10 Tips Cegah Alami Mabuk Perjalanan Saat Mudik Jelang Lebaran Idul Fitri

Anda tentu dapat minum obat untuk membantu meringankan gejala mabuk perjalanan saat mudik. Namun jika Anda ingin mencoba mengatasi mabuk perjalanan, berikut beberapa tekniknya.

oleh Camelia diperbarui 20 Apr 2023, 14:18 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2023, 14:18 WIB
H-2 Idul Fitri 1443H, Gerbang Tol Cikampek Masih Padat
Foto udara memeperlihatkan kendaraan pemudik terjebak kemacetan ketika hendak memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Pada H-2 Lebaran ini, sejumlah rekayasa lalu lintas masih diberlakukan di ruas tol trans jawa baik sistem contraflow hingga one way guna mengatasi kepadatan lalulintas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Hari Raya Idul Fitri tak sedikit masyarakat di tanah air yang melaksanakan tradisi mudik. Mudik tentunya menjadi momen yang dinantikan para perantau karena akan bertemu dengan orangtua dan saudara di kampung halaman. 

Banyak orang yang menggunakan berbagai moda transportasi saat mudik mulai dari motor, mobil, kereta api, pesawat hingga kapal. Mudik tentu menjadi momen yang menyenangkan bagi banyak orang, namun tidak bagi sebagian orang. 

Pasalnya tak sedikit orang yang akan mengalami mabuk perjalanan saat mudik. Mengapa beberapa orang mabuk perjalanan dan yang lainnya tidak sepenuhnya dipahami. 

Para peneliti percaya itu disebabkan oleh ketidaksesuaian dalam sistem sensor tubuh kita. Misalnya, di kapal yang bergerak lambat, mata Anda mungkin memberi tahu otak bahwa Anda tidak bergerak sama sekali, tetapi berbeda dengan sistem di otak dan telinga bagian dalam yang mengontrol keseimbangan dan postur (sistem vestibular dan somatosensori). 

Ketidaksesuaian ini membingungkan otak dan menyebabkan berbagai gejala, antara lain pusing, sakit kepala, mual, berkeringat, bersendawa, muntah hingga hiperventilasi (dalam kasus ekstrim).

Anda tentu dapat minum obat untuk membantu meringankan gejala tersebut. Namun jika Anda ingin mencoba mengatasi mabuk perjalanan, berikut beberapa tekniknya dilansir dari One medical.

1. Kendalikan situasi

Tidak berada di kursi pengemudi dapat menyebabkan mabuk perjalanan saat Anda bepergian dengan mobil. Pengemudi mobil kurang rentan terhadap mabuk perjalanan dibandingkan penumpang, mungkin karena otak pengemudi menggunakan perintah motoriknya untuk mengendalikan mobil dan dapat memprediksi gerakan. 

Menempatkan diri Anda di belakang kemudi akan mencegah rasa mual. Jika Anda harus berkendara sebagai penumpang, cobalah duduk di kursi depan dan melihat ke cakrawala, yang memberikan rasa kontrol yang lebih besar daripada berkendara di belakang. 

Jika Anda terjebak di kursi belakang, cobalah percakapan dan pengalih perhatian untuk meredakan kecemasan karena tidak dapat mengendalikan situasi. Buka ventilasi atau sumber udara segar jika memungkinkan dan hindari membaca atau bermain ponsel.

2. Batasi apa yang Anda konsumsi

Arus Mudik
Suasana arus mudik Lebaran 2022 di jalur Cipali, tepatnya di sekitar area gerbang tol Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022). Lalu lintas ke arah Jawa tersendat sebelum memasuki jalur tol Palikanci. Pihak kepolisian belum membuka akses contra flow ataupun one way. Sementara itu, arus lalu lintas yang menuju Jakarta terlihat sepi.

Perhatikan konsumsi makanan, minuman, dan alkohol Anda sebelum dan selama perjalanan. Hindari alkohol berlebihan, merokok, dan makanan atau cairan yang tidak cocok dengan Anda atau membuat Anda merasa sangat kenyang. Makanan dengan bau yang kuat, atau yang berat, pedas, atau kaya lemak dapat memperburuk gejala mual atau mabuk perjalanan pada beberapa orang.

3. Ambil posisi

Cobalah untuk memilih tempat duduk di mana Anda akan mengalami sedikit gerakan. Bagian tengah pesawat di atas sayap adalah area paling tenang dari sebuah pesawat. Di kapal, mereka yang berada di kabin tingkat rendah di dekat bagian tengah kapal umumnya mengalami pergerakan yang lebih sedikit daripada penumpang di kabin yang lebih tinggi atau di luar. Pisahkan diri Anda dari orang lain yang mungkin menderita mabuk perjalanan. Mendengar orang lain berbicara tentang mabuk perjalanan atau melihat orang lain jatuh sakit terkadang membuat Anda sendiri merasa sakit.

4. Samakan isyarat sensorik Anda

Ilustrasi Menyetir Mobil
Ilustrasi menyetir mobil. (Gambar oleh Pexels dari Pixabay)

Jika Anda mabuk laut, berbaringlah untuk membantu sistem sensorik Anda menjadi kongruen. Di kereta, duduklah di kursi yang menghadap ke depan sehingga mata Anda menyampaikan isyarat gerakan yang sama seperti ruang depan telinga bagian dalam Anda. 

Selain itu, saat bepergian dengan mobil atau perahu, terkadang membantu menjaga pandangan Anda tetap di cakrawala atau pada titik tetap. Semakin Anda meningkatkan kongruensi sensorik, semakin kecil kemungkinan Anda mengalami mual.

5. Bicaralah pada diri sendiri

Anda benar-benar dapat berbicara sendiri tentang mabuk perjalanan. Sebuah penelitian menemukan bahwa "plasebo verbal" atau semacam sugesti dengan hanya memberi tahu para pelaut bahwa mereka tidak akan mabuk laut efektif dalam mencegah mabuk laut. 

Tetapkan ekspektasi Anda sendiri sebelum bepergian dengan mengatakan dengan lantang, “Saya tidak akan mabuk mobil kali ini,” atau menggunakan afirmatif self-talk lainnya. Mempelajari teknik pernapasan dapat membantu upaya ini.

6. Menjadi peka

Ilustrasi Menyetir
Ilustrasi Menyetir (dok. Unsplash.com/@samuele_piccarini)

Terapi desensitisasi berfungsi untuk meminimalkan atau bahkan menyembuhkan mabuk perjalanan. Ekspos diri Anda pada ledakan aktivitas singkat yang menyebabkan gejala, lalu lanjutkan ke periode yang lebih lama. 

Jika membaca buku di kendaraan yang sedang melaju membuat Anda merasa mual, cobalah membaca selama lima menit lalu letakkan buku tersebut. Ulangi interval lima menit selama beberapa sesi, lalu tingkatkan menjadi 10 menit. Seiring waktu, Anda akan menemukan tubuh Anda terbiasa dengan aktivitas tersebut.

7. Manfaatkan jahe

Beberapa penelitian mendukung penggunaan jahe sebagai tindakan pencegahan yang efektif untuk mabuk perjalanan. Paling tidak, tidak ada salahnya. Ambil satu hingga dua gram jahe setengah jam sebelum bepergian untuk hasil terbaik. Jika Anda menggunakan pengencer darah yang diresepkan, konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menambahkan jahe.

8. Hubungi titik-titik tekanan Anda

[Fimela] Menyetir Mobil
Ilustrasi Menyetir Mobil | unsplash.com/@averieclaire

Ada bukti yang bertentangan mengenai keefektifan akupresur untuk mabuk perjalanan, tetapi patut dicoba bahkan jika itu hanya untuk efek plasebo. Seperti disebutkan di atas, meyakinkan diri sendiri bahwa Anda dapat melewati perjalanan tanpa mabuk perjalanan dapat membantu Anda menghindarinya. 

Jika memakai alat titik tekanan seperti gelang dengan tonjolan plastik, membantu meyakinkan otak Anda bahwa Anda tidak akan sakit, ini patut dicoba. Di sisi lain, jangan buang uang Anda untuk magnet semacam itu. Tidak ada bukti perangkat magnetik yang dipasarkan untuk menghilangkan mabuk perjalanan bermanfaat.

9. Akan hilang dengan sendirinya

Mabuk laut hilang dengan sendirinya setelah sekitar tiga hari. Mengapa? Tubuh manusia memiliki kemampuan yang sangat besar untuk mengakomodasi situasi seperti ketidaksesuaian antara sistem sensorik. Sekali lagi, Anda dapat menghilangkan gejala jika Anda memahami dan yakin bahwa gejala tersebut akan hilang lebih cepat daripada nanti.

Jika anak Anda mengalami mabuk perjalanan, pastikan untuk memberi tahu mereka bahwa kondisi tersebut biasanya mulai hilang setelah usia 12 tahun. Berbagi fakta medis ini dapat membantu anak Anda terhindar dari rasa mabuk perjalanan selama sisa hidup mereka.

10. Ketika semuanya gagal, berobatlah

Jika Anda mengalami mabuk perjalanan yang parah, lanjutkan dan minum obat anti mabuk perjalanan yang dijual bebas. Ini paling efektif 30 hingga 60 menit sebelum Anda berpikir Anda akan sakit, dan dapat menenangkan.

Infografis 22 Titik Rawan Macet di Tol Trans Jawa Saat Mudik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 22 Titik Rawan Macet di Tol Trans Jawa Saat Mudik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya