Investor Institusi Ingin Harga Bitcoin Dapat Sentuh Rp 1,5 Miliar

Manajemen Aset Digital Nickel mensurvei para investor institusi. Dari survei menunjukkan, 65 persen investor institusi setuju bitcoin dapat sentuh USD 100.000 dalam jangka panjang.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Feb 2023, 18:41 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2023, 14:20 WIB
Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah survei baru menunjukkan investor institusional mengharapkan tahun depan menjadi tahun yang kuat untuk bitcoin dan yakin tentang valuasi jangka panjang cryptocurrency

Dilansir dari Bitcoin.com, ditulis Minggu (12/2/2023), sebanyak 65 persen investor institusional yang disurvei setuju bitcoin bisa mencapai USD 100.000 atau setara Rp 1,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.188 per dolar AS). 

Survei tersebut dilakukan Manajemen Aset Digital Nickel. Nickel meminta perusahaan riset pasar Pureprofile untuk mewawancarai 200 investor institusi dan manajer kekayaan di berbagai negara yaitu AS, Inggris, Jerman, Singapura, Swiss, UEA, dan Brasil. Para responden secara kolektif mengelola aset sekitar USD 2,85 triliun atau setara Rp 42.748 triliun.

Mengenai harga bitcoin, manajer aset menjelaskan, studi ini menemukan tingkat kepercayaan yang tinggi tentang tren jangka panjang kripto. Sebanyak 23 persen memperkirakan BTC akan berharga di atas USD 30.000 atau setara Rp 449,4 juta pada akhir 2023.

Selain itu, 65 persen investor institusional yang disurvei setuju bitcoin masih bisa mencapai USD 100.000 dalam jangka panjang. Di antara mereka, 58 persen mengharapkan BTC untuk mencapai tingkat harga ini dalam tiga hingga lima tahun, sementara 25 persen mengatakan akan memakan waktu lima tahun atau lebih.

Sementara itu, 39 persen dari total responden memperkirakan harga bitcoin akan mencapai puncaknya pada November 2021 sebesar USD 69.000 atau setara Rp 1 miliar dalam tiga tahun.

Sementara 76 persen mengatakan kemungkinan akan terjadi dalam lima tahun. Hanya 3 persen yang mempertanyakan apakah bitcoin akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa lagi.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Harga Bitcoin Menguat 30 Persen Awal 2023, Begini Respons Bos Indodax

Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)

Sebelumnya, dua kripto berkapitalisasi pasar tertinggi yaitu Bitcoin dan Ethereum terpantau naik dibulan Januari sampai awal Februari. Berdasarkan data dari market Indodax, BTC terpantau Naik kisaran 33 persen Sementara ETH terpantau Naik kisaran 30 persen jika dilihat dari 1 Januari 2023 sampai 06 Februari 2023. 

Dengan naiknya harga Bitcoin dan Ethereum, juga sedikit banyak mempengaruhi kripto lainnya yang juga turut naik, seperti XRP yang naik sekitar 12 persen, dan MATIC yang naik sekitar 52 persen dilihat Dari 1 Januari 2023 sampai 06 Februari 2023. 

Setelah mengalami market berdarah pada 2022, pasar menunjukkan kejenuhan dan harga yang rendah pun membuat para investor banyak yang kembali ke pasar kripto untuk melakukan transaksi. 

CEO Indodax Oscar Darmawan melihat fenomena kripto naik ini juga akibat dari investor yang sedang melakukan akumulasi kripto untuk menyambut Bitcoin Halving Day yang akan berlangsung Q2 2024 yang akan datang. 

"Ini kenaikan yang baik di awal tahun, saat dimana orang-orang sudah memulai kembali melirik kripto,” ujar Oscar dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (11/2/2023).

 

 

Tips saat Harga Kripto Menguat

Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Melesatnya harga Bitcoin, Ethereum, dan kripto lainnya membuat beberapa investor take profit di awal bulan 2023 ini. Jika ditanya apa yang perlu dilakukan investor saat kripto, Oscar pun memberikan tips dan saran penting yang harus dilakukan investor ketika melihat harga kripto sedang naik. 

"Investor perlu untuk terus berpedoman pada plan yang sudah dibuat. Dengan berpaku pada plan, kita bisa terhindar dari FOMO yang ada. Jangan sampai kripto yang kini harganya sedang naik menjadikan kita FOMO yang nantinya malah akan menimbulkan kerugian di sisi kita,” lanjut Oscar. 

Tidak hanya itu, Oscar menambahkan baik itu situasi bearish maupun bullish ingatlah situasi tersebut dapat berganti secara cepat, jadi perlu adanya literasi mendalam soal trading di kripto dan tidak hanya sekedar ikut ikutan ataupun mengambil keputusan berdasarkan emosi tanpa riset.

Wah, Harga Bitcoin Diramal Bisa Sentuh Rp 14,8 Miliar

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, beberapa pengamat pasar percaya bitcoin bisa berharga lebih tinggi dibandingkan harga saat ini yang berada di bawah USD 24.000 atau setara Rp 357,4 juta (asumsi kurs Rp 15.145 per dolar AS). 

Faktanya, beberapa orang percaya cryptocurrency dapat menguat puluhan kali lipat selama dekade berikutnya, menunjukkan mungkin ada imbalan yang signifikan bagi pelaku pasar dengan keberanian untuk memegang bahkan sejumlah kecil bitcoin untuk jangka waktu yang lama.

Dalam laporan terbaru berjudul Big Ideas 2023 Manajemen Investasi ARK memperkirakan bitcoin dapat mencapai USD 1 juta atau setara Rp 14,8 miliar dalam 10 tahun berikutnya, pandangan ini menjadi salah satu perkiraan paling bullish untuk Bitcoin.

“Kami yakin peluang jangka panjang Bitcoin semakin menguat. Meskipun tahun yang penuh gejolak, Bitcoin tidak berhenti berdetak. Fundamental jaringannya telah menguat dan basis pemegangnya menjadi lebih terfokus dalam jangka panjang,” menurut ARK, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (10/2/2023). 

Prakiraan bitcoin ARK muncul setelah mata uang digital mencatat kinerja pada Januari 2023 yang mengesankan, menghapus beberapa penurunannya di tahun sebelumnya. 

Berbicara tentang bear market bitcoin tahun 2022, seperti yang dicatat ARK, itu adalah yang terbesar kelima dalam hal penurunan nilai dan terpanjang kedua dari perspektif waktu.

Karena reputasi bitcoin karena volatilitasnya yang tinggi, beberapa investor mungkin lebih cenderung mengambil keuntungan cepat dan tidak menunggu harga naik dua kali lipat, apalagi tiga kali lipat. Namun, data historis menunjukkan bitcoin sebelumnya menunjukkan keunggulan sebagai kepemilikan jangka panjang.

Dari data yang ditunjukkan ARK, banyak investor tidak takut dengan runtuhnya broker kripto seperti FTX dan efek penularan berikutnya. Dengan kata lain, beberapa investor menyadari FTX kemungkinan melakukan penipuan dan itu belum tentu merupakan gambaran langsung tentang fundamental kripto.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya