terlihat dari wilayah Indonesia. Indonesia hanya bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian dari wilayah utara Indonesia," ujar Rhorom, seperti dikutip dari Antara, Jumat 19 Juni 2020.

Melansir informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di Indonesia, Aceh akan mengalami gerhana lebih dulu. Di Sabang, Aceh bisa terjadi pada pukul 13.16 WIB. Waktu puncak fenomena Gerhana Matahari Sebagian ini akan berbeda-beda di setiap daerahnya.

Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika Bulan terlalu jauh dari Bumi, sehingga tidak sepenuhnya menutupi Matahari. Ini menghasilkan cincin cahaya di sekitar Bulan yang gelap. Korona Matahari tidak terlihat selama Gerhana Cincin.

Walau Gerhana Matahari Cincin tak terlihat di Indonesia, jangan sampai kelewatan menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian pada Minggu 21 Juni 2020. Catat jadwalnya di 31 provinsi:

Video Pilihan


Provinsi 1-10

Gerhana Matahari Cincin Curi Perhatian Pengunjung Planetarium
Pengunjung mengamati gerhana matahari cincin memakai kacamata khusus di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (26/12/2019). Planetarium menyediakan sekitar 10 teleskop dan kacamata khusus agar pengunjung bisa menyaksikan gerhana matahari cincin dengan aman. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

1. Aceh, mulai 13.16 WIB, puncak gerhana 14.40 WIB, dan gerhana berakhir 15.48 WIB.

2. Sumatera Utara, mulai 13.37 WIB, puncak gerhana 14.48 WIB, dan gerhana berakhir 15.48 WIB.

3. Sumatera Barat, mulai 14.03 WIB, puncak gerhana 14.54 WIB, dan gerhana berakhir 15.37 WIB.

4. Riau, mulai 13.53 WIB, puncak gerhana 14.57 WIB, dan gerhana berakhir 15.50 WIB.

5. Bengkulu, mulai 14.29 WIB, puncak gerhana 14.59 WIB, dan gerhana berakhir 15.21 WIB.

6. Jambi, mulai 14.16 WIB, puncak gerhana 15.00 WIB, dan gerhana berakhir 15.44 WIB.

7. Kepulauan Riau, mulai 14.00 WIB, puncak gerhana 15.06 WIB, dan gerhana berakhir 16.12 WIB.

8. Sumatera Selatan, mulai 14.31 WIB, puncak gerhana 15.04 WIB, dan gerhana berakhir 15.36 WIB.

9. Lampung, mulai 14.41 WIB, puncak gerhana 15.07 WIB, dan gerhana berakhir 15.33 WIB.

10. Bangka Belitung, mulai 14.25 WIB, puncak gerhana 15.10 WIB, dan gerhana berakhir 15.51 WIB.


Provinsi 11-20

Gerhana Matahari Cincin
Gerhana matahari cincin pada 26 Desember 2019. (LAPAN)

11. Indramayu Jawa Barat, mulai 15.11 WIB, puncak gerhana 15.14 WIB, dan gerhana berakhir 15.16 WIB.

12. Jawa Tengah, mulai 14.59 WIB, puncak gerhana 15.18 WIB, dan gerhana berakhir 15.38 WIB.

13. Jawa Timur, mulai 14.57 WIB, puncak gerhana 15.21 WIB, dan gerhana berakhir 15.48 WIB.

14. Kalimantan Barat, mulai 14.13 WIB, puncak gerhana 15.17 WIB, dan gerhana berakhir 16.14 WIB.

15. Kalimantan Tengah, mulai 14.26 WIB, puncak gerhana 15.22 WIB, dan gerhana berakhir 16.14 WIB.

16. Kalimantan Selatan, mulai 15.32 WITA, puncak gerhana 16.25 WITA, dan gerhana berakhir 17.11 WITA.

17. Kalimantan Timur, mulai 15.20 WITA, puncak gerhana 16.26 WITA, dan gerhana berakhir 17.23 WITA.

18. Kalimantan Utara, mulai 15.15 WITA, puncak gerhana 16.25 WITA, dan gerhana berakhir 17.25 WITA.

19. Bali, mulai 16.03 WITA, puncak gerhana 16.24 WITA, dan gerhana berakhir 16.44 WITA.

20. Nusa Tenggara Barat, mulai 15.59 WITA, puncak gerhana 16.27 WITA, gerhana berakhir 16.56 WITA.


Provinsi 21-31

Gerhana Matahari Cincin Curi Perhatian Pengunjung Planetarium
Fase gerhana matahari cincin terlihat dari Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (26/12/2019). Planetarium menyediakan sekitar 10 teleskop dan kacamata khusus agar pengunjung bisa menyaksikan gerhana matahari cincin dengan aman. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

21. Nusa Tenggara Timur, mulai 15.53 WITA, puncak gerhana 16.27 WITA, dan gerhana berakhir 17.10 WITA.

22. Sulawesi Barat, mulai 15.31 WITA, puncak gerhana 16.29 WITA, dan gerhana berakhir 17.20 WITA.

23. Sulawesi Selatan, mulai 15.35 WITA, puncak gerhana 16.30 WITA, dan gerhana berakhir 17.19 WITA.

24. Sulawesi Tengah, mulai 15.26 WITA, puncak gerhana 16.30 WITA, dan gerhana berakhir 17.25 WITA.

25. Sulawesi Tenggara, mulai 15.38 WITA, puncak gerhana 16.32 WITA, dan gerhana berakhir 17.18 WITA.

26. Gorontalo, mulai 15.28 WITA, puncak gerhana 16.31 WITA, dan gerhana berakhir 17.26 WITA.

27. Sulawesi Utara, mulai 15.24 WITA, puncak gerhana 16.32 WITA, dan gerhana berakhir 17.31 WITA.

28. Maluku Utara, mulai 16.29 WIT, puncak gerhana 17.34 WIT, dan gerhana berakhir 18.30 WIT.

29. Maluku, mulai 16.39 WIT, puncak gerhana 17.35 WIT, dan gerhana berakhir 18.26 WIT.

30. Papua Barat, mulai 16.34 WIT, puncak gerhana 17.36 WIT.

31. Papua, mulai 16.36 WIT, puncak gerhana 17.37 WIT.


Cara Lihat Gerhana Matahari

Anak-anak di Wan Twin, Myanmar menggunakan kacamata khusus untuk menyaksikan gerhana matahari cincin.
Anak-anak di Wan Twin, Myanmar menggunakan kacamata khusus untuk menyaksikan gerhana matahari cincin. (Source: AFP)

Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Rhorom Priyatikanto menuturkan, gerhana matahari bisa dilihat menggunakan filter khusus yang dapat menepis 99,999 persen cahaya matahari yang membahayakan mata. Kacamata las juga dapat dipakai untuk mengamati gerhana matahari.

"Yang paling aman adalah melihatnya dari layar HP (handphone) atau komputer dengan cara mencari pengamat yang melakukan video streaming, melalui YouTube misalnya," tutur Rhorom yang juga merupakan Peneliti Astronomi dan Astrofisika pada Pusat Sains Antariksa Lapan itu.

Dia menegaskan, agar aman saat mengamati gerhana matahari, maka dapat menggunakan beragam peralatan.

Peralatan itu seperti kamera pinhole atau kamera lubang jarum, kacamata matahari, binokular atau teleskop, dan kamera DSLR.

Cara tidak aman melihat gerhana yaitu dengan melihat matahari secara langsung, melihat langsung melalui pantulan air dan cermin, dan melihat menggunakan kacamata biasa, kacamata baca, serta kacamata 3D.

(Rita Ayuningtyas dan Devira Prastiwi)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya