Liputan6.com, Jakarta - Dalam Islam, Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa di mana pahala dari amalan diberikan lebih besar daripada malam-malam lainnya.
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa karena di dalam malam tersebut terdapat berkah, keistimewaan, dan keutamaan yang tidak ada pada malam lainnya. Dapat dikatakan bahwa malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Malam Lailatul Qadar menjadi istimewa karena pada malam tersebut, Alquran diturunkan pertama kalinya untuk dijadikan sebagai pedoman bagi umat muslim selama hidup di dunia. Allah SWT bersabda:
Advertisement
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْراكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ، لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya,
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1000 bulan.” (QS Al-Qadr: 1-3).
Tidak hanya itu, keistimewaan Lailatul Qadar dapat diperoleh dari menghidupkan malamnya dengan melakukan ibadah-ibadah wajib atau sunnah, berdzikir, atau melakukan i’tikaf di masjid. Bagi umat muslim yang beribadah pada malam Lailatul Qadar karena Allah dan mengharapkan ampunan dan pahala dari-Nya, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya,
“Barangsiapa beribadah pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (HR Al-Bukhari).
Selama haid, wanita diharamkan untuk melakukan ibadah wajib seperti sholat, berpuasa, dan membaca Alquran. Namun, terdapat amalan perempuan haid untuk meraih malam Lailatul Qadar. Seperti melansir dari laman NU Online, Rabu (12/4/2023), berikut penjelasannya.
Apakah Perempuan Haid Dapat Memperoleh Malam Lailatul Qadar?
Perempuan yang tengah mengalami haid dilarang untuk melakukan ibadah tertentu seperti sholat wajib, membaca Alquran, bahkan dilarang untuk melakukan ibadah puasa. Namun, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi perempuan haid untuk meraih keistimewaan dan keutamaan pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.
Dilansir dari laman NU Online, Rabu (12/4/2023), selama haid, wanita diwajibkan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya. Namun, karena pada malam Lailatul Qadar ada amalan khusus karena tidak semua amalan dapat diamalkan.
Tidak melakukan hal yang diharamkan oleh syariat saja, seorang yang sedang mengalami haid dapat memperoleh pahala. Dengan demikian, apakah perempuan haid tetap dapat memperoleh malam Lailatul Qadar? Pakar hadist terkemuka Imam Ad-Dhahak menyampaikan:
قَالَ جُوَيْبِرْ: قُلْتُ لِلْضَّحَاكِ: أَرَأَيْتَ الْنُّفَسَاءَ وَالْحَائِضَ وَالْمُسَافِرَ وَالْنَّائِمَ لَهُمْ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدَرِ نَصِيْبٌ؟ قَالَ: نَعَمْ كُلُّ مَنْ تَقَبَّلَ اللهُ عَمَلُهُ سَيُعْطِيْهِ نَصِيْبُهُ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدَرِ
Artinya, “Jubair berkata: “Aku pernah bertanya kepada Imam Ad-Dhahak, bagaimana pendapatmu mengenai perempuan yang sedang nifas, haid, orang yang tengah bepergian (musafir) dan orang yang tidur, apakah mereka bisa memperoleh bagian dari Lailatul Qadar?” Lantas oleh Imam Ad-Dhahak dijawab: “Ya, mereka masih bisa memperoleh bagian. Setiap orang yang diterima amalnya, maka Allah swt akan memberikan bagiannya dari Lailatul Qadar.” (Ibn Rajab Al-Hanbali, Lathaiful Ma’arif, [Beirut: Dar Ibn Hazm], halaman 192).
Advertisement
Amalan yang Dapat Dilakukan Perempuan Haid pada Malam Lailatul Qadar
Perempuan haid tetap dapat meraih keistimewaan dan keutamaan pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Banyak amalan yang dapat dilakukan.
Syekh Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa ada tiga tingkatan untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar. Pertama dan yang tertinggi adalah melakukan sholat. Sedangkan tingkatan kedua atau tingkatan sedang ialah menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan dzikir. Pada tingkatan terakhir adalah melakukan ibadah sholat Isya dan Subuh secara berjamaah.
Melakukan ketiga hal tersbeut pada malam Lailatul Qadar sangat dianjurkan untuk memperoleh keistimewaan dan keutamannya. Namun, dari ketiga amalan yang dijelaskan oleh Syekh Nawawi, hanya berdzikir yang bisa dilakukan oleh perempuan haid dalam meraih keistimewaan malam Lailatul Qadar.
Tidak hanya berzdikir, perempuan haid juga dapat melakukan amalan lainnya seperti berdoa dan memohon ampun sebanyak-banyaknya kepada Allah untuk mendapatkan ampunan dari-Nya.
Amalan Lainnya yang Dapat Dilakukan Oleh Perempuan Haid
Dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), Rabu (12/4/2023), terdapat amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh perempuan haid pada malam Lailatul Qadar, berikut empat amalan yang dapat dilakukan:
1. Berdzikir dan Bersholawat
Dengan berdzikir dan bersholawat akan menenangkan hati dan jiwa bagi siapapun yang mengamalkannya. Perempuan yang sedang haid dapat mengamalkan kalimat thayyibah seperti tasbih, tahmid, takbir, dan sebagainya pada malam Lailatul Qadar.
2. Melakukan Murajaah
Hal yang diharamkan bagi perempuan yang sedang haid adalah menyentuh dan membaca mmushaf Alquran. Namun, perempuan tetap dapat mendapat pahala membaca Alquran dengan melakukan murajaah atau membaca Alquran dengan maksud untuk menghapalnya dengan catatan tidak boleh menyentuh Alquran.
3. Beristigfar
Beristigfat dapat menjadi amalan bagi perempuan haid pada malam Lailatul Qadar. Bagi siapapun yang istikamah dalam membaca istigfat, Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.
4. Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan tubuhnya selama masa haid dapat menjadi sebuah amalan pada malam Lailatul Qadar. Islam selalu mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga kebersihan dalam kondisi apapun.
Advertisement