Mengenal Apa Itu Kripto Ethereum Classic

Ethereum Classic pertama kali dimulai untuk melindungi integritas blockchain Ethereum.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 19 Agu 2022, 14:01 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2022, 14:01 WIB
Ethereum
Ethereum (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ethereum Classic (ETC) adalah hasil hard fork Ethereum (ETH) yang diluncurkan pada Juli 2016. Fungsi utamanya adalah sebagai jaringan smart contract, dengan kemampuan untuk menerima dan mendukung aplikasi terdesentralisasi (DApps). 

Dilansir dari Coinmarketcap, sejak peluncurannya, Ethereum Classic telah berusaha untuk membedakan dirinya dari Ethereum, dengan peta jalan teknis dua jaringan ini yang semakin menjauh dan berbeda satu sama lain.

Ethereum Classic pertama kali dimulai untuk melindungi integritas blockchain Ethereum yang ada setelah peristiwa peretasan besar yang menyebabkan pencurian 3,6 juta ETH. Sedangkan untuk token kripto jaringan Ethereum Classic disebut sebagai ETC Coin.

Pendiri Ethereum Classic

Ethereum Classic sebenarnya adalah chain warisan dari jaringan Ethereum. Maka dari itu secara tidak langsung pencipta dari Ethereum Classic adalah pengembang Ethereum asli yaitu Vitalik Buterin dan Gavin Wood.

Hard fork ini awalnya kontroversial di Ethereum karena para partisipan tidak setuju apakah akan melakukan blockchain ini untuk memperbaharui peretasan besar tersebut. Ini berdampak pada DAO, organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) yang telah mengumpulkan sekitar USD 150 juta dalam penawaran koin perdana (ICO) beberapa bulan sebelumnya.

Ethereum Classic muncul sebagai jaringan yang tidak ada rantai rantai ini. Pengembang menyatakan tidak ada tim "resmi" yang mengawasi proyek ini, dan "komunitas pengembangan globalnya adalah 'do-ocracy' tanpa izin, di mana siapa pun dapat berpartisipasi."

Harga ETC Coin

Berdasarkan data Coinmarketcap, Jumat (19/8/2022), harga ETC Coin adalah Rp 569.117 dengan volume perdagangan 24 jam sekitar Rp 18,2 triliun.

ETC Coin melemah 7,41 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 19 dengan kapitalisasi pasar Rp 77,8 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sekitar 136,4 juta ETC dari maksimal 210,7 juta ETC Coin.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga Kripto Jumat Pagi 19 Agustus 2022

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Jumat, 19 Agustus 2022. Mayoritas kripto masih melanjutkan pelemahan sejak beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat (19/8/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat terbatas 0,14 persen dalam 24 jam terakhir,tetapi masih melemah 3,29 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 23.357 per koin atau setara Rp 346,8 juta (asumsi kurs Rp 14.849 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut menguat tipis pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH naik 1,74 persen, tetapi masih melemah 1,22 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.867 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih melemah sejak kemarin. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,69 persen dan 6,88 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 303,71 per koin. 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Harga Kripto Lainnya

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Kemudian Cardano masih bertahan di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA merosot 1,24 dan 0,62 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5299 per koin.

Adapun Solana (SOL) berhasil menguat tipis pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL melesat 1,17 persen. Namun masih melemah 4,79 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 41,01 per koin.

Sedangkan XRP pada pagi ini berhasil menguat tipis. XRP naik tipis 0,63 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi melemah 0,42 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3785 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,03 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya kembali ke level USD1,00. Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam masih bertahan di level USD 1,1 triliun.

JPMorgan Ungkap Pasar Kripto Sudah Sentuh Titik Bawah

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, menyusul kenaikan kecil baru-baru ini di pasar cryptocurrency, raksasa perbankan JPMorgan mengungkapkan sektor kripto telah menemukan landasan atau sudah mencapai bawah. 

Dalam sebuah catatan kepada klien pada Senin,8 Agustus 2022, analis JPMorgan Kenneth Worthington, mengaitkan perubahan nasib sektor kripto dengan peningkatan Penggabungan Ethereum (ETH) mendatang yang akan mentransisikan blockchain dari Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS).

Selain itu, analis JPMorgan menyatakan keuntungan pasar telah menghasilkan reklamasi kapitalisasi pasar kripto USD 1 triliun atau sekitar Rp 14.576 triliun sebagian karena berkurangnya dampak dari kehancuran ekosistem Terra (LUNA).

“Tampaknya pasar kripto telah menemukan landasan meskipun volume perdagangan masih tertekan. Apa yang membantu, menurut kami, adalah penularan baru yang lebih terbatas dari runtuhnya Terra/Luna,” ungkap JPMorgan, dikutip dari Finbold, Senin (15/8/2022). 

 

Selanjutnya

Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)

Namun, JPMorgan berpikir pendorong sebenarnya adalah penggabungan ethereum yang akan terjadi dan data positif setelah peluncuran testnet Sapolia pada awal Juli dan testnet Ropsten pada Juni, yang menunjukkan penggabungan dapat dilakukan pada 2022.

Dampak Harga Bitcoin dan Ethereum di Pasar Kripto

Bank mencatat kemampuan Bitcoin (BTC) dan Ethereum untuk naik 36 persen dan 102 persen sejak posisi terendah Juni adalah indikator lain pasar telah mencapai titik terendah. Secara keseluruhan, Bitcoin telah jatuh lebih dari 60 persen dari tertinggi sepanjang masa hampir USD 68.000 pada November 2021.

Sejak mengumumkan tanggal upgrade penggabungan yang dijadwalkan pada 19 September, Ethereum telah berada pada momentum bullish memimpin pasar dalam keuntungan setelah paruh pertama 2022 yang membawa bencana. 

Akibatnya, pemberi pinjaman mencatat jika penggabungan berhasil, itu akan membantu sentimen umum dalam pasar kripto.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya