Harga Kripto Melonjak Sepekan Terakhir, Ini Penjelasan Pengamat

Bitcoin juga berhasil memecahkan titik impas tahunan 2022 sebesar USD 47.201.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 29 Mar 2022, 12:40 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2022, 12:40 WIB
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin masih melanjutkan kenaikannya, sampai hari ini telah memasuki hari ketujuh berturut-turut Bitcoin bertahan di zona hijau. Hal itu menunjukkan kripto cukup kuat bertahan di tengah ketidakpastian makroekonomi yang masih berlanjut.

Bitcoin baru-baru ini diperdagangkan di bawah USD 47.650 atau sekitar Rp 684,7 juta, naik hampir 2 persen selama 24 jam terakhir. Sedangkan Ethereum, kripto terbesar kedua diperdagangkan di bawah USD 3.400, meningkat sekitar 3 persen untuk periode yang sama. 

Hampir kripto utama lainnya di 20 teratas berdasarkan kapitalisasi pasarnya menghabiskan waktu dalam sepekan terakhir di zona hijau dan menunjukkan performa yang baik. 

Tak hanya itu, Bitcoin juga berhasil memecahkan titik impas tahunan 2022 sebesar USD 47.201 dan telah meningkat lebih dari 15 persen selama seminggu terakhir. Ethereum naik lebih dari 16 persen untuk jangka waktu yang sama.

Kepala wawasan pasar di Genesis Global Trading sekaligus pengamat, Noelle Acheson mengatakan ada peningkatan umum sentimen pasar kripto yang membuat pasar kripto terus naik.

"Apa yang kami lihat pada dasarnya adalah peningkatan umum dalam sentimen pasar," ujar Acheson dikutip dari CoinDesk, Selasa (29/3/2022).

Acheson menambahkan, dia melihat meja perdagangan cryptocurrency pada pertukaran kripto global  mulai terlihat sentimen yang lebih bullish.

"Beberapa metrik pasar derivatif mulai menunjukkan beberapa sinyal," katanya.

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pembelian Bitcoin

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Lonjakan harga selama seminggu terakhir di antara Bitcoin dan kripto lainnya telah membingungkan beberapa pengamat. Saham di pasar AS, yang kenaikannya berkorelasi dengan harga kripto dalam beberapa bulan terakhir, secara kasar datar selama dua hari perdagangan terakhir. 

Nasdaq yang berfokus pada teknologi naik 1,3 persen pada Senin. Sedangkan S&P 500 dan DJIA meningkat kurang dari 1 persen. 

Acheson mencatat, meningkatnya minat di antara investor institusi selama dua minggu terakhir, termasuk raksasa layanan keuangan BlackRock (BLK) dan Goldman Sachs (GS), telah mendukung pasar kripto. 

Perusahaan-perusahaan tersebut telah membuat pernyataan, pasar kripto layak untuk mendedikasikan lebih banyak sumber daya. 

Dia juga menyoroti pembelian Bitcoin senilai USD 1,3 miliar selama enam hari terakhir oleh Luna Foundation Guard (LFG), nirlaba Singapura sebagai aset cadangan. 

Yayasan tersebut memenuhi janjinya selama sebulan untuk menambahkan BTC sebagai lapisan keamanan tambahan untuk UST, yang merupakan stablecoin terdesentralisasi yang dipatok dolar Terra. LFG telah berkomitmen untuk membeli setidaknya USD 3 miliar dalam bentuk Bitcoin sebagai cadangan.

Acheson juga berbicara tentang kesadaran yang berkembang sebagian didorong oleh konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. 

“Tentang Bitcoin sebagai penyimpanan nilai yang tahan terhadap penyitaan. Apa yang kami lihat di berita utama kami hampir setiap hari sekarang (adalah) kasus ketika ini penting bagi orang-orang," pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya