5 Obat Alami Paling Efektif untuk Atasi Tekanan Darah Tinggi, Mudah dan Praktis

Memanfaatkan pengobatan alami dapat menjadi pilihan yang bermanfaat untuk menjaga tekanan darah.

oleh Sinta Arumayuni diperbarui 03 Jun 2024, 15:13 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2024, 15:13 WIB
Bawang putih menjadi salah satu bahan dapur untuk atasi tekanan darah tinggi (Sumber: freepik.com/jcomp)
Bawang putih menjadi salah satu bahan dapur untuk atasi tekanan darah tinggi (Sumber: freepik.com/jcomp)

Liputan6.com, Jakarta Dalam menjaga kesehatan, tekanan darah tinggi menjadi salah satu perhatian serius. Tingginya tekanan darah dapat memicu penyakit serius, seperti stroke dan penyakit jantung. Meskipun obat modern tersedia, namun penggunaan obat tradisional semakin diminati karena dianggap alami dan minim efek samping. Tanaman herbal dan ramuan tradisional sudah lama digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi.

Berikut ini informasi selengkapnya tentang lima obat alami paling efektif yang bisa mengatasi tekanan darah tinggi, dikutip dari berbagai sumber pada Senin (3/6/2024).

1. Kayu Manis

Kayu Manis (Sumber: freepik.com/Racool_studio)
Kayu Manis (Sumber: freepik.com/Racool_studio)

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrition (2011) menyajikan temuan bahwa kayu manis dapat berperan dalam menurunkan tekanan darah, baik pada nilai sistolik maupun diastolik, terutama pada individu dengan diabetes tipe 2.

Hubungan antara diabetes dan hipertensi telah diakui, mengingat resistensi insulin dapat menjadi pencetus kenaikan tekanan darah. Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk merinci manfaat kayu manis, terutama pada pasien yang mengalami hipertensi.

2. Seledri

Informasi dari Siloam Hospitals menyatakan bahwa seledri, yang terkenal di Tiongkok sebagai pengobatan alami untuk tekanan darah tinggi, dapat memberikan kontribusi dalam penanganan hipertensi. Hal ini disebabkan oleh kandungan serat yang tinggi dan senyawa di dalam seledri yang diyakini memiliki efek mirip dengan obat golongan calcium-channel blocker dalam mengatasi masalah tekanan darah tinggi.

3. Jahe

Dalam penelitian pada manusia dan hewan yang menyebutkan bahwa senyawa yang ada dalam jahe memiliki efek serupa dengan obat antihipertensi, seperti calcium-channel blocker (CCB) dan ACE inhibitor. Oleh karena itu, orang yang mengonsumsi jahe secara teratur dalam jumlah 2–4 gram per hari cenderung memiliki risiko yang lebih rendah terkena hipertensi.

4. Daun Jambu Biji

Ilustrasi Daun Jambu Biji (Sumber: Google/Merdeka.com)
Ilustrasi Daun Jambu Biji (Sumber: Google/Merdeka.com)

Mengonsumsi ekstrak daun jambu biji dapat berperan dalam menurunkan tekanan darah tinggi. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 dan dipublikasikan dalam jurnal Comparative Clinical Pathology menemukan bahwa ekstrak daun jambu biji memiliki potensi untuk menurunkan tekanan darah.

5. Bawang Putih

Bawang Putih (Sumber: freepik.com/8photo)
Bawang Putih (Sumber: freepik.com/8photo)

Bawang putih, yang kaya akan senyawa dengan potensi manfaat bagi kesehatan jantung, dapat dijadikan sebagai obat alami untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Menurut informasi dari Siloam Hospitals, bawang putih mengandung senyawa allicin yang dapat membantu meningkatkan produksi oksida nitrat dalam tubuh, sehingga mampu mengurangi tekanan pada pembuluh darah.

Apa Penyebab Tekanan Darah Tinggi?

Kebiasaan hidup yang tidak sehat merupakan faktor utama yang menyebabkan hipertensi. Misalnya, merokok, mengonsumsi makanan asin dan manis berlebihan, serta kurangnya aktivitas fisik dapat menjadi pilihan pola hidup yang berkontribusi pada kondisi tekanan darah tinggi.

Apakah Air Kelapa Muda Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi?

Dengan mengonsumsi air kelapa muda secara teratur, tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik, dapat mengalami penurunan.

Apa Pantangan Darah Tinggi?

Makanan yang sebaiknya dihindari oleh mereka yang mengalami tekanan darah tinggi meliputi makanan asin atau yang tinggi kandungan garam, makanan dengan tingkat gula yang tinggi, gorengan, daging olahan, minuman berkafein, makanan kaleng, dan alkohol.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya