5 Tips Mendidik Anak Supaya Jadi Lebih Penurut

Mendidik anak dengan baik memang bukan merupakan hal yang mudah bagi setiap orang tua, tetapi bukan berarti tidak mungkin atau tidak bisa. Cobalah untuk menerapkan beberapa cara ini saat mendidik si kecil agar menjadi pribadi yang penurut. Yuk, simak penjelasannya!

oleh Ega Ayu Agustin diperbarui 19 Mei 2024, 22:04 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2024, 21:56 WIB
Ilustrasi Islami, muslim, mengaji, membaca Al-Qur'an
Ilustrasi Islami, muslim, mengaji, membaca Al-Qur'an. (Foto oleh Timur Weber: https://www.pexels.com/id-id/foto/duduk-anak-orang-tua-membaca-9127593/)

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang tua berharap yang terbaik bagi anak-anaknya, termasuk menginginkan agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang patuh dan empati. Namun, menuntun anak menuju sikap patuh tidaklah mudah.

Kadang-kadang, orang tua merasa frustasi ketika anak tidak mengikuti arahan mereka. Meskipun begitu, sebagai orang tua yang bijaksana, penting untuk tidak menggunakan kekerasan fisik sebagai cara untuk memaksa anak menjadi patuh.

Untuk mengatasi ini, ada beberapa strategi dan trik yang dapat digunakan untuk mendidik anak agar lebih patuh. Berikut penjelasannya, dirangkum pada (17/05/2024).

Menggunakan Bahasa yang Halus

Hal utama yang harus diperhatikan oleh orang tua saat mengasuh anak adalah cara mereka berkomunikasi. Meskipun mengadopsi gaya komunikasi yang keras dan menakutkan mungkin terlihat efektif dalam mengendalikan perilaku anak secara cepat, namun dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental mereka serta meningkatkan potensi perilaku yang melawan. Menggunakan bahasa yang lembut dan mendukung memerlukan kesabaran ekstra, namun memungkinkan orang tua untuk membimbing anak-anak mereka dengan cara yang tidak merugikan. Seiring berjalannya waktu, pendekatan ini dapat membantu anak memahami dan patuh terhadap aturan dengan lebih baik, sambil memelihara kesehatan mental mereka.

Mendorong Anak untuk Mengakui Instruksi

Ilustrasi keluarga, orang tua dan anak laki-lakinya
Ilustrasi keluarga, orang tua dan anak laki-lakinya. (Image by Denise Husted from Pixabay)

Setiap anak tentu mengalami saat-saat di mana mereka teguh pendiriannya dan menunda melaksanakan permintaan dari orang tua. Namun, menggunakan komunikasi yang lembut dan memberi waktu kepada mereka dengan sabar untuk merespons hingga mereka mengucapkan kata-kata seperti "Baik, Ma" adalah langkah terbaik dalam mendidik anak. Selain kesabaran dalam menunggu, adopsi peraturan keluarga yang sesuai juga bisa sangat membantu anak dalam belajar menghormati petunjuk orang tua. Pastikan juga bahwa peraturan-peraturan tersebut membawa dampak positif bagi masa depan dan perkembangan anak.

Menjadi Role Model yang Baik Bagi Anak

Setiap anak akan meniru orang tua mereka, mempraktekkan apa yang mereka saksikan, dengar, dan rasakan di sekitarnya. Oleh karena itu, teladan yang dipamerkan oleh orang tua sangat berpengaruh pada karakter anak.

Menjadi panutan terbaik bagi anak adalah strategi terbaik dalam mendidik mereka menjadi patuh dan berempati. Kebanyakan dari apa yang anak lakukan, sebagian besar diambil dari contoh yang mereka lihat dari orang tua mereka sebagai model utama.

Bersikap Empati dan Aktif Mendengarkan

Mengaktifkan pendengaran dan menunjukkan empati adalah suatu keterampilan yang esensial bagi setiap orang tua ketika berinteraksi dengan anak-anak mereka. Kemampuan ini sangat penting karena membantu orang tua memahami perasaan dan kebutuhan anak-anak mereka. Akibatnya, anak-anak akan merasa didengar dan dihargai secara konsisten.

Empati yang diperlihatkan oleh orang tua juga akan merangsang dan memperkaya rasa empati dalam diri anak-anak. Ini akan membantu mereka dalam memahami perasaan orang lain dengan lebih baik, termasuk ketika orang tua memberikan instruksi atau larangan.

Memberi Kasih Sayang dan Cinta yang Tulus

Ilustrasi keluarga, orang tua dan anak-anaknya
Ilustrasi keluarga, orang tua dan anak-anaknya. (Foto oleh Migs Reyes: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-keluarga-bahagia-4205505/)

Kasih sayang dan cinta yang tulus merupakan kunci penting dalam segala aspek yang terkait dengan anak, termasuk dalam proses pendidikan mereka. Ketika orang tua memberikan kasih sayang dan cinta yang tulus saat mendidik anak-anak mereka, hal tersebut membantu anak-anak merasakan dan memahami pelajaran yang diberikan.

Kasih sayang dan cinta yang tulus tidak hanya mendorong pikiran anak-anak untuk berpikir dan patuh, tetapi juga telah mempengaruhi perasaan dan emosi mereka. Oleh karena itu, hal ini menjadi kunci utama dalam membentuk ketaatan anak-anak dalam proses pendidikan.

Apa Penyebab Anak Tidak Mau Nurut?

Ada beberapa kondisi medis yang memicu anak untuk lebih agresif dan menjadi nakal. Kondisi tersebut di antaranya, seperti autisme, ADHD, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, atau gangguan kompulsif obsesif. Selain itu, anak dengan disleksia juga lebih sulit belajar dan cenderung mudah frustasi.

 

Surat Apa yang Bisa Melembutkan Hati Anak yang Keras Kepala?

Doa untuk anak yang susah diatur bisa dengan membaca surah Al-Fajr. Cara mengamalkannya adalah dibaca sebanyak 7 kali sambil mengusapkan ke ubun-ubun kepala sang anak saat tidur. Lakukanlah dengan istiqomah dan insya Allah ini akan menjadi doa untuk anak yang susah diatur dan melembutkan hati Si Kecil.

Apa Doa Agar Anak Nurut Perkataan Ibunya?

Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik. Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu dan ketaatan kepada-Mu." Doa ini membuat sang anak lebih mendengar dan menuruti apa yang dikatakan oleh ibunya.

Apa yang Membuat Anak Melawan Orang Tua?

Psikolog Samanta Elsener menuturkan, penyebab anak sering melawan orangtua adalah kurangnya koneksi atau ikatan orangtua dan anak. “Anak sering melawan orangtua karena kurang koneksi dengan orangtua secara efektif.”

Apa yang Menyebabkan Anak Menjadi Pembangkang?

Anak membangkang biasanya disebabkan karena mereka tak tahu cara yang tepat untuk menyampaikan keinginannya. Berkomunikasi di sini dapat diartikan sebagai cara anak dalam mengekspresikan diri dan menyampaikan keinginan atau kebutuhannya pada orangtua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya