Sentimen The Fed Bayangi Pasar Kripto

Pasar kripto memang sedang perlahan tumbuh untuk lepas dari sentimen negatif akibat ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 17 Mar 2022, 06:11 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2022, 20:16 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pekan ketiga Maret 2022 bisa menjadi momen yang krusial bagi pasar kripto. Hal tersebut terjadi karena The Fed kemungkinan besar akan mengumumkan keputusan kenaikan suku bunga acuan, pada Kamis, 17 Maret 2022.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, menjelaskan saat ini posisi pasar kripto memang sedang perlahan tumbuh untuk lepas dari sentimen negatif akibat ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina, tetapi ke depannya bisa dihantam kembali oleh keputusan kenaikan suku bunga acuan The Fed.

"Rencananya, The Fed akan mengerek suku bunga acuannya untuk pertama kalinya tahun ini pada rapat yang digelar Kamis, 17 Maret mendatang. Alhasil, market kripto masih labil, akibat aksi pelaku pasar yang masih wait and see. Namun, nampaknya pelaku pasar sudah keburu cemas dengan kenaikan yang bakal terlalu agresif," kata Afid, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/3/2022).

Sikap wait and see tercermin di dalam rendahnya volume perdagangan aset kripto dalam sepekan terakhir. Data dari Coindesk menunjukkan volume trading Bitcoin di berbagai platform exchange kemarin mencapai level terendahnya sejak 19 Februari.

Afid menduga sikap itu membuat investor buru-buru menjauh dari pasar kripto dan bergerak menuju aset yang lebih aman sebagai bentuk perlindungan. 

Aksi panic selling juga diduga membuat pasar kripto bisa terjerumus ke situasi bear market dalam jangka waktu sementara.

Di sisi lain, sentimen positif yang sedikit bisa menggerakan pasar kripto adalah dampak dari cuitan Elon Musk yang mengaku punya Bitcoin, Ethereum dan Dogecoin dalam portofolio aset kriptonya. Pria terkaya nomor dua di dunia itu, bahkan mengklaim tidak akan menjualnya, meski inflasi besar terjadi.

Sejauh ini, Afid menjelaskan pasar kripto kemungkinan akan stabil selama belum ada sentimen yang dapat besar mempengaruhi pasar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Wamendag Sebut Kripto Lokal Berpotensi Genjot Produk Ekspor

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga secara penuh mendukung token kripto milik anak bangsa yang kini marak bermunculan. Karena jika dimanfaatkan dengan baik, token-token kripto tersebut dapat mendorong produk ekspor digital bagi Indonesia. 

"Dari kacamata perdagangan, kita berharap token-token yang bermunculan tersebut dapat dikapitalisasi dan diandalkan untuk mendorong produk ekspor. Kita sebagai masyarakat Indonesia jangan cuma sebagai konsumen saja, tapi harus bisa ikut andil sebagai pemain utamanya,” ujar Jerry, ditulis Rabu, 16 Maret 2022.

Apalagi jika dilihat perkembangan kripto yang semakin meningkat di Indonesia, menunjukkan semakin besar potensi yang dimiliki dari aset digital tersebut. 

"Sepanjang tahun 2020 saja kripto itu nilai transaksinya bisa mencapai Rp 65 triliun. Sedangkan pelanggan terdaftarnya sekitar 3 juta untuk 2021 itu 11,8 juta. Kemudian 2021 nilai transaksinya mencapai 859 triliun,” tutur Jerry.

Maka dari itu, Jerry menjelaskan pihaknya akan terus mendukung token-token kripto karya anak bangsa dengan tujuan agar bisa mendukung produk ekspor dan menjadi bagian pemain utama dari industri kripto di dunia. 

Menurut Jerry, kripto dan teknologi blockchain itu bisa disebut sebagai teknologi baru yang tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu, dia menuturkan, semua pihak harus bisa bersikap adaptif dalam menyikapi hal tersebut. 

“Kemunculan teknologi baru tersebut perlu kita sikapi dengan cara adaptif. Kita tidak boleh menghindari teknologi atau antipati terhadap hal tersebut,” kata dia. 

Dengan begitu produk digital dari teknologi blockchain dan turunan-turunannya seperti kripto, NFT, dan lainnya bisa terus dikembangkan dan pada akhirnya dapat mendorong produk ekspor Indonesia, menurut Jerry. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya