Liputan6.com, Jakarta Perawatan kulit telah menjadi fokus utama bagi banyak orang yang ingin menjaga kulit mereka tetap sehat dan bercahaya. Salah satu trend yang semakin populer adalah penggunaan produk skincare yang mengandung AHA (Alpha Hydroxy Acid) dan BHA (Beta Hydroxy Acid).
Namun, banyak yang masih bertanya-tanya apakah produk ini benar-benar diperlukan dalam perawatan kulit rutin harian mereka. Maka dari itu, penting untuk memahami manfaat dan risiko dari kedua bahan ini sebelum memutuskan untuk memasukkannya dalam rutinitas perawatan kulit sehari-hari.
Baca Juga
Selain itu, penggunaan keduanya juga harus disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing. Beberapa orang mungkin mengalami iritasi atau sensitivitas terhadap salah satu atau kedua bahan ini, sehingga perlu dilakukan uji coba dan pengamatan untuk menentukan apakah kedua bahan ini cocok untuk digunakan dalam perawatan kulit harian.
Advertisement
Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk simak artikel berikut yang telah dirangkum dari berbagai sumber pada Jumat (19/04/2024).
Apakah Perlu Menggunakan Skincare AHA BHA dalam Skincare Routine Harian?
Hasil riset menunjukkan bahwa AHA memiliki efek yang positif dalam meningkatkan regenerasi kulit serta mencapai kulit yang sehat dengan tekstur dan warna yang merata. AHA juga memiliki kemampuan untuk menjaga kelembapan kulit dengan meningkatkan retensi air, sehingga memberikan kesan kulit yang bercahaya. Oleh karena itu, hal ini membuat penggunaan AHA menjadi relevan dalam rutinitas perawatan kulit harian.
Tingkat penggunaan AHA sebaiknya disesuaikan dengan kadar bahan aktifnya serta kondisi kulit pengguna. Produk dengan kadar AHA yang tidak terlalu tinggi (maksimal 10%) dapat digunakan setiap hari, termasuk pagi dan malam hari. Namun, tetap diperlukan kewaspadaan karena potensi risiko iritasi atau reaksi kulit sensitif. BHA bisa menjadi alternatif bagi mereka yang tidak cocok dengan AHA, meskipun efeknya tidak seoptimal AHA dalam meningkatkan regenerasi kulit.
Namun, untuk kondisi kulit tertentu seperti kulit sensitif, dermatitis atopik, dan psoriasis, penggunaan AHA/BHA sebaiknya dilakukan dengan jeda minimal dua hari sekali, meskipun menggunakan produk dengan kadar bahan aktif yang rendah. Hal ini dikarenakan risiko iritasi atau peradangan pada kulit berpigmen cenderung meninggalkan noda hitam, yang perlu dihindari sebisa mungkin.
Advertisement
Cara Memilih Skincare yang Mengandung AHA dan BHA
Setelah mengetahui keunggulan yang dimiliki oleh AHA dan BHA, tentunya akan banyak yang tertarik untuk mencoba produk-produk yang mengandung bahan-bahan tersebut. Untuk dapat menemukan skincare yang mengandung AHA dan BHA yang terbaik bagi kulit, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan seperti berikut ini.
1. Gunakan AHA dengan Kadar 8-10% untuk Hasil yang Efektif
Penelitian dan sumber ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan AHA dengan konsentrasi antara 8 hingga 10 persen memberikan hasil yang sangat baik dalam merangsang eksfoliasi dan regenerasi sel kulit. Meskipun demikian, konsentrasi tersebut umumnya masih dianggap aman bagi sebagian besar pengguna.
Jika tidak mengalami iritasi saat menggunakan krim AHA dengan konsentrasi 8 persen namun merasa hasilnya kurang optimal, pengguna dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan konsentrasinya menjadi 10 persen.
Sebaliknya, jika mengalami iritasi saat menggunakan krim AHA 10 persen, sebaiknya mengurangi konsentrasinya menjadi 8 persen. Selain itu, pengguna juga dapat mempertimbangkan untuk mengubah bentuk produk skincare dari krim menjadi lotion atau serum sebagai alternatif penyesuaian.
Advertisement
2. Pilih Produk yang Mengandung BHA jika Kulit Sensitif terhadap AHA
Apabila sudah mencoba menurunkan konsentrasi AHA namun masih mengalami iritasi, alternatifnya adalah mencoba produk skincare yang mengandung BHA, seperti asam salisilat, karena risiko iritasi cenderung lebih rendah daripada AHA. Persentase yang disarankan agar tidak menimbulkan iritasi adalah maksimal 2 persen.
Eksfoliasi yang dihasilkan oleh asam salisilat, yang termasuk dalam kelompok BHA, cenderung lebih ringan dibandingkan dengan AHA. Selain itu, asam salisilat memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat meredakan peradangan. Karena iritasi sendiri merupakan respons inflamasi dari tubuh, penggunaan asam salisilat akan lebih sesuai bagi pemilik kulit sensitif.
3. Pilih Produk dengan Kombinasi Glycerin atau Ceramide untuk Meringankan Efek Kering AHA BHA
Penggunaan AHA atau BHA seringkali menyebabkan kulit menjadi kering, sehingga diperlukan tambahan bahan pelembap. Keberadaan bahan pelembap membantu mengurangi efek samping kekeringan yang mungkin terjadi setelah penggunaan AHA atau BHA.
Selain memberikan kelembapan, bahan pelembap juga dapat meningkatkan penetrasi AHA atau BHA ke dalam kulit. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hanya sekitar 20 persen dari produk yang dioleskan ke kulit yang bisa diserap. Oleh karena itu, dengan menambahkan pelembap, produk dapat lebih lama menempel di kulit dan meningkatkan penyerapan.
Bahan pelembap yang sesuai untuk tujuan ini adalah emolien seperti gliserin dan ceramide. Emolien seperti gliserin dan ceramide memiliki sifat oklusif yang membantu meningkatkan penyerapan bahan. Namun, efek oklusif dari pelembap emolien tidak seberat pelembap oklusif, sehingga risiko iritasi dapat diminimalkan.
Advertisement
4. Utamakan Produk Eksfoliasi Berbentuk Lotion yang Mengandung AHA BHA untuk Kulit Berminyak
Lotion adalah produk yang mengandung campuran minyak dan air, dengan komposisi air yang lebih dominan. Kehadiran minyak dalam lotion memberikan efek oklusif yang membantu menjaga kontak bahan-bahan dengan kulit lebih lama.
Untuk mencapai efek pembersihan minyak yang optimal, disarankan untuk memilih lotion eksfoliatif yang mengandung AHA atau BHA. AHA dan BHA memiliki kemampuan optimal dalam melarutkan minyak, sehingga sebum menjadi lebih mudah dikeluarkan melalui pori-pori tanpa menyebabkan penyumbatan.
Dengan pengeluaran sebum yang efisien, kulit tidak akan terlalu berminyak, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko komedo atau jerawat. Namun, jika kulit sensitif, disarankan untuk memilih produk yang mengandung BHA.
5. Pilih Krim Eksfoliasi yang Mengandung AHA untuk Kulit Kering
Kulit yang mengalami kekeringan akibat dehidrasi mengalami penurunan kadar kelembapan di dalamnya, yang dapat mengganggu fungsi normal dan menyebabkan penumpukan sel-sel kulit mati di permukaan.
Akumulasi sel-sel kulit mati ini dapat membuat kulit terlihat kusam. Jika mengalami kulit kering dan cenderung kusam, disarankan untuk menggunakan krim eksfoliasi yang mengandung AHA.
Krim tersebut memberikan efek kelembapan yang cocok untuk jenis kulit kering dan membantu AHA untuk lebih baik menempel di kulit. Pemilihan AHA yang tepat merupakan langkah penting dalam merawat kulit yang kering dan kusam karena dapat membantu melembapkan kulit sambil melakukan proses eksfoliasi.
Kulit yang kusam disebabkan oleh penumpukan sel-sel kulit mati, sehingga proses eksfoliasi dengan bahan efektif seperti AHA sangatlah penting. AHA memiliki kemampuan yang sangat efektif dalam melonggarkan ikatan antar sel kulit, sehingga membantu sel-sel kulit mati untuk terlepas dengan lebih mudah.
Advertisement
6. Gunakan Kombinasi AHA dan Alpha Arbutin atau Vitamin C untuk Mencerahkan Kulit dan Memudarkan Flek Hitam
AHA membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan juga membantu dalam meratakan distribusi pigmen kulit, sehingga kulit terlihat lebih merata. Namun, karena pigmen terletak lebih dalam, penggunaan AHA saja sering kali tidak cukup efektif. Untuk perawatan flek hitam, disarankan untuk menggunakan produk eksfoliasi yang mengandung kombinasi AHA dengan alpha arbutin atau vitamin C.
Alpha arbutin, sebuah turunan dari hydroquinone yang digunakan dalam dermatologi, sering kali dianggap sebagai bahan pencerah kulit standar emas. Alpha arbutin memberikan hasil optimal dengan efek samping yang lebih ringan dan masih dapat digunakan dalam produk yang tersedia di pasaran tanpa resep dokter.
Vitamin C juga merupakan bahan pencerah kulit yang baik, terutama jika pengguna tidak cocok dengan alpha arbutin. Menurut referensi ilmiah, vitamin C bekerja secara optimal dengan konsentrasi 10 persen ke atas, tetapi dapat menyebabkan iritasi jika konsentrasinya melebihi 20 persen.
7. Hindari Skincare AHA BHA dalam Bentuk Toner, Masker, dan Face Scrub
Ada berbagai produk perawatan kulit yang mengandung bahan eksfoliasi, namun tidak semuanya efektif dan aman. Beberapa bentuk produk eksfoliasi yang kurang disarankan meliputi toner, masker, dan face scrub.
Toner cenderung kurang efektif karena cepat menguap dan seringkali mengandung alkohol, yang dapat membuat kulit kering dan iritasi. Kemudian masker terutama yang mengandung AHA, memerlukan waktu kontak yang tepat sekitar tiga menit untuk hasil optimal, namun penggunaan yang terlalu lama dapat meningkatkan risiko iritasi.
Selain itu face scrub juga tidak disarankan karena menggabungkan exfoliant kimia dan scrub fisik, yang dapat menyebabkan iritasi kulit sebab gesekan dan reaksi bahan kimia yang tinggi.
Advertisement
Apakah Produk AHA BHA Boleh Dipakai Setiap Hari?
Tetapi penting untuk tidak menggunakan produk ini terlalu sering karena dapat menyebabkan iritasi atau meningkatkan produksi minyak berlebih. Sebaiknya, gunakan produk dengan kandungan AHA/BHA hanya 2 hingga 3 kali seminggu, dan hindari penggunaannya di pagi hari atau saat terkena sinar matahari langsung.
Berapa Kali Seminggu Menggunakan AHA BHA?
Toner eksfoliasi AHA BHA dari Skintific dapat meningkatkan kekuatan barrier kulit, mengatasi serta mencegah jerawat dan beruntusan, serta memberikan kesan kulit yang lebih bercahaya dan cerah. Untuk pemula, direkomendasikan untuk menggunakan produk ini dua kali seminggu terlebih dahulu karena kandungannya yang mengandung AHA dan BHA.
Advertisement
Apakah AHA BHA Bisa Dipakai di Pagi Hari?
Hindari penggunaan toner AHA dan BHA secara bersamaan untuk mencegah iritasi pada kulit. Gunakan toner AHA pada malam hari dan toner BHA pada pagi atau malam hari, sesuai dengan keinginan Anda.
Apakah AHA BHA Boleh Dipakai di Siang Hari?
Produk perawatan kulit yang sebaiknya tidak digunakan di siang hari kedua adalah asam eksfoliasi. AHA dan BHA merupakan bahan eksfoliasi kimia yang populer di kalangan banyak orang. Selain membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menjadi penyebab jerawat dan kulit kusam, kedua bahan eksfoliasi kimia ini juga membantu mempercepat pergantian sel kulit yang sehat.
Advertisement
Kenapa AHA Tidak Boleh Dipakai Setiap Hari?
AHA dapat digunakan setiap hari, namun bagi mereka yang memiliki kulit kering, perlu berhati-hati karena penggunaan terlalu sering dapat menyebabkan kekeringan. Bagi yang memiliki kulit sensitif, disarankan untuk menggunakan AHA daripada BHA karena AHA lebih lembut.