Marak Investasi Kripto, Begini Cara Agar Tak FOMO

Agar tidak FOMO, sebaiknya calon investor memikirkan dan memahami lebih dulu aset yang ingin dibeli.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 23 Mar 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Adopsi kripto yang semakin meningkat di seluruh belahan dunia menarik minat banyak orang untuk mulai terjun ke dunia kripto. Di Indonesia sendiri data menunjukkan pengguna atau investor kripto jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Meskipun begitu, jangan sampai berinvestasi kripto hanya karena Fear Of Missing Out (FOMO) atau hanya karena ikut-ikutan saja. Pada dasarnya dalam sebuah investasi pasti selalu ada risiko yang mungkin terjadi, sehingga perlu dipersiapkan matang-matang sebelum terjun ke dunia kripto. 

Pengamat sekaligus trader kripto, Desmond Wira mengatakan supaya tidak terpancing, FOMO, cuma latah atau ikut-ikutan sebaiknya calon investor memikirkan dan memahami lebih dulu aset yang ingin dibeli.

“Coba dipikirkan dulu, apa sebenarnya yang dibeli. Jika tidak mengerti, jangan dipaksa beli,” kata Desmond kepada Liputan6.com, ditulis Rabu (23/3/2022). 

Lebih lanjut, Desmond menjelaskan, seorang investor legendaris, Peter Lynch, pernah mengatakan "Invest in what you know". Hal ini berlaku pada calon investor yang ingin berinvestasi pada instrumen apapun termasuk kripto.

“Sebelum kita berinvestasi sesuatu, pelajari terlebih dahulu apa instrumen investasi-nya. Misalnya apa saja risikonya dan sebagainya," ujar Desmond. 

Secara umum kripto termasuk aset yang berisiko sangat tinggi. Volatilitas harga sangat tinggi. Sehingga kemungkinan tidak cocok untuk semua orang, terutama masyarakat awam.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kesiapan

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Maka dari itu, diperlukan kesiapan dan pemahaman yang cukup mengenai industri kripto sebelum memutuskan untuk mulai berinvestasi aset kripto. 

"Kalau menurut saya, jika tidak mengerti tentang kripto, daripada membeli yang belum jelas, dan cuma ikut-ikutan, lebih baik investasi di instrumen investasi yang lebih jelas dan lebih aman. Misalnya obligasi, saham, reksa dana, real estate dan sebagainya," tutur Desmond. 

Adapun, Desmond menyarankan bagi masyarakat yang ingin mulai investasi kripto, sebaiknya masuk ke koin yang lebih aman, yaitu stablecoin. 

Stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil dan didukung oleh aset cadangan. Selain itu usahakan masuk ke koin yang kapitalisasi pasarnya cukup besar. Sebagai contoh untuk pemula, sebaiknya mulai dengan bitcoin. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya