Liputan6.com, Jakarta - Hipertensi, yang sering disebut sebagai 'silent killer' (pembunuh diam-diam), menimbulkan risiko besar terhadap kesehatan. Hipertensi merupakan suatu kondisi kronis yang ditandai dengan peningkatan tingkat tekanan darah.
Tekanan darah tinggi jika dibiarkan bisa menyebabkan komplikasi parah seperti penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga
Menurut data yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 7,5 kematian per tahun, atau sekitar 12,8% dari seluruh kematian, diperkirakan terkait dengan tekanan darah tinggi secara global.
Advertisement
Melansir dari Times of India, Rabu (20/9/2023), menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family Medicine and Primary Care, hipertensi bisa sangat dipengaruhi oleh serangkaian faktor risiko yang bisa dimodifikasi.
Sangat penting untuk mengenali tanda-tanda awal hipertensi, yang bisa berupa sakit kepala terus- menerus, mimisan dan pusing. Oleh karena itu, mengubah faktor risiko hipertensi ini bisa membantu mengontrol tekanan darah Anda.
1. Pola makan yang tidak sehat
Salah satu faktor risiko utama hipertensi adalah pola makan yang tidak sehat. Asupan natrium berlebihan dan konsumsi gula yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah.
Untuk mengatasi risiko ini, dianjurkan untuk menerapkan pola makan yang menyehatkan jantung, mengurangi asupan garam dan gula, serta memilih makanan kaya nutrisi.
2. Kurangnya aktivitas fisik
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak merupakan kontributor utama terjadinya hipertensi. Di sisi lain, olahraga teratur terbukti bermanfaat dalam mengelola tekanan darah.
Memasukkan aktivitas fisik ke dalam rutinitas harianmu, bahkan melalui olahraga sederhana, bisa berdampak signifikan pada kesehatan jantungmu.
Â
3. Merokok
Merokok dan penggunaan tembakau merupakan penyebab utama hipertensi. Bahan kimia berbahaya dalam tembakau bisa mempersempit pembuluh darah sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah.
4. Konsumsi alkohol berlebihan
Konsumsi alkohol yang berlebihan mempunyai hubungan langsung dnegan hipertensi. Para ahli menyarankan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi alkohol, dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan kebiasaan minum yang sehat.
Minum alkohol secara bertanggung jawab adalah kunci untuk menjaga tekanan darah dalam kisaran yang aman, seperti yang disoroti dalam berbagai penelitian medis.
Â
Advertisement
5. Stres dan kesehatan mental
Stres kronis dan kesehatan mental berperan penting dalam hipertensi. Untuk mengatasi faktor risiko ini, individu didorong untuk mengeksplorasi teknik relaksasi, melatih kesadaran, dan mencari dukungan kesehatan mental bila diperlukan, mengikuti panduan dari organisasi seperti National Institute of Mental Health.