Liputan6.com, Jakarta - Bintang film dewasa dan streamer Twitch terkenal Kaitlyn Siragusa yang dikenal dengan nama samaran "Amouranth" mengklaim bahwa dia nyaris kehilangan nyawa pada hari Minggu setelah sekelompok bersenjata masuk ke kediamannya.
Para perampok ini menodongkan pistol ke kepalanya dan meminta Siragusa untuk mentransfer kekayaan kripto miliknya kepada mereka.
Advertisement
Baca Juga
Wanita asli Houston berusia 31 tahun itu pernah membanggakan kekayaan beruba aset kripto Bitcoin (BTC) yang sangat besar mencapai USD 20 juta atau kurang lebih Rp 326,25 miliar (estimasi kurs 16.310 per USD).
Advertisement
dalam Ia mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah tweet pada bulan November yang menunjukkan saldo akun Coinbase miliknya.
"Apakah saya harus menjual atau menahan BTC saya," katanya dengan bangga, dikutip dari bitcoin.com, Kamis (6/3/2025).
Menurut streamcharts.com, Siragusa adalah streamer wanita kedelapan yang paling banyak ditonton pada 2024, dengan total 14,63 juta jam tonton. Dia juga dilaporkan memiliki beberapa pom bensin 7-Eleven.
Pada Minggu, 2 Maret, Siragusa men-tweet bahwa dia dirampok dan ditodong senjata. Dia tidak dapat menelepon siapa pun karena itu akan terlalu berbahaya.
Para pelaku menariknya keluar dari tempat tidur, memukulinya dengan pistol, dan menyuruhnya untuk masuk ke dompet digital miliknya di salah satu ponsel pelaku perampokan.
Namun, aktris dewasa itu membalikkan keadaan dan menembak salah satu dari mereka sebelum menelepon polisi.
"Saya sedang dirampok dengan todongan senjata," cuit Siragusa.
"Saya yakin saya menembak salah satu dari mereka. Mereka menginginkan kripto, itulah yang mereka teriakkan."
Siragusa juga mengklaim bahwa dia berlumuran darah, tetapi menegaskan bahwa dia aman dan sehat, dan sebagian besar darah itu bukan darahnya.
Beberapa orang percaya bahwa percobaan perampokan itu merupakan tipuan atau drama yang dibuat-buat untuk menarik perhatian masyarakat kepada aktris itu.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Analisis Fidelity: Bitcoin Tak Lagi Terlalu Mahal
Direktur Makro Global Fidelity Investments Jurrien Timmer, berpendapat bahwa Bitcoin tampaknya tidak lagi terlalu mahal setelah koreksi baru-baru ini.
"Ketika harga (Bitcoin) menjadi ramai dan tidak stabil, selalu baik untuk kembali ke dasar penilaian," katanya di jaringan media sosial X, dikutip dari u.today, Rabu (5/3/2025).
Timmer menggunakan dua pendekatan utama untuk menentukan nilai wajar kripto Bitcoin: internet S-curve dan wallet power curve.
Menurut analisis Timmer, setelah penurunan harga baru-baru ini, Bitcoin tampaknya tepat di tengah jalur tersebut. Ini menunjukkan bahwa mata uang kripto tersebut tidak terlalu mahal atau terlalu murah.
"Sejak awal, harga Bitcoin telah dikaitkan erat dengan ukuran dan pertumbuhan jaringannya, dengan sesekali kenaikan dan penurunan yang diharapkan dari aset baru yang mengalami penemuan harga," Timmer menjelaskan sebelumnya.
Bulan lalu, Timmer berpendapat bahwa pertumbuhan jaringan Bitcoin telah melambat karena dominasi ETP Bitcoin.
Â
Advertisement
Kehadiran Turis
Alasan di balik koreksi ini, Timmer mengaitkan dengan "turis" yang ikut serta dalam kereta Bitcoin pada akhir tahun 2024:
"Dilihat dari minat terbuka dan arus ETP, hal ini tampaknya sebagian besar disebabkan oleh wisatawan yang ikut serta dalam kereta momentum November lalu," katanya.
Sebelumnya hari ini, harga Bitcoin anjlok ke level terendah intraday di USD 81.688, tetapi sejak saat itu telah memangkas sebagian kerugian ini.
Dalam data CoinGecko, mata uang kripto Bitcoin saat ini diperdagangkan pada harga USD 85.369. Lebih dari USD 1 miliar aset kripto long dan short telah dilikuidasi selama 24 jam terakhir.
