Liputan6.com, Jakarta - Model fesyen Kendall Jenner, Kate Moss dan beberapa selebritas ternama lainnya akan bertugas sebagai juri dalam perlombaan koleksi seni digital yang diselenggarakan Foundation for AIDS Research.
Dilansir dari Decrypt, Selasa (27/6/2023), pembuat konten digital dari seluruh dunia memiliki waktu hingga 9 Juli untuk mengirimkan karya digital asli mereka ke panel melalui Prospect 100, platform pemungutan suara digital yang dirancang untuk memamerkan karya seniman yang kurang terekspos kepada kurator terbaik di bidangnya.
Baca Juga
Pada akhirnya, 100 seni digital tersebut akan dipilih dan digabungkan secara acak dengan karakter latar depan yang telah dibuat oleh amfAR untuk membentuk koleksi NFT pertama organisasi tersebut.Â
Advertisement
Semua hasil dari penjualan koleksi, yang akan berlangsung di kemudian hari tanpa pemberitahuan, akan digunakan untuk penelitian terkait AIDS.
Desain yang diajukan untuk proyek pertama akan ditinjau oleh suara publik pada Prospect 100. Finalis kemudian akan dipilih untuk koleksi oleh panel selebriti proyek, berdasarkan orisinalitas, makna, dan koherensi estetika latar depan amfAR yang telah dirancang sebelumnya.
Prospect 100 sebelumnya menyelenggarakan kompetisi manfaat dengan pemerintah Ukraina untuk mendukung upaya negara tersebut di tengah invasi Rusia, dan memiliki desainer Daniel Arsham sebagai juri untuk kompetisi tersebut.Â
Beberapa juri dari kalangan selebritis di acara ini memiliki pengalaman dalam seni digital, salah satunya Supermodel Kate Moss yang pernah merilis serangkaian video pendek sebagai NFT pada awal 2021.
Beberapa juri tambahan yang ahli di bidang ini juga akan diundang untuk memberikan penilaian mereka. Beberapa di antaranya adalah desainer Prancis Alexandre "Millinsky" Daillance (juga salah satu pendiri dan CMO Project 100), model dan dermawan Rusia Natalia Vodianova, DJ dan produser rekaman Korea Selatan Peggy Gou, model Amerika Alton Mason, dan Desainer streetwear Italia Francesco Ragazzi.Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
All Nippon Airways Meluncurkan NFT
Sebelumnya, perusahaan induk grup maskapai penerbangan terbesar Jepang All Nippon Airways (ANA) telah meluncurkan pasar Non Fungible Token (NFT).Â
Marketplace ini akan menampilkan koleksi NFT berupa foto penerbangan, koleksi digital, dan lainnya di blockchain Ethereum. Saat diluncurkan, pasar mendukung dompet MetaMask serta pembayaran dengan mata uang fiat melalui kartu kredit.
Pasar, yang disebut ANA GranWhale NFT Marketplace, dirilis melalui anak perusahaannya ANA NEO, yang berfokus pada menciptakan pengalaman digital yang imersif di seluruh ekosistem ANA.Â
Koleksi NFT pertama All Nippon Airways di situs tersebut akan menampilkan karya fotografer penerbangan Luke Ozawa, yang telah memotret pesawat selama setengah abad.
Koleksi lainnya termasuk NFT dari dua pesawat 3D digital, termasuk Boeing 787 yang disesuaikan yang diperkenalkan maskapai pada 2011 dan koleksi seni generatif yang disebut Airbits, yang menampilkan pilot maskapai berpiksel.
"Grup ANA akan menerapkan NFT ke industri penerbangan dan mempromosikan bisnis untuk mengembangkan koneksi baru dengan pelanggan," kata perusahaan itu dalam siaran pers, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (5/6/2023).
ANA Holdings didirikan pada 2013 dan menyebut dirinya sebagai perusahaan induk grup maskapai penerbangan terbesar di Jepang yang terdiri dari 69 perusahaan termasuk ANA dan Peach Aviation.Â
ANA NEO juga mengerjakan pengalaman perjalanan metaverse yang disebut ANA Gran Whale, yang akan mengintegrasikan riwayat penerbangan penumpang ke dalam avatar digital mereka.
ANA bergabung dengan maskapai lain yang ingin mengintegrasikan konsep kripto ke dalam penawaran bisnis mereka.Â
Advertisement