Liputan6.com, Jakarta Volume penjualan NFT meroket pada Februari 2023 ke level tertinggi yang tidak terlihat sejak kasus runtuhnya Tera pada tahun lalu, menurut data dari DappRadar.
Dilansir dari Decrypt, Jumat (3/3/2023), perdagangan NFT melampaui USD 2,04 miliar atau setara Rp 31,2 triliun (asumsi kurs Rp 15.337 per dolar AS) pada Februari 2023, naik 117 persen dari USD 941 juta atau setara Rp 14,4 triliun pada Januari.Â
Baca Juga
Angka itu menjadikan Februari 2023 sebagai bulan terbaik yang pernah dilihat pasar NFT sejak Mei tahun lalu ketika ledakan Terra membuat ekonomi kripto dan mengubur pasar NFT.
Advertisement
Peningkatan ini didorong oleh kehadiran pasar NFT baru yaitu Blur. Pasar NFT yang baru muncul itu berhasil melampaui pasar NFT terbesar, OpenSea dalam volume perdagangan.
Volume perdagangan Blur melonjak lebih dari USD 1,13 miliar atau setara Rp 17,3 triliun pada Februari dari bulan sebelumnya, statistik menakjubkan yang menyumbang hampir semua keuntungan bulan demi bulan di seluruh pasar NFT.Â
Tetapi sebagian besar volume itu dihasilkan oleh sejumlah kecil paus yang membalik NFT, untuk mengakumulasi token BLUR melalui skema insentif perusahaan. Fenomena yang dipicu oleh struktur insentif Blur juga membuktikan meningkatnya finansialisasi ekosistem NFT, yang pernah menggemakan pasar seni digital.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.