Akun Media Sosial X MicroStrategy Sempat Diretas, Kerugian Kripto Capai Rp 6,2 Miliar

Pelaku memposting tautan phishing yang akan mengirimkan token baru kepada pengguna.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 29 Feb 2024, 11:32 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2024, 11:32 WIB
Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Akun media sosial X milik MicroStrategy diretas dan digunakan untuk mempromosikan kripto berbasis Ethereum palsu. Kejadian ini menyebabkan kerugian lebih dari USD 400.000 atau setara Rp 6,2 miliar (asumsi kurs Rp 15.648 per dolar AS) bagi pengguna yang tidak menaruh curiga.

Dilansir dari CryptoPotato, Rabu (28/2/2024), [perusahaan intelijen bisnis besar dan perusahaan pemegang Bitcoin terbesar, MicroStrategy, melihat akun X-nya disusupi oleh peretas, yang mengiklankan token palsu berbasis Ethereum.

Peretas MicroStrategy mengumumkan peluncuran token Ethereum palsu yang disebut MSTR, yang mereka klaim memiliki biaya bahan bakar rendah dan didukung oleh cadangan Bitcoin perusahaan.

Setelah itu, pelaku memposting tautan phishing yang akan mengirimkan token baru kepada pengguna. Akun X MicroStrategy memiliki beberapa postingan yang mempromosikan token palsu dan airdrop, menurut laporan.

Meskipun cuitan tersebut tidak lagi muncul di akun X resmi MicroStrategy, akun detektif blockchain, ZachXBT mengatakan para peretas mencuri sekitar USD 440.000 dari orang-orang yang tertipu oleh tautan phishing palsu dan menghubungkan dompet mereka.

Insiden tersebut membuat anggota komunitas kripto bertanya-tanya apakah perusahaan tersebut memiliki otentikasi dua faktor (2FA) pada akun X-nya.

Sementara itu, yang lain mengatakan orang-orang seharusnya menyadari tweet tersebut palsu, mengingat MicroStrategy, yang selalu mempromosikan Bitcoin dan memiliki salah satu simpanan BTC terbesar, akan merilis token berbasis Ethereum.

MicroStrategy saat ini memiliki 190.000 BTC senilai sekitar USD 9,8 miliar atau setara Rp 153,3 triliun dengan harga Bitcoin saat ini lebih dari USD 51.500 atau setara Rp 805,7 juta. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

MicroStrategy Borong 3.000 Bitcoin Senilai Rp 2,4 Triliun

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Andre Francois M.)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Andre Francois M.)

MicroStrategy Inc, perusahaan perangkat lunak yang menjadikan pembelian Bitcoin sebagai bagian dari strategi perusahaannya, kembali membeli sekitar 3.000 atau lebih Bitcoin bulan ini seharga USD 155,4 juta atau setara Rp 2,4 triliun (asumsi kurs Rp 15.633 per dolar AS).

Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (27/2/2024), hal ini meningkatkan nilai kepemilikan Bitcoin perusahaan menjadi sekitar USD 9,88 miliar atau setara Rp 154,4 triliun, berdasarkan harga pasar mata uang. 

 Pembelian terbaru dilakukan dengan uang tunai antara 15 Februari dan 25 Februari, menurut pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS pada Senin. Itu membuat total kepemilikan Bitcoin perusahaan menjadi sekitar 193.000 Bitcoin.

Michael Saylor, ketua dan salah satu pendiri MicroStrategy, mulai membeli Bitcoin pada 2020 sebagai lindung nilai inflasi dan alternatif selain menyimpan uang tunai. 

Saylor mengatakan dalam sebuah wawancara di Bloomberg TV pekan lalu tidak ada alasan untuk menjual Bitcoin milik perusahaan. Harga Bitcoin telah naik sekitar 460% sejak Saylor mulai membeli.

Harga rata-rata untuk akuisisi terbaru adalah USD 51.813 atau setara Rp 810 juta, sedangkan harga rata-rata untuk total kepemilikan adalah USD 31.544 atau setara Rp 493,1 juta, menurut pengajuan. Bitcoin kembali alami kenaikan mencapai USD 54.000 atau setara Rp 844,2 juta pada Senin.

Nilai kepemilikan sempat membengkak menjadi USD 10 miliar atau setara Rp 156,3 juta awal bulan ini ketika harga Bitcoin mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya