Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda pernah mendengar istilah gaslighting? Hal ini merupakan sebuah bentuk manipulasi yang bisa terjadi dalam hubungan yang tidak sehat. Ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang merasa paling berkuasa sehingga mereka berusaha mengontrol orang lain. Upaya yang dilakukan oleh orang tersebut untuk menimbulkan rasa ragu dalam persepsi Anda tentang realita yang sesungguhnya.
Kondisi ini bisa saja terjadi dalam sebuah hubungan apapun, di mana ada ketidakseimbangan dalam power atau kekuatan. Jadi, bukan hanya menyangkut hubungan romantis, tapi juga bisa terjadi dalam hubungan dengan keluarga, teman, di tempat kerja, hal-hal medis, akademisi, hingga struktur masyarakat secara keseluruhan.
Baca Juga
Sayangnya, efek gaslihting ini tidak bisa disepelekan dan bisa berdampak panjang. Karena bisa memiliki dampak negatif pada kekuatan ego dan nilai-nilai pribadi sehingga bisa menyebabkan kebingungan yang membuat korbannya sulit untuk menganalisis kapan gaslighting sebenarnya terjadi.
Advertisement
Bagi para gaslighter atau orang yang melakukan gaslighting, hal tersebut mereka lakukan untuk merusak harga diri korbannya, yang memungkinkan mereka dapat melakukan kendali atas orang lain dan melanggengkan berbagai macam pelehan.Â
Padahal, harga diri adalah kepercayaan pada hak kita sendiri sebagai pribadi, agar dapat hidup bahagia, layak, dan pantas mendapatkan apa yang diinginkan serta dibutuhkan selama hidup. Sayangnya, saat seseorang memiliki harga diri yang kuat, bisa mengancam gaslighter karena mereka merasa lebih sulit untuk memanipulasi korban.Â
Oleh karenanya, mereka akan melakukan berbagai cara agar harga diri korban bisa menurun atau rusak. Untuk itu, menghimpun dari Psychology Today, Senin (24/7/2023), Anda perlu mengetahui berbagai upaya orang yang melakukan gaslighting sebagai salah satu kunci dalam melindungi diri sendiri.Â
Tipu Muslihat
Upaya pertama yang dilakukan gaslighter untuk merusak harga diri Anda sebagai korban yaitu dengan melakukan tipu muslihat. Bahkan saat Anda memberikannya sebuah bukti konkret, mereka akan secara terang-terangan menyangkal tuduhan tersebut, dan akan memanipulasi kebenarannya. Saat mereka melakukan gaslighting, mereka akan berusaha membuat korbannya berpikir bahwa mereka sudah melakukan sesuatu yang salah sejak awal, tidak peduli betapa anehnya kenyataan yang sesungguhnya.
Maka, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang realitas dir sendiri saat mempertimbangkan perihal harga diri. Penelitian telah menunjukkan bahwa terapi realita, yang merupakan bentuk terapi perilaku kognitif yang berpusat pada klien, adalah terapi yang efektif untuk meningkatkan harga diri.
Bentuk terapi ini berfokus pada memperbaiki situasi saat ini dalam hidup kita, bukan terpaku pada masalah dari masa lalu, dan membantu kita memenuhi kebutuhan saat ini. Seorang gaslighter tidak ingin berurusan dengan realita saat ini dan sebaliknya akan terus terpaku pada masa lalu yang lebih sulit diatur dan dipertahankan.
Advertisement
Persuasi Secara Tidak Langsung
Bentuk gaslighting selanjutnya sering terjadi setelah tahap love-bombing di mana Anda telah merasa bahwa pelaku adalah seorang pasangan yang ideal. Begitu mereka mendapatkan kepercayaan Anda, mereka dapat lebih efektif memberikan saran yang tidak sesuai dengan keinginan Anda yang sebenarnya, akan tetapi terlihat biasa saja saat melakukan hal tersebut.
Jackson MacKenzie menguraikan taktik ini dalam bukunya, Psychopath Free, di mana gaslighter akan menghina seseorang dari hubungan masa lalu, sambil memuji Anda untuk membuat Anda mematuhi hal-hal yang mereka inginkan dari Anda sekarang.Â
Sayangnya, "pujian" ini merupakan bentuk manipulasi efektif yang dimaksudkan dalam membungkam keinginan, kebutuhan, dan emosi Anda. Jika Anda memilih untuk mengungkapkan pemikiran yang berlawanan, pelaku kemungkinan besar akan membalas dengan perlakuan diam-diam atau bentuk agresi verbal lainnya, baik secara terang-terangan maupun pasif.
Ketika Anda memiliki pendapat sendiri, bisa membuat Anda berisiko kehilangan versi ideal yang telah mereka buat. Dengan begini, saat pikiran Anda dan emosi telah dimanipulasi bisa membahayakan harga diri, karena hal itu menghalangi kemampuan untuk berpikir dan menegaskan kebutuhan Anda.
Menganggap Dirinya Sebagai Korban
Ini adalah taktik yang digunakan oleh seorang gaslighter yang berjuang dengan harga dirinya sendiri. Jadi, bisa dibilang tujuan mereka adalah untuk menghancurkan harga diri Anda. Gaslighter akan mempertahankan ketidakamanan mereka dengan menyangkal masalah pribadi dan akan menyalahkan orang lain.
Setelah harga diri Anda terkena dampak negatif, akan menyebabkan keraguan diri. Hal tersebut dapat membuat Anda akan memercayai tentang kekurangan pada diri Anda. Padahal, tidak seorang pun boleh dengan sengaja membuat diri sendiri merasa buruk, atau mengurangi kemampuan harga diri Anda. Apa pun yang terjadi.
Membuat Korban Merasa Bersalah
Gaslighter akan "bekerja" dalam membuat korban dan orang lain di sekitarnya merasa percaya dan menganggap Anda gila, seperti yang dikatakan olehnya. Taktik ini sangat tidak biasa bahkan cenderung pasif. Namun, ada juga yang bersikap meremahkan, sehingga semakin bisa mengikis harga diri dan membuat Anda sulit merasa terhubung dengan perasaan positif tentang diri sendiri.Â
Namun, tidak usah khawatir. Anda bisa mengurangi efek gaslighting dengan cara mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang suportif. Dapatkan perspektif dari orang lain tentang gaslighting, dan cek fakta dengan diri Anda sendiri dan saat dengan mereka.
Jika Anda belum siap untuk menjangkau dan menyelidiki pengalaman menyakitkan Anda, habiskan waktu dengan batin Anda melalui jurnal, meditasi, atau berbicara dengan orang lain. Memilah-milah perasaan Anda dapat membantu Anda mendapatkan kembali realita Anda, memungkinkan Anda untuk mengingat bahwa Anda tidak gila, Anda tidak sendiri, dan kehidupan tidak akan berakhir.
Advertisement