Liputan6.com, Jakarta - Para penggemar Piala Dunia 2022 selama beberapa minggu terakhir tentu telah memperhatikan bagaimana beberapa pemain mengenakan pakaian yang tidak biasa di balik kaus jersey mereka.
Aksesori yang berbentuk seperti 'sport bra' ini dapat dilihat ketika pemain melepas jersey mereka di akhir pertandingan atau saat mereka merayakan gol.
Advertisement
Baca Juga
Nyatanya bra canggih ini telah dikenakan para pemain sepak bola selama beberapa tahun terakhir. Aksesori ini kembali menarik perhatian para penggemar sepak bola setelah melihat salah satu pemain dari Timnas Korea Selatan, Hwang Hee-Chan.
Advertisement
Saat itu, Hwang Hee-Chan sedang melepas kaus jersey miliknya. Mata para penggemar langsung tertuju pada dia yang mengenakan bra canggih pada pertandingan minggu lalu ketika mereka berhasil mencetak gol dan merebut kemenangan pada menit-menit terakhir saat melawan Portugal.
Melansir dari First Post, Sabtu (10/12/2022), bra canggih yang dipakai pemain di Piala Dunia 2022 memiliki nama resmi, yaitu GPS tracker vest. Aksesori yang ternyata disebut sebagai rompi ini sebenarnya umum digunakan di kalangan pesepak bola pria di balik jersey mereka.
Kegunaan utama dari GPS tracker vest bukan untuk mendukung otot dada atau untuk mencegah lecet, melainkan untuk melacak kondisi tubuh pemain. Jadi, setiap rompi yang mereka pakai mempunyai sebuah pelacak di bagian belakang dan menyediakan banyak data untuk dipelajari oleh pelatih, manajer, dan pemainnya.
GPS Tracker Vest untuk Melacak Energi yang Dikeluarkan Pesepak Bola Selama Bermain
Dalam dunia sepak bola modern, GPS tracker vest dipandang sebagai sesuatu yang sama pentingnya dengan mengenakan sepatu yang tepat di kakI. Menurut Catapult Sport, perusahaan yang menjual rompi mengungkapkan bahwa GPS tracker vest dapat mengukur seberapa banyak dan seberapa keras para pemain saat bertanding.
Alat ini akan membaca hal-hal seperti jarak total, kecepatan tertinggi, jumlah sprint, jarak sprint, kekuatan, beban, dan intensitas dari pesepak bola.
Usai pertandingan atau latihan yang sulit selesai, staf pelatih bisa langsung mengetahui seberapa besar upaya yang dikerahkan pemain mereka dan mengatur sesi latihan berikutnya agar sesuai, serta mengubah proses pemulihan pemain.
Ini juga bisa memberikan para penggemar beberapa info menarik mengenai pemain. Misalnya, seperti fakta bahwa striker Polandia, Robert Lewandowski memiliki catatan jarak rata-rata tertinggi berjalan selama babak penyisihan grup Piala Dunia, ternyata sedikit mengungguli rata-rata milik Lionel Messi berdasarkan data dari FIFA.
Advertisement
Memberikan Informasi Pelatih dalam Mempersiapkan Pemain Sebelum Bertanding
Data-data seperti ini mungkin hanya menjadi fakta menarik bagi para penggemar, tetapi data ini juga digunakan staf pelatih sebagai informasi.
Data ini dapat membantu pelatih mengembalikan kondisi pemain ke kondisi yang lebih baik untuk pertandingan berikutnya, serta menyusun rencana yang lebih baik untuk merebut kemenangan.
Data yang telah dikumpulkan oleh rompi tersebut juga memungkinkan para manajer untuk menilai bagaimana mereka perlu menangani para pemainnya. Selain itu, juga untuk mengetahui apakah pemainnya bermain terlalu keras.
Namun, fungsi rompi ini juga pernah kita temukan di elektronik seperti jam tangan pintar atau smartwatch, kenapa mereka tidak memanfaatkannya? Menurut Catapult Sport, pemanfaatan fungsi elektronik dalam bentuk rompi ini dimaksudkan untuk akurasi dan keamanan.
Mengapa Dibuat dalam Bentuk Rompi?
Mengutip dari First Post, menurut Catapult Sports, rompi ini dapat menahan pos pada posisi optimal untuk melakukan pelacakan sehingga dapat mencapai satelit GPS. Hal ini demi memastikan data yang dihasilkan merupakan data akurat dan dapat diandalkan.
Penempatan dari GPS ini diketahui terbukti menjadi lokasi teraman bagi para atlet yang aktif melakukan olahraga fisik yang sangat berat, seperti sepak bola. Namun, penggunaan rompi ini tidak sebatas oleh pemain sepak bola saja, atlet olahraga seperti pebasket juga juga memanfaatkan fungsi GPS tracker vest ini.
Advertisement