10 Raksasa yang Jadi Nenek Moyang Hewan Modern, Bagaimana Wujudnya?

Nenek moyang hewan-hewan modern ini memiliki tubuh raksasa/

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Agu 2020, 05:01 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2020, 05:01 WIB
20161212-Tulang-belulang Dinosaurus Terjual Rp15,5 T-Prancis
Kerangka dinosaurus berjenis alosaurus dipajang dalam posisi tengah berlari di rumah lelang Lyon Brotteaux Aguttes, Prancis, 5 Desember 2016. Susunan tulang-belulang tersebut terjual kepada seorang pembeli yang tidak diketahui namanya. (JEFF PACHOUD/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Makhluk hidup berevolusi dan menjadi salah satu hal yang menakjubkan. Tentu saja, dampaknya menimbulkan beragam perubahan dalam kehidupan di Bumi.

Hingga kini banyak studi yang menguak bahwa hewan-hewan modern merupakan hasil evolusi dari nenek moyang mereka di masa lampau. Bahkan, banyak di antara mereka adalah hewan raksasa, berukuran jauh lebih besar dari hewan yang kita kenal sekarang.

Beberapa hewan raksasa tersebut merupakan nenek moyang dari beragam jenis reptil, mamalia, bahkan serangga seperti millipedes.

Mengutip dari earthlyuniverse, Minggu 30 Agustus 2020, ada 10 hewan raksasa yang menjadi nenek moyang hewan modern dewasa ini. Simak di halaman berikut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Video Pilihan


1. Paraceratherium

Paraceratherium. (Commons.Wikimedia)
Paraceratherium. (Commons.Wikimedia)

Paraceratherium adalah nenek moyang dari badak yang hidup diantara 34 dan 23 juta tahun yang lalu, di daerah Eurasia. Ini adalah salah satu mamalia terbesar di dunia saat itu. Hewan ini bisa mencapai berat 20 ton dan tiga kali lebih tinggi dari badak saat ini. Bahkan ukuran mereka lebih besar dari gajah modern.

Daerah Eurasia yang ditinggali para Paraceratherium ini telah menjadi Asia Tengah, dan Siberia. Paraceratherium adalah sejenis hyracodont, perissodactyl yang sekarang sudah punah, keluarga yang mencakup kuda, badak, dan tapir.


2. Castoroides

Castoroides. (Commons.Wikimedia)
Castoroides. (Commons.Wikimedia)

Castoroides ini adalah nenek moyang dari berang-berang uang bisa mencapai panjang 6 kaki dan berat seukuran orang dewasa. Bahkan berang-berang raksasa ini mungkin sempat hidup berdampingan dengan orang-orang di Amerika Utara. 

Hewan ini punah sekitar sebelas ribu tahun yang lalu. Castoroides adalah hewan pengerat terbesar yang pernah ada. Meskipun penampilannya mirip dengan berang-berang modern, ia memiliki rasio otak-ke-tubuh yang lebih kecil dan susunan gigi berbeda yang kemungkinan membuat mereka kurang mampu membangun bendungan berang-berang.


3. Megatherium

Megatherium. (Commons.Wikimedia)
Megatherium. (Commons.Wikimedia)

Megatherium dapat diartikan sebagai "setan yang besar" yang cocok dengan namanya. Mereka termasuk salah satu mamalia terbesar yang pernah ada.

Hewan ini seukuran gajah yang juga nenek moyang dari sloths. Mereka hidup sekitar sepuluh ribu tahun yang lalu, ketika perubahan iklim terjadi, dan zaman es berakhir. Kemudian perburuan manusia diperkirakan juga membuat hewan ini punah. Megatherium ini termasuk hewan herbivora, mereka hidup di Amerika Selatan, dan kemungkinan diburu oleh manusia. 


4. Deinosuchus

Deinosuchus. (Commons.Wikimedia)
Deinosuchus. (Commons.Wikimedia)

Deinosuchus ini hidup sekitan 80 dan 73 tahun yang lalu. Hewan ini berhasil tidak punah dari zaman dinosaurus. Penampilan Deinosuchus ini tak jauh berbeda dengan alligator Amerika. 

Namun, dengan panjang tubuh 35 kaki (10,6 meter), deinosuchus bahkan lebih menakutkan daripada kerabat modernnya. Deinosuchus, yang secara tepat berarti 'buaya yang mengerikan', memiliki salah satu kekuatan gigitan terkuat dari hewan mana pun, dan bahkan mungkin memangsa dinosaurus besar.


5. Carbonemys

Carbonemys. (Commons.Wikimedia)
Carbonemys. (Commons.Wikimedia)

Carbonemys merupakan kura-kura terbesar yang ada di muka bumi. Hewan ini ada pada enam puluh tahun yang lalu, di daerah Amerika Selatan. 

Carbonemys berevolusi luma juta tahun yang lalu, ketika dinosaurus mengalami kepunahan. Relatif spesies ini ditemukan pada tahun 2008, dengan cangkang berukuran 172 cm ditemukan di tambang batubara di Kolumbia. Spesimen itu tetap menjadi satu-satunya yang pernah ditemukan hingga saat ini, menunjukkan bahwa carbonemys hidup dalam kisaran geografis dan temporal yang agak kecil.


6. Titanoboa

Titanoboa. (Commons.Wikimedia)
Titanoboa. (Commons.Wikimedia)

Titanoboa ini adalah jenis ular yang paling besar di dunia. Ular ini ada sekitar sepuluh juta tahun yang lalu, setelah dinosaurus mengalami kepunahan. Sebagai anggota keluarga ular boidae yang tidak berbisa, titanoboa kemungkinan besar memakan ikan secara eksklusif, tumbuh subur di iklim tropis yang subur di Amerika Selatan.

Lebih dari 28 fosil ular sepanjang 40 kaki (12 meter) telah ditemukan, memberikan wawasan luas bagi ahli paleontologi tentang iklim dan geografi saat itu.


7. Gigantopithecus

Gigantopithecus. (Commons.Wikimedia)
Gigantopithecus. (Commons.Wikimedia)

Primata memiliki sejarah panjang sejak kematian dinosaurus 66 juta tahun yang lalu. Meskipun demikian, yang purba biasanya kecil dan hampir tidak mirip seperti kera modern. Namun, gigantopithecus merupakan pengecualian. 'Kera raksasa' yang dinamai tepat tinggal di tempat yang sekarang menjadi Asia Tenggara, dan tumbuh hingga 10 kaki (3 meter) dan berat lebih dari 1.000 pon (454 kg).

Spesies ini juga menunjukkan dimorfisme seksual yang sangat besar, dengan betina berukuran sekitar setengahnya. Gigantopithecus hidup dari sekitar sembilan juta tahun hingga 100.000 tahun yang lalu.


8. Megalodon

Ilustrasi megalodon (Wikimedia Commons)
Ilustrasi megalodon (Wikimedia Commons)

Megalodon adalah hiu prasejarah yang bahkan membuat predator puncak yang terkenal kejam seperti hiu putih besar modern terlihat seperti ikan kecil. Megalodon mendominasi lautan antara 23 dan 2,6 juta tahun yang lalu, dan panjangnya mencapai 60 kaki (18,3 meter), membuatnya hampir tiga kali lebih besar dari hiu terbesar saat ini.

Bahkan hiu putih besar, megalodon sangat mirip dalam hal penampilan, tetapi ia akan memangsa hewan yang jauh lebih besar. Bagaimanapun, giginya jauh lebih besar dari tangan manusia.


9. Meganeura

Meganeura. (Wikimedia Commons)
Meganeura. (Wikimedia Commons)

Bukan hanya nenek moyang reptil, mamalia, dan ikan yang tumbuh menjadi sangat besar. Meganeura adalah serangga terbesar yang pernah ada. Dengan lebar sayap 25 inci (64 cm), pendahulu capung purba ini memiliki tubuh seukuran kucing domestik dan hidup 300 juta tahun yang lalu selama periode Karbon.

Ukuran meganeura yang sangat besar, di antara serangga besar lainnya pada saat itu, telah membingungkan dunia sains sejak penemuannya pada tahun 1880. Namun, kini diyakini bahwa tingkat oksigen yang jauh lebih tinggi pada waktu itu memungkinkan terjadinya gigantifikasi serangga.


10. Phorusrhacid

Phorusrhacid. (Wikimedia Commons)
Phorusrhacid. (Wikimedia Commons)

Juga dikenal sebagai burung teror, phorusrhacids adalah sekelompok burung yang sangat besar dan cepat tidak bisa terbang. Predator puncak yang ganas ini dipersenjatai dengan paruh dan cakar tajam yang memungkinkan mereka untuk benar-benar mencabik mangsanya, membuat mereka jauh lebih menakutkan daripada burung unta yang paling pemarah.

Burung dewasa juga tumbuh setinggi 10 kaki (3 meter). Mereka hidup selama era Paleosen dan Pleistosen hingga sekitar 1,8 juta tahun yang lalu di seluruh Amerika. Satu-satunya kerabat yang mereka tinggalkan adalah seriemas Amerika Selatan, sekelompok burung kecil dan sama sekali tidak menyerang. 

 

(Yohana Belinda/Hariz Barak)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya