Terungkap, Masalah Keuangan Alameda Research Terjadi Sejak 2018

Ada banyak laporan yang menyoroti Alameda menghasilkan jutaan dolar dari arbitrase kripto.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 04 Jan 2023, 08:35 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2023, 08:35 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan kripto milik Sam Bankman-Fried (SBF), Alameda Research dilaporkan kehilangan sejumlah besar uang pada awal 2018, menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Wall Street Journal (WSJ). 

Dilansir dari Bitcoin.com, Rabu (4/1/2023), Alameda Research adalah firma perdagangan kuantitatif yang secara resmi diluncurkan pada September 2017.

Sebelum meluncurkan Alameda Research, SBF bekerja untuk Jane Street dan dia memperdagangkan dana yang diperdagangkan di bursa internasional (ETF) hingga dia memulai posisinya sebagai direktur pengembangan di Center for Effective Altruism.

Laporan merinci ketika SBF memulai Alameda, perusahaan perdagangan menghasilkan jutaan dolar melalui perdagangan melalui arbitrase. Sebagai seorang arbitrator, SBF mengklaim peluang berasal dari negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan karena bitcoin (BTC) diperdagangkan dengan harga premium di wilayah tersebut. 

Ada banyak laporan yang menyoroti Alameda menghasilkan jutaan dolar dari arbitrase kripto, tetapi laporan terbaru dari Wall Street Journal yang diterbitkan pada 31 Desember 2022, merinci perdagangan Alameda tidak selalu menguntungkan.

Laporan itu mengatakan sementara SBF mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif dari Alameda, dia masih memegang kendali perusahaan sampai akhir. 

Wartawan WSJ Vicky Ge Huang merinci Alameda mengambil taruhan besar, menang sebagian dan kalah banyak. Selanjutnya, laporan WSJ mengatakan SBF terus meminjam uang untuk mendukung taruhan semacam itu dan dia menjanjikan pengembalian dua digit kepada investor jika mereka membantunya. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Permohonan Pemberi Pinjaman SBF

Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar
Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar

Menurut Austin Campbell, mantan co-head of digital assets rates trading Citigroup, perusahaan tersebut ingin bermitra dengan pembuat pasar seperti Alameda, tetapi Campbell mengatakan dia semakin skeptis terhadap perusahaan SBF.

Permohonan Pemberi Pinjaman SBF

Menurut orang yang mengetahui masalah ini dan perdagangan Alameda, peluang arbitrase dengan cepat berhenti dan algoritme perdagangan Alameda diduga membuat banyak taruhan buruk. 

Pada musim semi 2018, Alameda melakukan taruhan besar pada kripto xrp (XRP) yang kehilangan lebih dari dua pertiga aset Alameda. Jadi SBF dilaporkan mulai meminta pinjaman lagi dengan penawaran yang menjanjikan pengembalian 20 persen, orang yang mengetahui masalah tersebut menjelaskan. 

Sebuah dokumen yang ditinjau oleh WSJ menunjukkan pengacara SBF menjelaskan bagaimana Alameda adalah pembuat pasar teratas dalam satu penawaran khusus kepada pemberi pinjaman, tetapi pengacara tersebut tidak mengungkapkan informasi keuangan apa pun.

Mantan CEO FTX Sam Bankman Fried Diduga Pindahkan Kripto Rp 10,6 Miliar

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, menurut seorang analis bernama Bowtiediguana menerbitkan utas Twitter pada 29 Desember 2022, yang menjelaskan salah satu pendiri FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), mungkin telah menguangkan USD 684.000 (Rp 10,6 miliar) aset kripto saat menjadi tahanan rumah. 

Jika dana dibelanjakan oleh SBF, itu bertentangan dengan ketentuan rilis pengadilan yang menyatakan mantan eksekutif FTX tidak boleh menghabiskan lebih dari USD 1.000 tanpa izin dari pengadilan.

Menurut Bowtiediguana, pada Agustus 2020, SBF setuju untuk mengambil alih sementara pertukaran desentralisasi (dex) Sushiswap, setelah pendiri anonim Chef Nomi memutuskan untuk pergi. Saat kesepakatan dibuat, SBF membagikan alamat Ethereum publik dan Chef Nomi mentransfer kepemilikan Sushiswap ke alamat SBF.

“Setelah SBF dirilis, dompetnya mengirim semua token kripto yang tersisa ke alamat Ethereum baru yang dibuat satu jam sebelumnya. Dalam 3 jam, lebih dari 100 setoran baru dilakukan ke dompet ini dari berbagai alamat, sebagian besar memiliki tautan ke hedge fund Alameda Research SBF yang sudah tidak berfungsi,” jelas Analis dikutip dari Bitcoin.com, Senin (2/1/2023)

 

Selanjutnya

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Dalam waktu kurang dari empat jam, 570 Ethereum senilai sekitar USD 684.000 telah ditransfer dari dompet baru ini, ke berbagai tujuan. Dana dikirim ke pertukaran tanpa proses KYC yang berbasis di Seychelles dan ke jaringan Bitcoin melalui Protokol Ren, jembatan blockchain yang didanai oleh Alameda. 

Utas Bowtiediguana juga bahwa seseorang memutuskan untuk mengirimkan informasi melalui email ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) tentang pergerakan onchain terbaru.  Pengguna Twitter lain menandai regulator AS di utas Twitter tersebut.

Sejak penangkapan SBF dan pembebasannya, dana terkait FTX dan Alameda telah bergerak, dan transfer telah ditangkap oleh detektif onchain. Dana yang ditautkan ke Alameda ditransfer dua hari lalu dan dilaporkan dikirim ke Fixedfloat dan Changenow dan selanjutnya dikonversi menjadi BTC. 

Dalam contoh lain, dompet berlabel Alameda mengirim 11,37 kripto Wrapped Bitcoin (WBTC) ke dompet setelah menghapusnya dari Aave pada 29 Desember.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya