Jadi Tukang Antre Profesional, Tarif Pria Ini Rp 400 Ribu per Jam

Pria ini memiliki pekerjaan unik yakni menjadi tukang antre profesional

oleh Sulung Lahitani diperbarui 17 Jan 2022, 19:05 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2022, 19:05 WIB
Serobot Antrean Emak-Emak, Gadis Cantik Dipukul Pakai Sayuran
Ilustrasi antrean (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria telah menjadi tukang antre profesional dan mendapatkan uangnya dengan mengantre untuk orang kaya yang malas mengantre. Menariknya, pria itu melakukan pekerjaannya itu dengan sungguh-sungguh.

Freddie Beckitt mengenakan biaya 20 poundsterling atau sekitar Rp 400 ribu per jam mengantre untuk orang lain. Menurut Freddie, itu wajar baginya karena dia orang London, dan telah mengantre sebagai sebuah seni.

Pada hari yang baik, pria berusia 31 tahun itu bisa mendapatkan hingga 160 poundsterling atau sekitar Rp 3 juta lebih. Akan tetapi, dia harus memiliki kesabaran yang tak terbatas karena itu berarti dia harus berdiri dalam barisan, nyaris tidak bergerak, selama delapan jam penuh.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengantre untuk tiket acara populer

Spanyol Alami Lonjakan Infeksi COVID-19
Orang-orang mengantre untuk tes COVID-19 di rumah sakit La Paz di Madrid, Spanyol (28/12/2021). Spanyol menghadapi jumlah infeksi virus corona tertinggi, dengan beberapa daerah mempertimbangkan pembatasan lebih lanjut pada kehidupan sosial ke depan dari akhir tahun. (AP/Manu Fernandez)

Freddie, dari Fulham, mengatakan bahwa pekerjaan terbaiknya adalah mengantre tiket acara yang sangat populer, seperti pertunjukan di Apollo, untuk pelanggan yang banyak uang tapi tidak memiliki waktu untuk mengantre.

Berbicara kepada The Sun, Freddie mengatakan bahwa ia pernah mengantre delapan jam untuk pameran Christian Dior V&A untuk beberapa orang yang sangat kaya sekitar pertengahan enam puluhan.

"Antrian sebenarnya hanya tiga jam tetapi mereka meminta saya untuk mengambil tiket mereka juga dan menunggu mereka tiba, jadi saya punya waktu berjam-jam untuk menunggu mereka dan dibayar tinggi, itu pekerjaan yang hebat!"

 


Klien yang bervariasi

AS Tembus 1 Juta Kasus Covid-19 Sehari
Orang-orang mengantre untuk tes Covid-19 di Times Square, New York, Selasa (4/1/2022). Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 1 juta kasus Covid-19 pada 3 Januari 2022, menurut data dari Universitas Johns Hopkins, ketika varian Omicron terus menyebar dengan kecepatan tinggi. (TIMOTHY A. CLARY/AFP)

Klien Freddie bervariasi dari keluarga muda yang malas mengantre hingga lansia yang tak kuat berdiri lama-lama. Dia bahkan pernah menghabiskan malam musim dingin yang membeku dalam antrean.

Tapi, musim panas adalah musim tersibuknya karena begitu banyak acara yang dijadwalkan.

 


Mengiklankan diri di internet

Prancis Targetkan Izin Vaksinasi COVID-19 Mulai Pertengahan Januari
Orang-orang memakai masker mengantre untuk vaksin dan tes COVID-19 di apotek di Versailles, barat Paris 11/1/2022). Pertengahan Januari, pemerintah Prancis berharap untuk memperkenalkan izin vaksin yang akan mewajibkan vaksinasi untuk siapa pun yang ingin pergi. (AP Photo/Michel Euler)

Pria itu mengiklankan jasanya di Taskrabbit, semacam platform penyedia saja, di mana dia juga mengiklankan menjaga hewan peliharaan, pengepakan, tugas lainnya, dan berkebun.

Dia berkomentar: "Sejujurnya itu terjadi hanya dengan mengiklankan di sekitar sini, di sana dan di mana-mana, Taskrabbit memungkinkan Anda untuk membuat daftar berbagai pekerjaan sambilan yang berbeda dan klien hanya memilih Anda dari peran yang telah Anda daftarkan."

Menarik, bukan?


Infografis

Infografis 10 Wilayah di Jabodetabek Kembali ke PPKM Level 2. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 10 Wilayah di Jabodetabek Kembali ke PPKM Level 2. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya