Beberapa Gangguan Belajar pada Anak yang Harus Diketahui Orang Tua

Kenali ciri dan solusi gangguan belajar pada anak untuk mendukung perkembangan akademik mereka dengan tepat.

oleh Abhista diperbarui 23 Nov 2024, 13:29 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2024, 13:29 WIB
Ilustrasi. (foto: Pinterest/Sekolah Prestasi Global).
Ilustrasi. (foto: Pinterest/Sekolah Prestasi Global).

Liputan6.com, Jakarta Anak kesulitan belajar? Bisa jadi ia mengalami gangguan belajar. Gangguan belajar pada anak bisa bermacam-macam, mulai dari keterlambatan atau kesulitan dalam menulis, membaca, berhitung, hingga kemampuan motoriknya. Orang tua sebaiknya tidak langsung menuduh anak malas atau bodoh. Justru, orang tua perlu memperhatikan hal-hal tidak biasa yang mungkin terjadi pada anak dalam belajar dan mencari solusinya.

Setiap anak terlahir dengan kecerdasan dan keistimewaannya masing-masing, yang tidak bisa diukur hanya dengan nilai suatu mata pelajaran di sekolah. Pada beberapa kasus, wajar jika ada anak yang tidak bisa dengan mudah menerima pelajaran di sekolah. Untuk itu, ada baiknya jika orang tua mengetahui tentang gangguan belajar, jenis-jenisnya, ciri, dan cara mengatasinya yang akan dibahas dalam artikel ini.

Mengetahui dan memahami gangguan belajar pada anak sangat penting agar orang tua bisa memberikan dukungan yang tepat. Dengan mengenali tanda-tanda dan gejala gangguan belajar sejak dini, orang tua dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu anak mengatasi kesulitan tersebut.

Memahami Gangguan Belajar pada Anak

Ilustrasi. (foto: Pinterest/Romper).
Ilustrasi. (foto: Pinterest/Romper).

Gangguan belajar pada anak merupakan masalah yang memengaruhi kemampuan otak untuk menerima, mengolah, menganalisis, atau menyimpan informasi, sehingga anak menjadi lambat dalam berkembang secara akademik. Gangguan ini dapat berhubungan dengan masalah membaca, menulis, matematika, cara berpikir, mendengarkan, hingga berbicara. Faktanya, anak-anak yang memiliki gangguan belajar justru cenderung lebih cerdas dan pintar ketimbang anak-anak yang normal.

Tanda atau ciri seorang anak mengalami gangguan belajar biasanya sudah terlihat sejak usia 3-5 tahun. Pada masa tersebut, anak akan mengalami perkembangan kognitif yang pesat, sehingga anak yang mengalami gangguan belajar akan terlihat mengalami keterlambatan. Namun, ciri gangguan belajar pada anak dapat berbeda-beda berdasarkan usianya.

Ciri Gangguan Belajar pada Anak Usia 3-5 Tahun

Ilustrasi. (foto: Pinterest/Erwindo Saputra).
Ilustrasi. (foto: Pinterest/Erwindo Saputra).

Pada anak usia 3-5 tahun, ciri gangguan belajar dapat meliputi masalah dalam mengucapkan kata-kata dan kesulitan memilih kata yang tepat ketika berbicara. Anak juga mungkin kesulitan belajar mengenal huruf, angka, warna, bentuk, dan nama-nama hari, serta kesulitan mengikuti arahan sederhana atau kegiatan sehari-hari. Selain itu, anak mungkin mengalami kesulitan mewarnai dengan menggunakan krayon atau pensil warna dan bermasalah dengan beberapa benda seperti kancing, resleting, dan memakai sepatu.

Tanda-tanda tersebut dapat menjadi indikasi awal bahwa anak mengalami gangguan belajar. Oleh karena itu, orang tua perlu memperhatikan perkembangan anak dengan seksama dan segera berkonsultasi dengan tenaga profesional jika menemukan gejala yang mencurigakan.

Ciri Gangguan Belajar pada Anak Usia 5-9 Tahun

Ilustrasi. (foto: Pinterest/bu GURUKU).
Ilustrasi. (foto: Pinterest/bu GURUKU).

Pada usia 5-9 tahun, ciri gangguan belajar dapat meliputi kesulitan dalam mencocokkan gambar dan suara, kebingungan dengan kata dasar ketika belajar membaca, serta lambat dalam mempelajari kemampuan baru. Anak juga mungkin membaca dan mengucapkan kata yang salah secara terus-menerus, bermasalah dengan konsep matematika sederhana, serta kesulitan dalam mengerti konsep waktu dan mengingat sesuatu.

Gejala-gejala ini dapat memengaruhi performa akademik anak di sekolah. Orang tua perlu memahami bahwa gangguan belajar bukanlah indikasi bahwa anak tidak cerdas, melainkan memerlukan pendekatan dan metode belajar yang berbeda untuk mendukung perkembangan mereka.

Ciri Gangguan Belajar pada Anak Usia 10-13 Tahun

Ilustrasi. (foto: Pinterest).
Ilustrasi. (foto: Pinterest).

Anak usia 10-13 tahun yang mengalami gangguan belajar mungkin kesulitan dalam membaca dan matematika dasar, menghindari kegiatan membaca dengan lantang, serta tidak suka membaca dan menulis. Selain itu, anak mungkin memiliki kemampuan penataan diri yang buruk, kesulitan dalam mengikuti diskusi, dan tidak bisa mengekspresikan pendapat di kelas. Mereka juga bermasalah dengan kata-kata dan ulangan di sekolah.

Pada tahap ini, penting bagi orang tua dan guru untuk bekerja sama dalam mengidentifikasi dan menangani gangguan belajar pada anak. Dengan dukungan yang tepat, anak-anak dengan gangguan belajar dapat tetap berkembang dan mencapai potensi mereka.

Cara Mengatasi Gangguan Belajar pada Anak

Ilustrasi. (foto: Pinterest/Newswise).
Ilustrasi. (foto: Pinterest/Newswise).

Jika anak menunjukkan satu atau beberapa tanda gangguan belajar, sebaiknya segera periksa ke tenaga profesional. Menentukan apakah seorang anak memiliki gangguan belajar tidak bisa sembarangan, diperlukan hasil tes medis, tinjauan kinerja akademik anak, dan evaluasi dari orang tua. Untuk memastikan diagnosis yang tepat dan mendapatkan penanganan yang sesuai, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli perkembangan anak.

Berbagai metode dapat diterapkan untuk membantu anak mengatasi gangguan belajar, seperti terapi okupasi, terapi wicara, dan dukungan pendidikan khusus. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak dengan gangguan belajar dapat mengembangkan keterampilan mereka dan mencapai kesuksesan akademik.

Apa itu gangguan belajar pada anak?

Gangguan belajar pada anak adalah masalah yang memengaruhi kemampuan otak untuk menerima, mengolah, menganalisis, atau menyimpan informasi.

Bagaimana ciri-ciri gangguan belajar pada anak usia dini?

Ciri-ciri termasuk kesulitan dalam mengucapkan kata-kata, mengenal huruf, angka, warna, bentuk, dan nama-nama hari, serta kesulitan mengikuti arahan sederhana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya