Mengenal Grayscale Bitcoin Trust dan Cara Kerjanya

Grayscale Investment Trust memulai debutnya sebagai The Bitcoin Investment Trust pada 25 September 2013.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Agu 2023, 17:29 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2023, 17:29 WIB
Mengenal Grayscale Bitcoin Trust dan Cara Kerjanya
Grayscale Investments baru-baru ini memenangkan gugatan hukum melawan Komisi Sekuritas dan Bursa Efek Amerika Serikat. (Freepik/Rawf8.com)

Liputan6.com, Jakarta - Grayscale Investments baru-baru ini memenangkan gugatan hukum melawan Komisi Sekuritas dan Bursa Efek Amerika Serikat (Securities and Exchange Commission/SEC).

Kasus ini berfokus pada upaya Grayscale untuk mengubah Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) menjadi dana yang diperdagangkan di bursa (exchange-traded fund/ETF).

Sebelumnya, SEC menolak permohonan GBTC dengan alasan produk tersebut tidak dirancang untuk mencegah tindakan dan praktik penipuan dan manipulatif.

Grayscale kemudian menggugat dan keputusan tersebut telah dibatalkan. Melansir Investopedia, Rabu (30/8/2023), Grayscale Investment Trust memulai debutnya sebagai The Bitcoin Investment Trust pada 25 September 2013 melalui produk Grayscale Bitcoin Trust. Grayscale Investments menyebut instrumen tersebut sebagai sarana investasi tradisional dengan saham atas nama investor.

Meskipun Trust bukanlah ETF, Grayscale mengatakan Trust mencontoh produk investasi komoditas populer seperti SPDR Gold Trust, ETF yang didukung secara fisik. GBTC diperdagangkan secara publik di OTCQX. Pada 11 September 2019, GBTC memiliki sekitar USD 2,16 miliar aset yang dikelola (asset under management/AUM) dan 2,4 juta saham beredar.

Grayscale menyatakan pengelolaan dana tersebut bernilai lebih dari iuran tahunan, dan salah satu nilai jual utamanya adalah keamanan.

Cara Kerja

Menyimpan mata uang kripto dengan aman merupakan hal yang sangat menantang, dan perusahaan meyakinkan investor aset Grayscale Bitcoin Trust dilindungi oleh sistem keamanan yang kuat yang menggunakan standar keamanan terdepan di industri. Melansir ulasan Zipmex, cara kerja GBTC adalah sebagai berikut:

1. Grayscale melacak harga Bitcoin menggunakan index XBX yang diterbitkan oleh TradeBlock.

2. Grayscale mengundang private pool yang berisi para investor terakreditasi untuk menjanjikan uang ke pendanaan pool tersebut , yang digunakan untuk membeli Bitcoin dalam jumlah besar.

3. Kemudian, Grayscale mencantumkan dana tersebut dengan ticker GBTC di bursa saham publik, artinya siapa pun dapat memperdagangkan saham di dalamnya.

4. Saham dalam GBTC mampu melacak harga Bitcoin, tetapi hanya secara kasar. Saham dalam fund tersebut dapat diperdagangkan dengan harga premium atau diskon dari harga aktual Bitcoin.

Secara historis, GBTC hampir selalu diperdagangkan dengan harga premium. Kondisi tersebut menjadi kabar baik bagi Grayscale dan para investornya, yang mendapatkan uang dari premi tersebut.

 

 

 

Perusahaan Induk OnlyFans Ungkap Kepemilikan Kripto Senilai Rp 305 Miliar

Kripto XRP (Foto: Traxer/Unsplash)
Kripto XRP (Foto: Traxer/Unsplash)

Sebelumnya, perusahaan induk dari platform OnlyFans telah menjadi perusahaan terbaru yang mengungkapkan kepemilikan mata uang kriptonya, menunjukkan mereka menginvestasikan hampir USD 20 juta atau setara Rp 305,1 miliar (asumsi kurs Rp 15.253 per dolar AS) dalam Ethereum pada 2022.

Dilansir dari Cointelegraph, Rabu (30/8/2023), menurut pengajuan keuangan 24 Agustus ke registrasi perusahaan Inggris, Fenix International melaporkan mereka telah membeli ETH senilai USD 19.9 juta antara 2021 dan 2022. 

Namun, karena penurunan harga aset kripto secara keseluruhan selama tahun lalu nilai total Ether-nya turun USD 8,5 juta atau setara Rp 129,6 miliar pada akhir November 2022.

Meskipun pada awalnya kurang berhasil dalam investasi kripto, secara keseluruhan, platform ini mengalami pertumbuhan yang solid pada periode pelaporan yang berakhir pada 30 November 2022. 

Menurut pengajuan tersebut, pendapatan perusahaan meningkat 16,6 persen. Selain itu, platform hiburan dewasa ini juga mengalami peningkatan sebesar 47 persen dalam jumlah pembuat konten dan peningkatan total pelanggan sebesar 27 persen.

Bukan Pertama Dalam Aset Digital

Investasi kriptonya bukanlah pertama kalinya perusahaan dan eksekutifnya merambah ke ruang aset digital. Pada Februari 2022, platform ini mengizinkan pembuat terverifikasi untuk mengubah gambar profil mereka menjadi NFT berbasis Ethereum.

Pada Juni 2022, dua mantan eksekutif OnlyFans meluncurkan platform kartu perdagangan selebriti yang disebut Zoop. Dibangun di atas solusi penskalaan Ethereum Polygon, Zoop memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan kartu remi digital 3D dari selebriti favorit mereka.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Menyibak Peluang Pasar Kripto di Tengah Keruntuhan Evergrande

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, ketika pengembang properti Tiongkok, Evergrande Group mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat, banyak yang khawatir tentang dampak hal ini terhadap ekonomi global dan mata uang kripto.

Meski keruntuhan Evergrande mungkin akan berdampak buruk pada token dan koin lain yang sudah rentan, namun peningkatan volatilitas kripto bisa menjadi celah cuan bagi investor.

Runtuhnya pemain keuangan besar seperti Evergrande dapat menimbulkan ketidakpastian dan volatilitas di semua kelas aset, termasuk mata uang kripto.

Tidak dapat disangkal bahwa pasar kripto sangat fluktuatif. Dengan kata lain, pukulan sekecil apapun terhadap status quo dapat menyebabkan harga mata uang kripto terbesar sekalipun jatuh atau meroket.

Melansir Cointelegraph, Selasa (29/8/2023), Analis melaporkan bahwa penurunan pasar kripto bukanlah masalah besar.

Namun, investor masih terburu-buru untuk melikuidasi dana kripto mereka. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kekhawatiran krisis Tiongkok akan mengganggu keseimbangan keuangan terbesar di dunia.

Evergrande, salah satu raksasa real estat Tiongkok baru saja mengajukan kebangkrutan Bab 15. Sementara itu, indeks real estat HY Tiongkok turun drastis sebesar 82 persen hanya dalam waktu 2 tahun. Hal ini menempatkan indeks kembali turun ke level tahun 2008.

Pada situasi ini, investor dapat beralih ke mata uang kripto sebagai lindung nilai terhadap pasar tradisional atau menjual aset kripto untuk menutupi kerugian di tempat lain.

Selain itu, volatilitas dimanfaatkan oleh trader profesional untuk membukukan keuntungan dengan melakukan aksi jual selama pemulihan dan membeli saat harga turun.

Oleh karena itu, para penambang Bitcoin tetap mempertahankan dana mereka meskipun penambangan mata uang kripto semakin sulit dilakukan.

 

Berdampak Besar

Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik
Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik

Evergrande adalah perusahaan Tiongkok, keruntuhannya dapat berdampak spesifik pada pasar kripto di Tiongkok.

Implikasi ini berasal dari kekhawatiran terhadap kepemilikan Tether dan bahwa kripto rentan terhadap penurunan di pasar yang lebih luas.

Mengingat hubungan Tiongkok yang kompleks dengan mata uang kripto, ketidakstabilan keuangan apapun dapat menyebabkan perubahan peraturan yang berdampak pada adopsi atau perdagangan kripto di negara tersebut.

Jelas sekali bahwa tantangan Evergrande adalah bagian dari serangkaian masalah yang jauh lebih besar dalam penjualan ekuitas Tiongkok di pasar global.

Tiongkok adalah salah satu negara dengan perekonomian terkemuka di dunia, dan Evergrande adalah salah satu perusahaan terbesar dalam perekonomian Tiongkok.

Oleh karena itu, dampak buruknya telah menimbulkan implikasi makro ekonomi yang signifikan. Jika krisis ekonomi yang lebih luas belum terjadi, mata uang kripto bisa mendapatkan keuntungan sebagai aset “safe haven”. Karena terbatasnya pasokan dan kurangnya ketergantungan pada pemerintah nasional, aset kripto dapat menjadi kunci di saat krisis.

 

Kelahiran Bitcoin

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Selain itu, harga mata uang kripto tampaknya tidak terlalu terpengaruh oleh elemen makro ekonomi dibandingkan harga aset keuangan tradisional lain. Paradoksnya, krisis keuangan sering menyebabkan peningkatan inovasi dan adopsi sistem keuangan alternatif.

Dengan kata lain, di saat-saat seperti ini, para pemimpin dan pengembang didorong untuk terlibat dalam pemikiran out-the-box dan merancang solusi yang efektif dan unik.

Bitcoin, misalnya, lahir setelah krisis, dan pasar kripto dikembangkan sebagai alternatif dari perekonomian tradisional.

Oleh karena itu, runtuhnya Evergrande bisa menjadi peluang bagi pasar kripto. Runtuhnya struktur tradisional ini dan mendorong pemisahan antara ekonomi tradisional dan kripto dapat mempercepat minat terhadap solusi keuangan terdesentralisasi.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya